2 || Summer Flower

Start from the beginning
                                    

Kayla terbelalak kaget ketika laki-laki itu akan melayangkan balok kayu itu padanya.

"Bangsat!" sentak seseorang. "Main tuh jangan ngelibatin cewek, dong!"

"Jangan banyak omong lo!" sahut laki-laki tadi. "Dasar pahlawan kesiangan!"

Dan terjadilah baku hantam antara tiga lelaki itu. Kayla mundur perlahan sedikit menjauh dari mereka. Dia bingung namun juga ketakutan disaat bersamaan.

Hingga Kayla tidak menyadari bahaya dibelakangnya. Batu bata itu melayang dan menghantam keras punggung Kayla.

Bruk!

Gadis itu pingsan.

"Rian! Arya! Urusin semuanya! Gue harus ngurusin nih cewek."

"Oke, bos!" sahut keduanya.

Ezra menatap lawannya tadi sejenak. Lalu digendongnya Kayla. "Nyusahin banget!"

***

Kayla mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Hanya ruangan serba putih yang dapat dia lihat disekelilingnya. Aroma obat-obatan memasuki indera penciumannya. Seketika Kayla tau bahwa ia berada di rumah sakit.

Dia mencoba bangkit namun dia merasakan sakit di punggungnya.

"Batu!" celetuk seseorang.

Kayla tersentak lalu menoleh. Dia menemukan seorang laki-laki duduk disana dengan wajah datar serta pandangan yang menusuk.

"Lo siapa?" tanya Kayla.

"Udah tau ada tawuran malah lewat dari sana. Ngerepotin orang aja lo!" Bukannya menjawab pertanyaan Kayla, laki-laki itu justru memarahinya.

"Gue gak tau kalo ada tawuran," balas Kayla.

"Teman gue udah ngasi info ke satu sekolah." sengitnya.

"Gue kira itu cuma gosip!" Kayla juga membalas tak mau kalah.

"Bodoh!" Kayla melotot menatap cowok itu.

Dia mencoba untuk duduk lagi namun gagal. Kayla meringis. Sungguh, punggungnya benar-benar sakit sekarang.

"Kay!" Panggilan itu membuat gadis itu menoleh ke pintu. Hana dan Kevin berdiri disana dengan wajah panik mereka.

"Kamu gak pa-pa, Kay?" tanya Kevin.

"Punggung aku sakit banget, Kak." jawabnya manja.

"Karma! Itu akibat lo gak mau dengerin kata-kata gue. Udah gue bilang ada tawuran masih aja bandel. Make bilang itu cuma gosip lagi. Jadi gini lo kan?!" Hana yang kesal langsung memarahinya.

Kayla meringis mendengarkan ucapan Hana, "Sorry, Han. Gue kan gak tau."

"Kamu memang keras kepala, dek," sahut Kevin. "Oh iya, kamu kesini diantar siapa?"

"Diantar di—" ucapan Kayla otomatis terputus. Dilihatnya laki-laki yang tadi duduk disitu sudah hilang. "Loh? Dia dimana?"

Hana mengernyit bingung, "Dia siapa, Kay?"

"Itu cowok yang bawa gue ke sini."

"Siapa?"

"Gue gak tau namanya."

"Yaudah. Sekarang lebih baik kita pulang dulu," kata Kevin.

"Gimana mau pulang, Kak? Aku gak bisa bangkit."

Kevin mengacak rambut adiknya itu. "Ya kakak gendong, lah! Ayo!"

***

Kayla menatap bintang yang bersinar kelap-kelip di langit malam. Dia sedang berada di balkon sekarang. Punggungnya masih sakit, namun tak terlalu. Setidaknya, dia sudah bisa duduk sekarang.

Kayla melangkahkan kakinya ke kursi yang ada di balkonnya. Pelan-pelan dia duduk, kalau tidak punggungnya akan sakit lagi. "Gue udah kayak nenek-nenek kalo kayak gini," gumamnya.

Kayla jadi teringat oleh laki-laki itu. Setalah menolong Kayla yang hampir dipukul dengan balok kayu, laki-laki itu juga yang telah membawanya ke rumah sakit. Yah, meskipun dia tidak memberitahukan siapa dirinya tapi Kayla takjub dengan sikapnya yang baik.

Tapi ada yang aneh dipikiran Kayla. Seperti ada sesuatu yang janggal menurutnya. Dia seperti tak asing lagi dengan wajah lelaki itu. Dia pernah melihatnya, tapi dimana?

Ayo berfikirlah, Kay!, batinnya.

Ah! Kayla ingat sekarang. Laki-laki itu adalah laki-laki yang sama dengan orang yang tidak sengaja bertabrakan dengannya pagi itu. Dan... dia juga laki-laki yang sama yang dilihatnya dikantin kemarin.

"Gue lama-lama emang mirip sama nenek-nenek. Mana gue tadi hampir pikun lagi."

Oke, Kayla tarik ucapannya tadi. Lelaki itu bukan laki-laki yang baik. Dia adalah cowok ter-songong yang pernah Kayla temui.

Tapi, dia siapa? batinnya bertanya-tanya.

Summer FlowerWhere stories live. Discover now