4. Ãlpenglow

72 4 2
                                    

Amaranth
< ~ -----{∆}----- ~ >

You believe
but what you see...
You receive
but what you give

(Amaranth: nightwish [dark passion play])

Mereka datang... Semakin mendekat!
Tenangkan dirimu Ara, semua baik sayang... Majulah dan tak kan ada penyesalan atas rasa sakit. Tak apa sayang. Lapangkan dadamu... Wahai jiwa ku tersayang ~
Tetap saja Ara menggigil karena Gugup. Bicara dengan dirinya sendiri tidak mengubah kenyataan hamparan bukit hijau yang menjadi medan laga itu... Mengiris hati...

Dia berdiri diatas benteng batu kuno yang masih layak untuk melindungi mereka, menyaksikan pertempuran dibawahnya. Mayat-mayat Elf bersayap putih bersimbah noda merah menghiasi rumputan hijau, terkapar tanpa nyawa maupun sekarat bak lalat. Telapak tangan Ara mulai kesemutan menggenggam tongkat Lembing yang ditopang dialas berbatu benteng.

Angin berhembus dia merasakan bulu-bulu putih disayapnya menggelitik punggungnya.
Saat ini sayapnya mengungkung kecut malu-malu.

Manusia-manusia berseragam hijau dengan helm dan senapan berlindung dibalik pepohonan dan tameng pintu besi yang dibawa barisan paling depan. Ada sekitar ratusan baris dari ujung keujung Ara menghitung. Mereka menembaki setiap elf yang memanahi mereka.

Segerombol Elf lelaki dan wanita melompat dari benteng sambil menyerukan pujian pada roh alam. Busur mereka melintas diapit dibahu, terbang menukik dan memanahi dari atas barisan tentara dilapangan. Berhasil merobohkan beberapa. Salah satu tentara yang memegang bendera Britania terpental saat panah seorang elf melesat dari atas, lalu elf tadi bermanufer. Anak panah elf yang hanya berupa serutan pasak kayu tanpa mata panah dari besi yang biasanya digunakan sebagai tombak panah tidak sekuat pasak sederhana itu.

Tentara-tentara pemerintah inggris mulai menembaki keatas, tiga elf jatuh mendarat dirumput seperti daun kering gugur-mengukir bekas tanah terkikis saat mendarat bergesekan.

Peri-peri yang mati itu adalah keluarganya Ara, mereka semua; bangsa mereka kecil.

Mata Ara menyipit-menyaksikan dua pohon cemara yang tinggi berderak-derak aneh, lalu roboh. Dan dibaliknya muncul sebuah monster baja melindasi rerumputan. Bendera Britania berkibar diujung laras meriam.

Senjata otomatis berputar dari monster baja memuntakan ratusan peluru dalam semenit; menembaki para peri yang baru mendarat didekatnya. Beberapa terkena tembakan dan roboh sambil merintih sakit memaknai paduan suara peperangan. Lima peri melingkarkan sayap mereka kedepan menahan tembakan beruntun dari monster baja sambil terdorong mundur. Senjata itu terlalu kuat meski sayap mereka tahan peluru, tak satupun para pemberani yang bertaruh nyawa mendekati monster baja berhasil.

Meski dari kejauhan benteng, mata Ara hampir sejeli mata elang. Dia dapat membaca gerak-gerik moncong meriam monster baja mulai membidik kearah pagar benteng tempatnya berdiri.

Meriamnya meledakan letupan bulat diudara. Pagar batu tidak jauh dari samping kirinya hancur berhamburan. Serpihan batu dan asap hitam menghujani Ara. Dia melindungi matanya dengan lengan Kiri.
Elf yang tadi berdiri tepat dititik tembakan meriam tadi turun disebelah Ara dengan sayap lebar mengepak.

Sayap Amaranth (Amaranth's Wing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang