5

195K 11.2K 97
                                    


"Aku belum siap untuk memerankan peran ini, tapi aku tidak bisa mengelak ketika semuanya sudah di tentukan"

*****

Brukk!

Atha langsung di lemparkan dengan sangat kencang di atas sebuah ranjang berukuran sedikit besar. Membuat Atha memekik karena merasakan sakit di bagian punggungnya, dia segera bangun dan menatap tajam ke arah Aoi berada.

Dia memberikan tatapan membunuhnya pada Aoi, Atha benar-benar membenci pria itu. Sangat membencinya, dia tidak akan pernah memaafkan perbuatan Aoi padanya.

"Jangan melihatku seperti itu, young lady. Kau akan membuatku ketakutan." ucap Aoi di buat-buat.

Dia berjalan ke arah Atha berada, membuat Atha reflek untuk memundurkan tubuhnya. Dia berniat lari namun dia lagi-lagi kurang cepat, karena Aoi menarik kakinya dan membuat Atha terlentang di atas ranjang.

Detik berikutnya Aoi sudah berada di atas tubuh Atha, dia langsung memenjarakan tubuh mungil milik Atha. Membawa kedua tangan Atha di atas kepalanya, dan mengunci pergerakan Atha.

"Lepaskan tanganmu kotormu dariku! Brengsek!" umpat Atha pada Aoi yang kini wajahnya begitu dekat dengannya.

Aoi justru menyeringai dengan liciknya, dia malah terhibur dengan ekspresi wajah yang di perlihatkan oleh Atha.

"Mulut manismu ini benar-benar perlu di beri pelajaran agar bisa mengucapkan kata sopan sepertinya, bukan begitu, young lady?"

Aoi mendekatkan wajahnya ke arah bibir Atha. Berniat untuk melumat bibir tipis yang begitu menggodanya, tapi dengan cepat Atha menghindar. Atha menolehkan kepalanya ke kanan, sehingga Aoi kini hanya bisa mengecup pipi milik Atha.

"Ah, kenapa menghindar? Aku baru akan memberimu sedikit pelajaran." bisik Aoi tepat di telinga Atha.

Atha bergidik dibuatnya, dia merasa sangat jijik dengan dirinya sendiri. Berpenampilan seperti seorang pelacur, dan sekarang dia di perlakukan sebagaimana tugas seorang pelacur.

Melayani tuannya.

Atha berniat untuk menendang tapi lagi-lagi kakinya di tahan oleh Aoi, pria itu ternyata lebih kuat daripada yang Atha duga. Dia sangat tahu bagaimana cara mengunci lawannya hingga tidak bisa bergerak.

"Apa yang kau inginkan dariku? Bukankah kau sudah menjual ku ke tempat terkutuk ini?!" Pekik Atha dengan nada penuh emosi.

"Apa yang aku inginkan? Seharusnya kau sudah paham benar, hal apa yang diinginkan oleh seorang pria dewasa ketika melihat ada wanita tidak berdaya di bawah kuasanya," balas Aoi enteng, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Atha. "Menidurinya hingga puas."

Atha menoleh kan kepalanya cepat. "Dasar biadap! Aku bukan seorang pelacur!!"

"Berpakaian hampir telanjang seperti ini, apa namanya jika bukan pelacur? Jangan berpura-pura menjadi gadis perawan. Karena itu tidak akan mempan padaku."

Aoi mencengkram tangan Atha kuat, hingga membuat Atha meringis kesakitan. Namun Atha terus saja melakukan perlawanan, dia tidak akan membiarkan pria bajingan di atasnya bisa melakukan hal rendah pada dirinya.

THE TARGETWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu