A

52 5 2
                                    

Phatrisia Cherly terbangun dari tidurnya. Jam menunjukan pukul 16.00. Berarti dia telah tertidur sekitar 3 jam. Dia berdiri lalu merenggangkan otot ototnya dengan langkah gontai dia berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Cewek itu mengikat rambutnya asal lalu berjalan menuju ruang makan untuk mengambil air. Sambil bersenandung ria dia menuruni anak tangga. Sampai di anak tangga terakhir dia berlalu menuju ruang makan dan menuangkan air kedalam gelas.

"Bi..," Seorang pria menarik salah satu bangku yang berada di sebrang Phatrisia.

Bi. Aibi. Itu nama panggilan dia untuk orang orang terdekatnya. Merasa dirinya dipanggil, dia menunjukan ekspresi ada apa? sambil menautkan kedua alisnya.

"Nanti ada tamu" Pria tersebut berucap sambil membaca koran yang berada di tangannya.

"Tamu?" Phatrisia begumam. Tamu? Tamu siapa?

"Iya. Tamu Kakak" Patrick Charly. Kakak Phatrisia Cherly. Pria dengan paras tampan, baik, pintar, dan menjabat CEO di perusahaan ternama di Dunia.

"Oh" Phatirsia ber oh ria. "Rekan kerja lagi?"

"Iya. Tapi, dia juga teman Kuliah Kakak dulu di Amerika" Patrick menutup koran yang berada ditangannya dan mengambil teh yang entah kapan sudah berada disitu.

Phatrisia mengangguk.

Ting Nong

Ting Nong

Ting Nong

"Kak.., tamunya..? sekarang?" Phatrisia menunjukan ekspersi bingung miliknya. Lalu dia bersiap siap untuk membukakan pintu.

"Ga tau, katanya dia dateng jam setengah lima" Patrick berdiri sambil melirik jam yang tertempel di dinding ruang makan. Masih jam 4.

Phatrisia mengembuskan nafasnya. Dengan malas dia berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu.

"Siap....a?" Phatrisia terpaku ditempat. Berdiri seorang Pria dengan paras tampan, tinggi. Merasa tepesona Phatrisia langsung menghilangkan rasa terpesonanya.

"Cari siapa?" Phatrisia berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga nada suaranya senormal mungkin.

"Patrick. Patricknya ada?" Suara bassnya membuat bulu kuduk Phatrisia merinding. Jantungnya berdetak tak karuan.

"O-oh..., a-ada" Pahtrisia mempersilahkan pria tersebut untuk masuk. Dia dengan cepat berlari menuju tempat kakaknya berada.

"Kak. Noh tamunya" Phatrisia menyembulkan kepalanya di sela sela pintu yang dijawab anggukan kepala kakaknya.

⭐⭐⭐

Suara tawa memenuhi ruang tamu. Patrick dan Pria tersebut sedang membicarakan sesuatu yang membuat Phatrisia penasaran. Dia sudah berusaha menajamkan pendengarannya tapi tetap saja dia tidak dapat mendengar percakapan kedua pria tersebut.

Oh iya. Aku kan belum tau siapa nama cowok itu. Phatrisia memfikirkan cara supaya dia dapat berkenalan dengan pria tersebut.

Sepertinya otaknya sedang berjalan. Sepintas dia memiliki ide yang cemerlang. Phatrisia berjalan menuju dapur. Dia mengambil dua gelas dan menuangkan minuman Coca Cola lalu dia mengantarkan minuman itu ke kedua pria yang sedang bercengrama satu sama lain.

Dengan senyum manis yang menghias di mukanya. Phatrisia berjalan dengan santai, setiba di tempat yabg dituju dia meletakan minuman tersebut ke kedua pria.

Take HEART LittleWhere stories live. Discover now