13. Terungkap

3.2K 319 43
                                    

UPDATE BARU!

Author POV

Emma berkeliling Stardisk Academy menggunakan kursi rodanya. Kakinya yang terluka akibat tusukan Wulf membuatnya tidak bisa berjalan.

"Huh, menyebalkan sekali," pikirnya

Emma kembali melanjutkan perjalanannya lalu matanya menangkap Prof.Justin yang sedang  terburu-buru. Gadis itu mengkerutkan keningnya. Kenapa Prof tergesa-gesa? Apa yang ditakutkannya?

Segera Emma ikuti lelaki itu dengan diam. Setelah melewati beberapa lorong, lelaki itu masuk kedalam suatu ruangan yang bertuliskan 'Lilla' di depannya.

Oh, Emma ingat! Sebelum Emma tinggal disini, Prof Justin mengingatkan seluruh murid Brandywine Academy agar tidak memasuki ruangan ini. Pantas saja lorong ini sangat sepi. Ruangan ini berada di ujung lorong dan dalam lorong yang panjang ini hanya ada ruangan Lilla.

Emma penasaran dan mengintip dari celah pintu. Gadis itupun mendengarkan percapapan mereka.

"Ayah! Aku ingin cepat sembuh! Aku malu, ayah. Aku malu!" gadis yang didalam merengek.

Emma sedikit ketakutan ketika melihat wajahnya. Ya, wajahnya menyeramkan! Kulitnya putih dan wajahnya dipenuhi dengan luka bakar. Apa yang terjadi dengan gadis itu?

"Tenanglah, sayang. Ayah akan segera temukan anak itu." ucap Prof Justin prihatin.

"Ayah harus langsung membunuhnya dan memberikan darahnya padaku. Aku akan mati bila terus terkena sinar matahari." ucapnya, lalu ia menangis.

"Jangan menangis, nak. Ayah janji akan membawa Janette padamu."

Emma langsung pergi dan hendak memberitahukan hal ini pada Prof Dev. Semua murid Brandywine Magic Academy harus segera keluar darisini.

"Kita harus membawa semua murid Academy keluar. Prof Justin tidak sebaik yang kita kira!" ucap Emma kepada 4 temannya, Sheila, Matthew, Christina, dan Alvin.

Mereka semua mengerutkan keningnya, hendak bertanya lebih banyak. Tetapi karena melihat wajah Emma yang sangat ketakutan, mereka langsung mengikuti yang Emma katakan.

"Dengar rencanaku ya," Emma mengajak mereka semua berkumpul. "Element api air, Sheila kau berjaga didepan, Element tanah angin, Alvin kau dibelakang, dan yang tidak mempunyai element ditengah menjaga murid Academy. Matthew kau membawa panah, sedangkan aku dan Christina akan membawa pedang."

"Apa kita bisa melawan Stardisk Academy? Element kita tidak sebanding dengan mereka. Apalagi, kita semua luka parah," Sheila terlihat takut.

"Kita harus mencoba, Sheila," ucap Emma meyakinkan sambil memegang kedua bahu Sheila. "Aku akan memanggil Prof Dev. Kalian bersiap siaplah. Pastikan juga jangan sampai ada murid Stardisk yang mengetahui ini." jelas Emma lalu pergi mencari Prof Dev.

~~~*~~~

Author POV

"Ada yang melihat Mac?" tanya Gerald pada  Zahra, Zio, dan Val.

"Apa dia benar benar pergi mencari Janette?" Val panik.

"Tindakannya benar benar bodoh," ucap Zio, membuat Val dan Gerald mengerutkan keningnya.

Zio yang mereka kenal tidak seperti ini. Zio seperti.. orang asing?

"Kalau kalian ingin mencari Janette juga, silahkan pergi. Aku akan terus disini," Zio langsung pergi meninggalkan Val dan Gerald sambil menggandeng tangan Zahra.

"Ada yang aneh dengannya," Gerald memperhatikan Zio yang menjauh. "Dia seperti di rasuki?"

"Aku juga merasakan aura aneh ditubuhnya. Apa itu ada hubungannya dengan penyihir es?" 

Brandywine Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang