bab 24

4.6K 169 8
                                    

Yoshira menungu sang kakak yg sedang menjalankan operasi karena sudah mendapatkan donor untuk kakaknya.

Gadis itu menunggu seorang diri. Wajahnya di tutupi oleh kedua tangannya . Menangis seorang diri tak ada yg menemani nya. Bahkan sosok yg masih menjadi status sebagai kekasih nya sajah tak datang untuk menguatkan gadis mungil itu.

Ia terus berdoa pada sang pencipta agar kakaknya di selamatkan. Yoshira tak ingin jika kakak nya pun harus pergi meninggalkan dirinya sendri. Dirinya belum siap untuk menjalani kehidupan seorang diri.

Memang dirinya sudah mencoba terus tegar tapi tetap saja di balik ceria nya ia sangat terpuruk.

Setelah kakaknya di operasi selanjutnya akan di lakukan operasi untuk yoshira . Sebenernya dia ingin menunggu operasi setelah kakak nya sadar tapi dokter menyarankan agar secepatnya operasi . Jadi mau tak mau ia menurut.

***

Diruang operasi lain yohan terbaring menunggu dokter untuk mengoperasi yohan. Di luar ruang tunggu sang kakak nya yohan menunggu seorang diri ditemani oleh sahabat yohan yg menunggu kelangsungan operasi selesai.

Koko yoan tak ingin mengabari pada kedua orang tua nya. Jika kedua orang tua nya mengetahui kejadian ini maka pasti akan di tentang oleh keluarganya.

Sang adik yg rela untuk memberikan ginjal nya pada kekasihnya. Ia hanya menghembuskan nafas berat nya karena keegoisan sang adik.

"Pasti yohan kuat.." celetukan sahabat yohan membuat yoan pun memgangguk setuju.

Ya~ adiknya kuat demi gadis di cintainya...

***

Setelah pengoperasian yohan selesai sang kakak masuk keruangan dimana yohan terbaring. Masih belum sadarkan diri.

Yoan menarik kursi dan duduk di samping sang adik. Tangan nya terhulur memegang tangan yohan.

"Koko tau kamu pasti akan kuat.. cepatlah sadar serta temanilah gadismu"

Tak ada jawaban dari yohan hanya alat yg terdengar dari ruangan itu. Para sahabat yohan pun belum berani masuk melihat yohan terbaring..hanya koko yoan seorang diri.

YoYoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang