DUABELAS

2.4K 255 8
                                    




Draco Malfoy terbangun saat hujan sedang deras-derasnya. Selimut yang menutupi tubuhnya tidak cukup melindunginya dari udara dingin. Masih pukul 6 pagi, lelaki itu tidak bergeming dari tempat tidur. Matanya menatap langit-langit kamar, tangannya ia lipat dan dijadikan sandaran kepala. Pikiran nya mulai bercabang mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam. Dan hari ini adalah hari pertama mereka berpacaran, Draco senang memikirkannya.

Bagaimana tidak, Hermione adalah gadis yang pandai, teman yang baik, orang yang ramah dan berkepribadian baik. Tak perlu ditanyakan soal kecantikan, Hermione lengkap akan segala hal yang lelaki impikan.

Draco menoleh keluar jendela, hujan tak kunjung reda. Cermin di dinding kamar nya ber-embun menandakan bahwa pagi ini benar-benar sangat dingin. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan memakai sandal hangat model rumahan berwarna putih yang sudah ada sejak ia memasuki manor ini. Mungkin fasilitas yang disiapkan Hogwarts? Dia tidak tahu.

Ia membuka knop pintu kamarnya dan berjalan menuju ruang tengah. 'Pantas saja dingin, perapian di ruang tengah dibiarkan padam semalaman'. Draco mengambil tongkat sihirnya di atas nakas.

"Incendio". Lalu munculah sepercik api kecil dari ujung tongkat. Draco mendekatkannya ke sumbu perapian, lalu menunggu hingga apinya cukup besar.

Merasa dirinya belum cukup hangat, lelaki itu menuang air keran kedalam teko dan memasaknya sebentar. Sambil menunggu ia mencari-cari bungkusan coklat panas di rak penyimpan dapur. Ia mencari dari lemari satu hingga ke lemari lainnya, mencarinya di laci bahkan di selah-selah meja. Tapi sepertinya persediaan coklat panas miliknya habis dan air sudah mulai bergolak mendidih.

Akhirnya ia memilih untuk membuat teh ketimbang coklat panas yang sudah habis. Saat hendak menuangkan gula, Draco mendengar suara pintu terbuka.

"Sedang membuat teh?" Tanya hermione.

Draco mengangguk, "Akan kubuatkan untukmu juga".

Walaupun lelaki itu tidak tersenyum, tapi matanya mengartikan kebahagiaan yang selama ini ia cari. Gadis itu, baru saja membuka matanya akan kehidupan yang berwarna.

***

Hari itu Hogwarts ramai akan murid-murid yang sedang menikmati hari minggu. Ada yang berkumpul di taman, membaca buku di perpustakaan, dan juga sarapan di ruan serbaguna. Pada akhir pekan seperti ini, Hermione memutuskan untuk bersantai melakukan hobi kesukaannya, yaitu membaca buku. Ia pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa novel tebal, ditemani oleh Draco. Hermione sudah bilang bahwa dirinya akan benar-benar fokus membaca dan tidak akan berbicara pada draco, hanya mewanti-wanti jika pacar barunya itu bosan. Tapi Draco berjanji akan tetap diam dan tidak akan bosan. Setelah itu hermione pergi menuruni danau, ke tempat yang sangat Draco hafal jalannya.

"Kita akan ke sungai yang waktu itu aku tunjukan padamu?" Tanya Draco.

"Ya, dan kuharap kau tidak menggerutu menunggu-ku membaca."

Draco hanya terkekeh dan melanjutkan perjalanan. Udara sangat dingin, membuat keduanya memakai mantel tebal dan juga jubah sekolah.

"Kau tidak berniat menggandeng tanganku atau semacamnya? Kukira orang-orang yang berpacaran melakukan itu" Kata Hermione dengan polos.

Seketika Draco menyusul gadis yang sedaritadi berjalan lebih dulu didepannya. Ia menarik tangan kanan hermione dan memegangnya dengan erat. Hermione langsung menoleh memasang wajah kaget.

"Aku hanya bercanda dan—maksudku—kau tidak harus melakukannya—jika kau keberatan—atau—".

Seperti biasa, Draco akan selalu memotong ucapan gadis itu.

"Aku menyayangimu". Kata draco.

Hermione tersenyum, dan menarik Draco sambil berlari.

***

Draco menopang kepalanya dengan kedua tangan dengan badan tengkurap menghadap hermione yang sedang membaca buku sambil menyender di pohon besar.

"Mengapa kau suka membaca?" Tanya draco.

"Menurutku itu membosankan dan membuat mataku lelah. Lebih baik tidur atau bersantai." Tidak ada jawaban.

"Kau benar-benar tidak peduli dengan-ku atau tidak mendengar ucapan-ku".

Hermione tidak bergeming dari bacaannya. Draco pun tidak tinggal diam. Lelaki itu merubah posisi nya. Ia duduk lalu merebahkan kepala nya di kaki hermione. Dari situ, ia bisa melihat wajah hermione dengan jelas.

Hermione menoleh dan hendak menggerutu. Sudah berapa kali ia bilang bahwa acara membacanya mungkin akan sangat membosankan. Tapi Draco hanya tersenyum polos dan mulai memainkan rambut gadis itu. Terus seperti itu tanpa berbicara, hingga akhirnya hermione menutup buku terakhirnya dan menaruhnya di rumput.

"Sudah selesai menjadi kutu buku?"

"Maaf, sudah kubilang kau tidak akan suka menghabiskan akhir pekan dengan caraku ini."

Draco tersenyum, "Tidak apa-apa sayang. Menghabiskan waktu denganmu adalah salah satu hal favoritku."

Hermione terkekeh kecil. "Gombal."

Selanjutnya mereka hanya mengobrol, saling menikmati kebersamaan. Kedua nya berharap bahwa semoga saja waktu dapat diberhentikan, agar mereka bisa bertahan lebih lama.

Keduanya hanya saling menautkan tangan dan menggenggam nya dengan erat.

***

FINALLY 1K READERS!!!! thankyouuu to all readers yang udah nungguiin cerita inii. sering sering vomments yaa, okay? okay.

Stay (dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang