TUJUH

2.4K 262 6
                                    

Draco bangun pagi-pagi sekali. Semalam ia kembali ke asrama dan melihat hermione sudah terlelap, karena pintu kamar hermione memang tidak tertutup rapat. Draco tahu hermione tidak akan sanggup patroli malam, hingga akhirnya ia menyuruh sepasang prefek dari house Hufflepuff yang tidak ikut mendekorasi karena berhalangan untuk menggantikan tugas nya malam itu.

Jam menunjukan pukul setengah 6 pagi. Hermione belum bangun, dan sepertinya gadis itu akan bangun kesiangan. Draco memanfaatkan waktunya untuk membuat coklat panas sambil duduk di dekat perapian. Tidak ada buku yang bisa dibaca, juga tidak ada pr yang menumpuk, draco tidak tahu apa yang harus ia lakukan di waktu se-pagi ini. Ia hanya menyeruput coklat panas nya sambil berfikir akan kata-kata nya pada hermione kemarin malam.

"karena sepertinya aku menyayangimu".

Kenyataannya, Draco tidak benar-benar asal menjawab malam itu. Memang sih, ia menjawab dengan sedikit ragu dan terdengar tidak yakin. Hanya saja ucapan itu terasa benar. Seperti tidak ada kesalahan makna didalamnya. Terasa pas dan mungkin sepertinya memang begitu. Draco menikmati saat-saat dirinya bersama hermione. Hermione yang ceria dan gampang digoda, membuat draco tertarik dan ingin terus mengganggunya.

Coklat panasnya sudah setelah gelas, ia tidak ingin menghabiskan sisanya sendirian di pagi yang dingin. Jadi ia masuk ke kamar hermione tanpa mengetuk pintu tidak peduli hermione akan marah dan menggerutu, tipikal draco.

"bangun tukang tidur, hari sudah pagi dan kau bahkan belum beranjak dari kasur." Kata draco sambil menarik selimut gadis itu.

Hermione menyipitkan matanya, cahaya matahari pagi menyinari wajahnya. Membuatnya langsung membuka mata. Ia duduk di senderan sambil meregangkan tubuhnya.

"jam berapa ini?" Tanya hermione.

"6 pagi"

"kau membangunkan ku sepagi ini? Kau tau aku sangat butuh tidur dan kau malah merusak jam istirahat ku." Hermione hendak marah-marah lebih lanjut dan berencana melanjutkan tidurnya. Namun sial, dirinya sekarang benar-benar terjaga.

"keluarlah. Akan kubuatkan coklat panas."

Hermione hanya cemberut dan hal itu membuat draco tertawa kecil.

"apa yang lucu?"

"tidak ada" Jawab Draco. Padahal sudah jelas, draco sangat suka saat hermione cemberut. Wajahnya terlihat lucu dan menambah kecantikan gadis itu. Tidak bisa dipungkiri, hermione memang selalu cantik dalam keadaan apapun.

Hermione akhirnya menurut dan keluar dari kamarnya. Tujuan selanjutnya adalah duduk di sofa dan minum coklat panas yang draco buat untuknya. Menikmatinya dengan diam. Sesekali gadis itu mengerjapkan matanya, memastikan bahwa dirinya sudah benar-benar bangun.

"ini enak". Kata hermione diiringi dengan cengiran manis menghadap draco.

Draco hanya membalas pernyataan hermione dengan anggukan. Mereka benar-benar menikmati coklat panas itu. Hingga salah satunya berbicara.

"apakah ini hari minggu?"

"kurasa begitu". Jawab draco.

"jadi hari ini kita akan pergi makan es krim?"

"jika itu yang kau mau." Kini draco menjawab sambil menoleh menghadap gadis itu. Juga dengan sebuah senyum di bibirnya.

Hermione berseru gembira. Ia sangat senang berjalan-jalan ke Diagon Alley.Banyak hal yang bisa dilihat disana. Anak-anak, toko baju, kedai, penjual alat tulis, dan masih banyak lagi. Ia tak pernah bosan saat pergi kesana. Jalan itu sangat ramai, penuh dengan tawa ceria para pejalan kaki, pembeli dan juga pedagang. Dan hari ini, draco mengajak nya kesana untuk berjalan jalan dan juga makan es krim. Hermione sangat suka es krim, itulah yang membuatnya sangat senang.

Tanpa buang buang waktu, hermione langsung mandi setelah menghabiskan coklat panasnya. Ia menggunakan sabun buah apel dan campuran mint kesukaannya . hermione memang jarang menggunakan sabun semacam itu. Ia hanya menggunakannya pada acara tertentu. Menurutnya, sabun buah bisa menambah semangat pada pemakainya. 30 menit ia habiskan di dalam kamar mandi, akhirnya ia keluar dan menggunakan baju santai nya. Yaitu jeans biru gelap ketat, dengan kaus putih dan jaket jeans biru muda. Tak lupa ia mengikat rambut ikalnya dan menyemprotkan parfume vanilla di sekitar leher dan tangannya. Tangannya mengambil converse putih dari rak sepatu dan mengenakannya tanpa kaus kaki. Ia juga mengambil tas slempang hitamnya di atas meja. Isinya tidak banyak, hanya beberapa lembar galleons, tongkat, dan juga tisu.

"sudah siap?"

Draco muncul didepan kamar hermione dengan kemeja putih polos dan celana panjang berwarna biru dongker. Ia tampak tampan dalam gaya casual nya.

"siap!" jawab hermione dengan semangat.

***

Stay (dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang