SEBELAS

2.3K 236 3
                                    

"kau harus coba limun jahe nya, juga biskuit labu. Dicelup lebih enak."
Hermione membawa beberapa makanan dari buffet yang tersedia.

"bagaimana, manis kan?"

"menurutku kau lebih manis."
Draco menjawab sambil tertawa. Hermione memukul lengan draco pelan.

"aku akan pergi mnemui ginny dan yang lainnya. Oke?" kata hermione sambil berjalan menuju teman-temannya. Draco hanya mengangguk meniyakan.
Biskuit labu memang paling enak disantap dengan limun jahe. Hangat dan manis. Hermione benar-benar tahu selera draco. Terdapat daun mint yang mengambang di cangkir limun, hermione pasti meminta nya dari dapur belakang. Draco suka sekali mint, hermione tau itu. Melihatnya membuat draco teringat akan jalan-jalan mereka waktu itu. Makan es krim di tengah keramaian memang menyenangkan. Biasanya draco pergi sendirian untuk sekedar bersantai dan menyegarkan diri. Ia memang introvert dan tidak memiliki banyak teman dekat. Tapi hermione bukanlah ide buruk untuk diajak pergi bersama.

"pilihanmu tidak buruk man, kau pantas mendapatkannya." Blaise menepuk bahu draco sambil tertawa.
Draco terkekeh dan mengobrol sebentar dengan blaise. Limun jahe draco sudah habis, tapi hermione tidak kunjung kembali. Ia hendak mencari gadis itu dan mengajaknya makan bersama. Namun saat ia berjalan menuju tengah aula, seseorang menahan lengannya.
"pacarmu adalah incaranku sejak lama. Dan tiba-tiba kau mengencaninya?" itu adalah cedric. Cedric diggory.

"aku tidak sepertimu. pecundang Murahan sekali." Jawab draco dengan acuh. Ia berbalik dan melepaskan lengannya dari tangan cedric.

"kau bilang aku murahan? Yang benar saja. dengar, aku tidak bercanda soal ini." Cedric kembali mencegat draco sambil memasang tampang sok angkuh.

"kalau begitu catat hal ini. Aku tidak takut padamu. Sekarang minggir dan jangan campuri urusan orang." Draco pergi dengan wajah datar. Ia sebenarnya agak kesal dengan perkataan cedric. Lagipula ia tidak pernah main-main soal perasaan. Tidak seperti cedric.

***

"hei, tutup kulkasnya! aku bisa jamuran!" Hermione tertawa menahan perutnya.

"serius, lelucon keju adalah favoritku." Kata draco. "sekarang giliranmu"

"tidak, aku tidak melucu. Tapi kau bisa membuatku tertawa sampai puas." Hermione tertawa lagi.
Hermione berjalan dengan dengan sempoyongan, tapi tidak dengan draco. terlalu banyak champagne yang diminum gadis itu. Champagne Hogwarts memang sangat lezat. Kini hermione harus menanggung akibatnya. Tangan kanan draco menenteng sepatu boots putih milik hermione. Gadis itu benar-benar tidak kuat memakai sepatu high heels dan kini kakinya lecet. Draco menawarkan untuk menggendong hermione tapi gadis itu menolak, jadi pilihan menenteng sepatu adalah yang paling tepat.
Mereka sampai di asrama pukul 02.00 dini hari. Hermione benar-benar pusing dan tidak kuat berganti baju hingga akhirnya ia tertidur dengan gaunnya. Draco mengantarnya ke kamar dan menutupi nya dengan selimut.

Malam itu adalah malam yang berbeda bagi mereka berdua. Keduanya memiliki perasaan yang sama. Tak ada yang ingin kehilangan dan juga ditinggalkan satu sama lain, kecuali satu kali nanti.

***

keep comment and vote you guys because it means a lot to me! if you have any request, please comment below!

Stay (dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang