Ballerina's Life

Accidently Meet

Setelah latihan ballet, seperti biasanya aku memutuskan untuk pergi ke café dulu sebelum balik.

Kebetulan aku melihat café baru yang cukup menarik. Saat masuk, astaga tempatnya benar benar nyaman. Comfy abis, batinku berteriak girang.

Aku menelusuri café itu mencari spot paling bagus dan nyaman. Lalu tak sengaja mataku melihat Dareen sedang berbicara dengan seorang perempuan cantik. Dareen dengan senyum memikatnya, tentu saja membuat perempuan di depannya malu-malu.

Idih genit, ucap Bell dalam hati. Entah mengapa ia merasa panas sendiri melihat kedekatan mereka. Ia buru buru duduk dan meminta daftar menu kepada pelayan.

"black coffee no sugar, and cinnamon toast with honey please," pesannya.

Dareen mendengar suara yang tak asing di telinganya. Ia mencari sumber suara tersebut, menemukan Bella sedang memasangkan earphone ke telinganya. Ia memperhatikan Bella yang bersenandung kecil, dan jarinya yang lentik mengetuk meja mengikuti irama.

Indah, ucap Dareen dalam hati. Ia sampai lupa bahwa ada seorang perempuan duduk di depannya dan menunggunya menjawab pertanyaan dari perempuan itu. Omong-omong, perempuan di depannya ini adalah perempuan yang ingin dikenalkan Ibunya kepadanya. Katanya sih, biar Dareen tak terlalu larut dalam pekerjaan dan Ibu bisa menimang cucu. Tentu saja, Dareen menolak.

***

"Mau pulang?" Tanya Dareen sesaat setelah melihat Bella beranjak dari kursinya.

Bella terlonjak kaget, tidak menyangka Dareen akan melihat dan menyapanya. Dan ia tidak melihat perempuan itu bersama Dareen lagi.

"Iya," jawabnya.

"Mari aku antar," tawar Dareen

"Gausah, gaenak sama yang tadi,"

"Siapa?Anna?"

"Tidak tau namanya,"

"Iya, dia sudah balik tadi,"

"Oh jadi gara-gara sudah balik, kamu samperin aku?"

"Tidak, aku menunggu mu daritadi,"

"Yang benar saja,"

"Benar,"

"Yasudah, ayo,"

"Hahaha, ayo tuan putri,"

Dareen tersenyum bahagia saat melihat Bella seperti sedang cemburu layaknya seorang kekasih. Ini adalah hal yang paling ia nantikan, bisa mengantar wanita yang ia sayangi selain Ibunya.