Antonio Dareen Aharon

52 7 1
                                    

Bagi seorang lelaki mereka bilang nama awalanku sangat feminine, tapi aku menyukainya. Nama itu memiliki arti tersendiri untukku.

Hari Sabtu ini, aku biasa pergi ke cafe milikku. Tujuannya ya, untuk melihat dan mengontrol karyawan. Namun, bukan hanya itu saja. Aku kesini juga karena melihat 'gadisku', rasanya aku semakin hari semakin possessive. Sebetulnya ia adalah gadis idamanku. Aku mengincarnya dari dulu, tetapi ia selalu tak menyadari keberadaanku.

Sakit? Pasti. Tapi aku bisa apa, selain memandangnya dari kejauhan. Menurutku, itu sudah cukup bagiku. Hari ini, ia datang memesan secangkir black Coffee. Ku rasa, ia sedang sedih.

"Permisi, ini pesanannya," ucapku saat melihatnya sedang asik membaca sebuah novel.

"Eh?" Ucapnya sambil menengadah kan kepalanya melihatku. Kalau di lihat dari tatapannya, ia sedikit terpesona. Aku hanya tersenyum.

"Makasih," sambungnya, setelah kurasa puas melihatku.

"Ya, cobalah minum kopi buatanku," ujarku, namun saat ia ingin meminumnya aku memegang pergelangannya, berkata,"nikmatilah harumnya kopi itu terlebih dahulu itu akan membuatmu rileks."

Dia menyukainya. Dia menyukai kopi buatanku. Mungkin terdengar sangat menggelikan karena aku adalah lelaki dan baru dipuji seperti itu saja aku sudah terbang.

Selang itu, aku melihatnya sedang memperhatikan wajahku. Menilai, mungkin?

"Alismu sangat bagus, sedikit lucu," ucapnya dengan pipi yang merona. Rasanya kupu-kupu berterbangan di perutku. Sungguh manis melihat pipinya yang merona.

"Ah, ya? Wajahmu juga manis saat merona," ucapku dengan kekehan kecil membuat pipinya semakin memerah.

;

Ini alay alay alay banget bahasanya, sebetulnya pengen buat cowo yang suka sama cewe suka banget tapi jadinya begini. Maaf ya kalo ga suka:)

Vote/comments😘

Ballerina's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang