Prologue

201 18 0
                                    

Aku menggerakkan kakiku dengan sangat hati-hati dan anggun. Ku putar tubuhku, mengikuti irama musik. Tanganku pun ikut bergerak, sebagaimana mestinya.

Ku akhiri tarianku dengan memberi hormat penutup, semua bertepuk tangan. Meriah, sangat meriah. Kutampilkan senyum terbaikku, mengucapkan kata terima kasih tanpa suara.

Aku kembali ke belakang panggung, disana semua bersorak. Menyatakan selamat padaku, aku tahu tak semuanya benar benar senang atas kemenanganku.

Tetapi aku tak peduli, terkadang pura-pura tidak tahu itu menyenangkan. Terkadang. Menjadi sangat ingin tahu itu menyiksa.

"Eh?," lamunanku buyar saat ada yang menepuk pundakku. Dia Keenan, sahabatku.

"Melamun lagi, huh?," tanyanya.

"Siapa yang melamun?sok tau," kilahku.

"Kamu itu tidak pandai berbohong, sayang," ucapnya menjawil hidungku.

"Sayang, palalu peyang," ucapku memukuli lengannya. Aku tak bisa bohong bahwa hatiku sangat senang mendengar panggilannya.

"Anak cewek gaboleh ngomong gitu," ucapnya sok bijak. Aku tertawa kecil membalas perkataannya.

Astaga, aku belum mengenalkan diriku ya? Maaf jika terlalu asyik larut dalam pikiranku sendiri. Perkenalkan, namaku Patricia Belladona Varez. Umur ku 19tahun, aku memiliki campuran Indonesia-Amerika. Aku kuliah di salah satu universitas terkenal di Indonesia, di Jakarta tepatnya. Alasan kenapa kuliah di Jakarta? Aku baru saja pindah ke sini setahun yang lalu setelah aku lulus High School. Aku belum pernah memiliki pacar, karena aku rasa itu belum terlalu penting buatku. Kurasa ini terlalu panjang dan membosankan, maafkan.

;

Ini cerita ketiga ku, aku tahu semua cerita ku belum banyak pembacanya. Tetapi, aku rasa gak ada salahnya kalau membuat lagi. Lagipula, aku menulis ini karena kesenangan diriku sendiri. Terima kasih.

Ballerina's LifeWhere stories live. Discover now