Chapter 8

381 28 0
                                    

"Kamu yakin?" Tanya jisoo saat mobil kami memasukki area sekolah.

"Ne, tak apa jisoo-ya aku bisa menahannya. Lagi pula sudah tak sesakit tadi" jawabku. Kamipun berjalan menuju kelas. Jisoo membantu memapahku.

"Aerin!" Panggil hyerin dan jooah. Dibelakang mereka tentu saja para suami mereka.

"Kau kenapa?" Tanya hyeri.

"Kyaa! Joshua! Apa yang terjadi pada aerin kami? Katakan!" Tanya jooah mengintimidasi.

"Itu... itu.. bukan apa-apa kok" jawabku berbohong.

"Kau ini. Lalu mengapa kau berjalan seperti itu?" Tanya jooah lagi.

"Biar ku tebak. Kalian habis melakukan 'itu' kan?" Cetus jimin tiba-tiba. Seketika wajahku terasa panas. Aku melihat jisoo dia terlihat santai saja.

"Eum" gumam jisoo. Seketika semuanya menjadi heboh.

"Kyaaa kenapa kamu memberitahukannya?" Protesku.

"Memangnya kenapa? Lagi pula kita kan sudah menikah" jawab jisoo tanpa rasa bersalah.

"Waah joshua hong kau hebat juga. Sampai membuatnya sulit berjalan seperti ini" cetus wonwoo dengan wajah datarnya.

"Diam kau!" Protesku. Teganya mereka menertawakanku yang sedang kesusahan seperti ini.

"Gwaenchana aerin-ah bsk juga sembuh kok" ujar jooah menenangkanku.

"Benarkah? Rasanya menyiksa sekali" Tanyaku.

"Eum.. Aku malah lebih parah dari itu. Sampai tidak bisa berjalan" jawab jooah.

"Jinjja-ya? Waah mengerikan sekali para namja ini" ujarku.

"Karena kita membahas ini aku jadi ingin melakukannya" cetus jimin. Dan langsung mendapat jitakan dari jooah.

"Kyaa istrimu sedang hamil. Ingat itu?" Ujar jooah.

"Kyaa aku sudah bertanya pada dokter katanya boleh melakukannya sebelum kandungannya menginjak 5 bulan" protes jimin.

"Aishh kau ini. Tidak bisa kah sehari tidak melakukannya?" Ujar jooah lagi.

"Ani" jawab jimin mantap sambil memeluk hyeri.

"Sudah-sudah sebaiknya kita kekelas sebentar lagi bel masuk" ujar wonwoo. Kamipun pergi kekelas masing-masing.

****
2 hari kemudian...

Bel pulang akhirnya berbunyi. Aku segera membereskan semua barang-barangku begitu pula dengan jisoo.

"Hai J&A!" Panggil seseorang yang berdiri didepan pintu.

"Panggilan apa itu? Aneh sekali" ujarku.

"Apanya yang aneh? Itu kan sesuai tulisan yang ada dikalung kalian" jawab hyeri.

"Yaa terserah saja."seruku. 

"Mana jimin? Tumben tidak dengannya" tanya jisoo.

"Dia menunggu di parkiran bersama jooah dan wonwoo" jawabnya. "Kita akan pergi ke lotte world, kalian ikut kan?" Tanya hyeri.

"Jinjja? Kenapa mendadak? Aku tidak bisa" jawabku.

"Wae? Ayolah" ajak hyeri.

"Besok kan kita masih harus masuk sekolah. Mengapa tidak akhir pekan saja?" Tanya jisoo. Aku mengangguk setuju.

"Tapi calon bayiku maunya sekarang" jawab hyeri. Aku melirik jisoo sebentar. Dia mengangguk setuju.

"Baiklah tapi kami tidak sampai larut malam ya?" Ujarku.

Marriage at High SchoolWhere stories live. Discover now