Chapter 10

348 19 4
                                    

****
Setelah dari kantor jisoo appa, aku dan jisoo langsung menuju rumah sakit. Dan ternyata aku dinyatakan hamil. Jisoo terlihat sangat senang. Sepulang dari rumah sakit dia selalu memelukku dan menciumi perutku. Para orangtua pun sama senangnya. Mereka tidak henti2nya menanyakan keadaanku, apa yang kurasakan, apa yang kumau dan banyak lagi. Maklum cucu pertama. Tapi itu semua membuatku kesal. Mereka terlalu berlebihan.

Hari ini seperti biasanya aku membangunkan jisoo, agar siap-siap untuk berangkat sekolah. Entah kenapa semenjak aku hamil, jisoo sangat mudah sekali dibangunkan. Sambil menunggu jisoo mandi, aku pergi kedapur untuk menyiapkan makanan seperti biasa.

"Waah sepertinya enak" seru jisoo. Aku menoleh kearahnya sambil tersenyum. Setelah mematikan kompor aku berjalan kearahnya. Tiba-tiba dia mencium bibirku.

"Kyaa apa yang kamu lakukan?" Protesku.

"Tentu saja menciummu. Kamu mendekatiku karna itu kan?" Tanya jisoo dengan percaya diri.

"Aish percaya diri sekali. Aku mendekatimu karena ingin memakaikan dasimu" jawabku. Dia hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya.

"Ayo cepat kita sarapan. Nanti terlambat" ujarku setelah selesai memasang dasi jisoo.

"Baik mom" jawab jisoo. Dia bilang apa tadi? Mom? Yang benar saja. Aku menatapnya menyelidik. "Mwondae?" Tanyanya.

"Kamu memanggilku apa tadi?"

"Mom. Waeyo? Sebentar lagi kamu kan memang akan dipanggil mommy oleh anak kita. Dan aku akan dipanggil daddy. Aah senangnya" ujar jisoo dengan mata berbinar-binar.

"Aish" gumamku. Memang benar juga sih apa yabg dikatakan jisoo tapi ada rasa tidak rela dalam hatiku.

"Sepertinya kamu sedang kesal?" Tanyannya.

"Ne. Wae?" Jawabku dingin.

"Waeyo? Kamu tidak senang mengandung anak kita?" Tanyanya

"Ani. Wae?"

"Tampaknya kamu memang tidak suka mengandung anak kita" serunya sedikit murung. Aku menghela nafas kasar.

"Aku senang jisoo. Saat ini entah kenapa aku sedang kesal saja. Mianhae" jawabku.

"Apa ini karena anak kita? Maksudnya bawaan bayi?" Tanya jisoo sambil tersenyum senang. Aish kenapa kalau membicarakan bayi dia begitu senang.

"Mungkin" jawabku asal. "Cha cepat habiskan sarapanmu" perintahku. Dia mengangguk dan memakan sarapannya dengan lahap.

***

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi. Aku segera membereskan alat tulis ku.

"Aer hari ini kamu tidak ingin kemana-mana?" Tanya jisoo yang telah membereskan alat tulisnya terlebih dahulu. Aku berfikir sejenak. Sepertinya menyenangkan kalau mampir ke mall dulu.

"Bagaimana kalau kita ke mall? Sepertinya seru" ujarku penuh semangat. Jisoo mengangguk dan membantuku perapikan alat tulisku.

Saat kami keluar kelas, kami berpapasan dengan jooah dan wonwoo tentunya. Hyeri dan jimin sudah 1 bulan ini tidak masuk sekolah. Ya karena perut hyeri sudah membesar dan seragam sekolahnya sudah tidak muat lagi hahaha belum lagi 2 bulan lagi dia akan melahirkan... kasihan sekali dia harus terkurung dirumah seperti itu. Untung saja kami tinggal menunggu hari kelulusan. Jadi tak masalah bila tidak masuk pun. Lalu mengapa aku dan jisoo serta hyeri dan wonwoo masuk? Ya karena kami harus mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi. Hyeri dan jimin, mereka memanngil guru privat kerumah mereka.

"Hei kalian" sapaku. "Hari ini kalian mau kemana?" Tanyaku.

"Kami akan pergi kerumah sakit. Biasa periksa" jawab jooah.

"Yaahh" ujarku lesu. Tadinya aku ingin mengajak mereka pergi ke mall juga. Tapi ya sudah lah..

"Waeyo?" Tanya jooah.

"Aniya. Hari ini aku ingin ke mall. Kandunganmu sudah memginjak 5 bulan ya?" jawabku.

"Ne hari ini tepat 5 bulan" jawabnya. "Mian, eoh? Lain kali aku pasti ikut" ujarnya. "Bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja? Sekalian kau periksa juga" tambahnya

"Baru seminggu yang lalu aku dari sana" jawabku. "Oh ya berarti sebentar lagi kau tidak masuk sekolah juga ya?" Tanyaku.

"Sepertinya begitu. Lagi pula mana ada seragam khusus ibu hamil" jawabnya sambil tertawa. Aku pun ikut tertawa. Yaah.. aku pasti kesepian, kedua sahabatku tidak ada disekolah.

***

"Jisoo-ya aku mau boneka mickey mouse itu" ujarku sambil menunjuk boneka yang paling besar.

"Yang besar itu?" Tanyanya. Aku mengangguk. "Geurae. Permisi kami ingin membeli sepasang boneka itu" ujar jisoo pada pelayan toko.

"Ye tunggu sebentar" jawab pelayan tersebut.

"Kenapa beli minnie mouse juga?" Tanyaku heran. Aku kan mintanya cuma yang mickey mouse.

"Sepasang lebih bagus bukan?" Serunya. Iya juga sih, ya sudah lah yang membayar jisoo ini.

"Huwaa bukankah gantungan kunci ini lucu? Aku mau" ujarku saat melihat gantungan kunci berbentuk singa.

"Baiklah kita beli 2" jawabnya. Aku menatapnya heran. Mengapa barang2 yang tadi kami beli semuanya sepasang? Padahal aku hanya minta satu. Ada yang aneh dengan jisoo.

"Aku mau bandana ini" ujarku mengambil bandana yang sangat girly sambil menatap jisoo.

"Eit bandana itu tidak bisa dipakai untuk laki-laki. Aku tidak mau. Beli yang lain saja dan juga bisa untuk laki-laki juga" jawabnya sambil menaruh kembali bandana yang kupilih tadi.

"Tapi aku mau itu" ujarku berbohong. Sebenarnya aku juga tidak terlalu menyukai bandana itu.

"Tidak. Aku tidak suka. Kita cari yang lain saja" jawabnya.

***

Akhirnya kami tiba-tiba dirumah juga. Ternyata dirumah ada eommaku dan eommanya jisoo.

"Kalian darimana?" Tanya eommaku.

"Dari mall" jawabku. Jisoo berjalan dibelakangku sambil membawa barang-barang yang tadi kami beli.

"Waah kalian habis berbelanja ya? Banyak sekali" Tanya eommeonim. Para eomma tersebut sibuk melihat barang-barang itu. Mereka termasuk aku tercengang karena ternyata banyak juga yang kami beli.

"Sepertinya aku tidak memilih semua itu. Aku hanya meminta ini" ujarku sambil mengambil 4 barang pilihanku tadi. Sisanya ada 6 barang yang tidak aku mau.

"Sisanya aku yang pilih" jawab jisoo dengan entengnya. Ini aneh biasanya jisoo tidak seperti ini. Dia biasanya membeli barang2 yg berguna saja.

"Lalu kenapa semuanya sepasang begini?" Tanya eommaku.

"Bukankah lucu kalau barang-barang itu sepasang?" Serunya dengan mata yang berbinar-binar. Kami menatap jisoo dengan tidak percaya. Sebenarnya disini yang sedang hamil aku atau jisoo? Sungguh aneh.

***
Usia kandunganku sudah menginjak 2 bulan. Namun belun ada tanda-tanda seperti yang dikatakan para eomma. Mengidam. Tidak ada mual, kecuali di awal kehamilanku. Itu pun hanya 2 hari. Tidak ada hal-hal aneh seperti menginginkan sesuatu yang berlebihan seperti hyeri dan tidak ada perubahan emosi seperti jooah. Semuanya berjalan seperti aku sebelumnya (?) Hanya saja ada yang aneh dengan jisoo. Dia selalu meminta yang aneh-aneh. Jisoo pernah menginginkan bubur di tengah malam, menginginkan mangga yang ada dirumahnya lah, ingin makan masakan wonwoo lah, dan dia juga sering muntah-muntah. Dan lagi jisoo menjadi sedikit sensitif. Pernah saat kami sedang menonton drama, tiba-tiba dia menangis melihat adegan drama tersebut. Tidak seperti jisoo sekali.

Karena merasa penasaran akhirnya kami pergi ke dokter. Ternyata jisoo mengidam (?) Jadi kata dokter mengidam itu tidak harus calon ibu yang mengalami, calon bapak seperti jisoo pun bisa mengalami masa ngidam. Aneh ya.. Tapi baguslah aku tidak perlu repot-repot merasakan mengidam itu haha..

Marriage at High SchoolWo Geschichten leben. Entdecke jetzt