Chap 1

4.4K 143 12
                                    

Judy 👆 untuk memudahkan ngebayangin cast nya.

Judy POV

" Anak- anak, rapihkan buku buku kalian. Jangan lupa mengerjakan PR dirumah. Mengerti? " perintah guru matematika ku.

" Mengerti, Bu " jawab semua murid dikelas termasuk aku.

Aku rapihkan buku buku pelajaranku, memasukkannya kedalam tas, dan aku menggendong tas ku di punggung.

Aku duduk manis dibangku ku saat semua teman teman ku berebutan ingin segera melewati pintu kelas. Aku selalu membiarkan yang lain pergi pulang terlebih dahulu, aku tidak suka berdesakkan.

" Judy! Ayo pulang, kamu kebiasaan deh, lama " ucap teman sebangku ku.

" Kamu duluan aja, aku takut kesandung terus jatoh. Kan malesin " ucap ku.

" Ya udah deh, aku duluan ya, Dy " ucap nya. Aku mengangguk.

Aku lihat guru matematika menghampiri ku.

" Judy, kamu belum pulang sayang? " tanya nya lembut sambil mengusap kepala ku.

Aku menggeleng.

" Nanti aja, Bu " jawabku.

" Kamu gak takut Papa kamu nunggu lama? " tanyanya lagi.

Aku menggeleng lagi.

" Papa gak jemput hari ini, Bu. Mulai hari ini aku gak mau dijemput. Aku bisa pulang sendiri " jawabku.

Aku bukan lah anak manja seperti anak perempuan kecil pada umumnya, aku lebih suka berjalan kaki selama jaraknya masih mampu ku raih. Oh Ya, biar ku perkenalkan dulu siapa diriku. Nama ku adalah Judyana Laureni. Teman teman, Guru guru, Papa Mama dan siapapun biasa memanggil ku Judy. Aku anak kecil berumur 11 tahun. Aku baru saja melangsungkan sekolah ku di bangku kelas 6 SD. Bayangkan seberapa polos nya aku? Masih sangat polos. Tidak tau apapun, Haha. Aku termasuk dalam murid paling dikenal disekolah, karena aku terbilang cantik dan imut. Aku memiliki rambut hitam yang lumayan panjang dan agak ikal dibawahnya. Aku adalah anak tunggal di keluarga ku, sebab itu Mama Papa selalu memanjakanku. Tapi, entah kenapa aku tidak tumbuh menjadi anak yang manja, aku lebih suka mandiri. Mungkin karena aku sering kali menghabiskan waktu bersama Dany, teman sekaligus sahabatku.

" Itu bagus Judy, tetap lah menjadi anak mandiri " puji guru matematika.

Aku tersenyum ramah padanya.

" Jangan terlalu lama disekolah, cepat lah pulang kerumah. Nanti orang tua kamu nyariin dan khawatir. Mengerti? " aku mengangguk.

Guru matematika pun pergi meninggalkan kelas.

" Dy, masih belom mau pulang? "

Sebuah suara dari belakang membuatku segera menengok ke sumbernya.

" Eh? Dany, kirain kamu udah pulang duluan " ucapku saat tau bahwa itu Dany, sahabatku.

" Belom lah, aku nungguin kamu " ucapnya.

" Ya udah, ayo pulang " ajakku.

Aku berjalan lebih dulu didepan Dany. Tapi kurasa Dany mempercepat langkahnya lalu menggandeng tanganku seperti yang biasa dia lakukan. Aku tidak merasa terganggu dengan itu, karena sejak kecil sekali kami telah saling mengenal.

Dany adalah sahabat ku sejak TK. Dia anak laki-laki yang baik, penyayang dan perhatian padaku. Dia selalu melindungiku dalam situasi apapun, terlebih saat anak anak tukang palak disekolah memalaki ku, meminta paksa uang ku untuk mereka jajani. Aku tau Dany sangat menyayangiku seperti layak nya Adik-Kakak. Aku juga menganggap Dany seperti kakakku sendiri. Dengan kehadirannya itu, maka aku tidak merasa kesepian seperti anak tunggal lainnya. Yang tumbuh seperti bagaimana orang tua mereka mendidik mereka. Bersama Dany yang merupakan anak pertama dan memiliki adik perempuan, dia mengajarkan aku untuk tidak manja. Dany benar benar merubahku dan mengarahkan ku untuk jadi lebih baik. Aku sangat beruntung mengenalnya.

Little Love Story (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang