Chapter 1

21.6K 1.4K 85
                                    


Jang Ha Na, gadis itu membuka pintu gerbang rumahnya siap untuk berangkat ke sekolah. Namun Hana terdiam saat melihat seorang pria berdiri di depan gerbang rumahnya dengan posisi menyender pada mobil sport berwarna silver metaliknya. Pria itu tampak menunggunya, namun Hana hanya menatap pria itu malas.

"Kyungsoo, sudah aku bilang aku akan pergi sendiri," ucap Hana malas pada pria bernama Do Kyungsoo tersebut.

"Dan aku sudah bilang padamu kau harus berangkat sekolah bersamaku," jawab Kyungsoo dingin. Kyungsoo membalikkan badannya, dan membuka salah satu pintu mobil.

"Masuklah," suruh Kyungsoo.

"Tidak, terima kasih. Aku akan pergi sendiri."

Hana hendak melangkah meninggalkan Kyungsoo namun dengan cepat Kyungsoo menahan tangan Hana dan langsung menarik gadis itu ke mobilnya dan memaksanya untuk masuk.

"Kyungsoo kau tidak bisa memaksaku seperti ini!" seru Hana tidak terima dengan perlakuan Kyungsoo.

"Tentu aku bisa," jawab Kyungsoo sambil memakai sabuk pengamannya setelah itu menatap Hana.

"Karena aku tunanganmu," lanjut Kyungsoo, menekankan setiap katanya lalu menatap Hana penuh kemenangan.

Kyungsoo mulai menjalankan mobilnya, sedangkan Hana mendengus kesal dengan kedua tangannya melipat dibawah dada.

Ya, ia dan Kyungsoo memang bertunangan sejak dua bulan yang lalu. Namun ini semua hanya permainan dari kedua orangtua mereka untuk saling memperkuat perusahaan mereka dan memperoleh lebih banyak harta. Dan hanya Kyungsoo yang sangat menerima perjodohan ini karena Kyungsoo memang menyukai dan menginginkan Hana dari dulu. Namun Hana tidak ingin itu semua. Kyungsoo memang memiliki segalanya, harta dan wajah tampan, namun Hana tidak pernah menyukai Kyungsoo karena sifatnya yang perfectionist, egois, dan angkuh. Bahkan semenjak mereka bertunangan, Kyungsoo semakin protektif kepada Hana dan berbuat sesukanya. Hana benar-benar ingin lari darinya.

[M O N S T E R]

Di sudut gang toko yang luput dari keramaian, sekumpulan remaja laki-laki tengah menyerbu seseorang dengan tinju dan tendangan mereka. Bahkan beberapa diantara mereka memukul dengan tongkat dan alat keras lainnya. Pria yang menjadi korban keroyokan geng liar itu telah tersungkur di tanah dan kondisi tubuhnya telah cukup parah.

Tanpa orang-orang itu ketahui seorang pria tinggi berkulit putih susu tengah berjalan dengan santai ke arah mereka bersama enam temannya yang mengikutinya di belakang. Sehun –pria itu– berhenti di samping tempat sampah besar di belakang toko yang berjarak tiga meter dari geng liar itu. Dia mengetuk sisi tempat sampah dengan tongkat baseball yang digenggamnya hingga menimbulkan bunyi cukup keras, membuat sekumpulan orang itu menghentikan aksi keroyokan mereka dan beralih menatapnya. Sehun tersenyum sinis menatap geng itu.

"Beraninya kalian menghajar temanku dengan cara seperti ini. Mungkin aku bisa menerima jika itu satu lawan satu, tapi keroyakan seperti ini... benar-benar tindakan seorang pengecut," ucap Sehun sambil menunjuk sekumpulan orang itu satu persatu dengan ujung tongkat baseball-nya.

"Bagaimana jika kita bermain dengan adil? Semua akan mendapat lawan. Ahh.. kelompokku akan bermain dengan tangan kosong. Kalian boleh menggunakan senjata kalian," tantang Sehun penuh percaya diri.

Sehun pun melempar tongkat baseball-nya sembarangan, dan teman-temannya yang juga membawa tongkat melakukan hal yang sama. Sementara itu sekumpulan geng itu menatap mereka geram dan tidak sabar untuk menghajar. Pemimpin geng itu pun mengambil langkah duluan, ia berlari menuju Sehun, mengangkat tongkatnya ke udara dan hendak memukul kepala Sehun. Namun dengan sigap Sehun menahan tangannya sebelum mengenai kepalanya dan langsung meninju perut pria itu hingga tersungkur di tanah.

MONSTER [Sehun EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang