Siapa sebenarnya gadis itu?

218 12 0
                                    

"Na, lo baik-baik saja kan?" tanya Felly mengerigai, pasalnya sudah setengah jam Nina duduk di hadapannya hanya diam mematung dengan tatapan kosong sejak dia menginjakkan kaki di rumahnya. Biasanya jika ada masalah gadis ini selalu nangis tersedu-sedu tapi kali ini terlihat aneh sekali. Felly mengembungkan pipinya sebal. Nina hanya bilang jika dia pulang dari café selesai menemui Okta, entah masalahnya apa gadis itu hanya mengatakan begitu saja sebelum dia menjelma sebagai mayat hidup sekarang. Lebih gawatnya, posisi mereka ada di rumah Felly yang sepi orang, mereka hanya berdua di dalam rumah, tidak ada siapapun di sana.


Tunggu dulu, Nina pernah seperti ini. Ya, ketika dia punya masalah dengan Nauval waktu itu, dan kejadian itu terjadi persis seperti sekarang ini. Nina terdiam bak mayat hidup tanpa nyawa dengan tatapan kosong. Felly menyentuh bahu Nina dengan satu jari telunjuknya, karena waktu itu Nina mengalami demam hebat. Benar saja, badannya seperti ada apinya, panas sekali. Tapi kali ini wajahnya tidak terlihat begitu pucat. Felly segera mengguncang-guncang badan Nina agar dia kembali ke alam sadarnya.



"Na, please lo sadar kenapa sih? Lo kayak orang koma tahu nggak!"


Felly semakin gusar, karena Nina tak kunjung memberikan respond apapun.

Apa gadis ini udah mati? Nggak mungkin. Dia masih nafas kok. Felly segera mengambil ponselnya di atas ranjangnya, mengusap layar ponselnya dan segera mencari nomor Nauval di sana.


"Ah ketemu!" Serunya senang. Felly segera menekan tombol memanggil dan mendekatkan ponselnya ke telinga. Mendengar nada menyambungkan dari sana, Felly melirik kearah Nina yang masih dalam keadaan sama.


"Angkat Val, ayo angkat telfonnya."


"Hallo, kenapa Fel?" Kata Nauval dari seberang sana.



"Hallo, Val. Lo. Hmm... itu Lo bis--"

Bruuukk!!


"Nina!!" Teriak Felly mendapati tubuh Nina sudah tergulai lemah di lantai di bawah ranjangnya.


"Nina? Fel, lo kenapa sih? Nina kenapa? Lo dimana?" Tanya Nauval yang menjadi panic mendengar teriakan Felly yang mendengung di telinganya.


"Lo ke rumah gue sekarang Val!"

**


"Ini gimana ceritanya sih? Kenapa Felly bisa pingsan kayak gini?"

"Mana gue tahu."

"Apa nggak sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit?"

"Nggak perlu, dia itu nggak sakit."


"Nggak sakit kenapa pingsan?"

"Gue kan udah bilang kalau nggak tahu. Dia itu kayak punya sindrom, tadi sebelum pingsan badannya panas banget, tatapannya kosong, diem mulu padahal gue udah goncang-goncang badannya dia diem mulu kayak mayat hidup, sekarang nggak lagi setelah pingsan."


"Sembarangan, ini pacar gue lo katain mayat hidup."


"Pacar?" Ulang Felly menyerigai.


"Iya, pacar gue. Lo nggak tahu?"

"Sejak kapan? Nina belum cerita apa-apa soal ini."


"Kemarin gue jadiannya."
"Pantes, gue tadi nggak masuk sekolah, mana Nina cerita. Gue mau mandi, lo tungguin dia sampai sadar."


Selang beberapa menit, Nina mulai sedikit membuka matanya pelan-pelan, menyapu pandangannya ke segala penjuru ruangan di tempat dia berada. Nauval yang sejak tadi menggenggam tangan Nina pun beralih mengusap puncak kepala Nina sambil tersenyum lega karena gadis pujaannnya sudah sadar dari pingsannya.


Kau Setia Tapi Tak NyataΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα