Chapter 8

3.7K 220 2
                                    

"Yakk, kenapa kau disini? Bagaimana kau bisa sampai disini? Bagaimana kau tau rumahku?" sambung Jaehee.

Ya, yeoja tadi adalah Jaehee. Dan jika dilihat dari segi wajahnya dia terlihat terkejut akan kedatanganku.Segerumpulan pertanyaan itu membuat ku pusing karena dia langsung saja bertanya tanpa ada jeda.

"Aku? Apa kau tak ingat kemarin kita sudah berjanji akan mengerjakan tugas kita di rumahmu? Kau sendiri yang usul. Aku bisa sampai disini karena aku.." Aku tidak melanjutkan ucapanku, aku bingung mau menjawab apa. Aku takut jika aku jujur, ia akan marah padaku.

"Aku apa? Ah, aku ingat. Kita memang ada janji. Tapi, kenapa kau pergi begitu saja tanpa menungguku? Bukankah kau sendiri yang bilang akan mengantarkanku ke rumah?" ucapnya marah.

"Aku sudah menunggumu sampai sekolah sepi, tapi aku lihat kau tidak muncul-muncul. Jadi, aku langsung saja pergi. Lagi pula aku tau rumahmu."

"Ahh, aku tau. Maaf, tadi aku ada ulangan. Tunggu,.. . Kau tau rumahku darimana? Kemarin aku minta turun di pertigaan yang agak jauh dari rumahku. Tapi, kenapa kau bisa tau? Apa kau mengikutiku?"

"Ti..ti..tidak" ucapku gugup

"Apa? Jadi, Jaehee ku kemarin pulang malam dan diantar pulang oleh Sehun?" tanya eomma Jaehee.

"Ahh, ya eomma. Kemarin kita mengerjakan tugas di rumah Sehun sampai ketiduran. Dan Sehun yang mengantarkan ku pulang."

"Baiklah. Ahh, eomma lupa. Eomma ada masakan yang belum selesai. Kalian eomma tinggal dulu ya? Kalian tak keberatan eomma tinggal, eoh?" ucap eomma Jaehee.

"Nde" ucapku dan Jaehee bersamaan.

"Yakk, Sehun-ssi. Kau belum menjawab pertanyaanku, eoh?"

"Pertanyaan apa?"

"Kenapa kau bisa tau rumahku? Apa kau mengikutiku?"

"Aku..aku tidak mengikutimu. Aku..."

"Aku apa? Ahh, aku ingat kemarin sewaktu kau mengantarkanku pulang. Ada seorang penguntit yang mengikuti ku sampai di rumah. Dan aku rasa itu adalah kau, Oh Sehun-ssi. Pantas saja kau tahu rumahku. Ternyata kau seorang penguntit. Hahaha"

"Aku bukan penguntit. Aku hanya..."

"Ahh, terserah kau saja lah. Mana bukunya? Kau yang bawa bukan?" tanya nya.

Aku mulai mencari buku yang dimaksud oleh Jaehee. Ahh, aku ada ide! Aku akan mencoba mengerjainya.

"Ahh, bukunya ketinggalan di rumahku. Bagaimana kalau kau saja yang mengambilnya?"

"Yakk, kenapa harus aku? Bukannya itu rumahmu? Kenapa tidak kau saja yang mengambilnya dengan mobil mu itu, eoh?"
"Karena aku sedang malas. Dan jika aku yang mengambilnya, kau mau aku tidak kembali ke rumahmu lagi?"

"Aishh, Baiklah. Aku akan mengambilnya. Tapi, aku ganti baju dulu." ucapnya yang langsung pergi meninggalkan ku di ruang tamu nya sendiri.

"Hahaha. Tak kusangka ternyata dia mudah sekali ditipu." ucapku dalam hati.

Jaehee turun dari tangga, dia sekarang sudah berganti baju biasa. Dia langsung keluar rumah dan pergi menuju rumahku. Apa dia tak tahu rumahku jauh dari sini? Hahaha.

Aku yang saat itu sedang minum, terkejut akan kedatangan Jaehee.

"Yakk, kau bohong kan? Mana tasmu? Aku ingin lihat apa buku itu benar-benar ketinggalan atau kau sengaja mencoba mengerjaiku, eoh?"

Belum aku bilang 'iya', dia sudah mengambil tasku dan mulai mencari buku yang ia maksud tadi.

"Ahh, ini apa!" ucapnya sambil menunjukkan buku itu.

Marriage With Oh Sehun?? (Oh Sehun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang