Chap 6

2.2K 160 16
                                    

10:15 AM

"Bambam!" Bambam yang kesulitan membawa 4 dus kecil di kedua tangannya langsung menoleh ke sebelah kiri saat Junhoe memanggilnya.

"Junhoe?" Junhoe berjalan mendekati Bambam yang sedang menunggunya di depan lift.

"Apa aku menganggumu?"

"T-tidak. Kau... tidak... meng... gangguku" ucap Bambam sambil membernarkan posisi 4 dus kecil yang berat itu di kedua tangannya. Sungguh, ia tidak tau apa isi dari dus ini. Kenapa terasa berat sekali? Apa si pengirim paket itu tidak merasa kalau barang ini berat?

"Oh, maaf Bam. Sepertinya kau membutuhkan bantuan. Berikan 2 dus itu padaku" Dengan perasaan senang, Bambam memberikan dua dus itu pada Sehun. Huft, bebannya terasa ringan.

"Ada apa? Oh iya, Jinwhan sunbae mana?" Tanya Bambam yang masuk kedalam lift bersama Junhoe saat pintu lift itu terbuka. Dan Junhoe menekan tombol 6 untuk membantu Bambam.

"Jinhwan sedang sibuk dengan pekerjaannya. Oh, Bam. Besok hari sabtu, dan pastinya besok libur. Apa kau mau ikut jalan-jalan denganku dan Jinhwan ke Gangnam? Rencananya, kami akan mengajakmu untuk mengunjungi rumah lama Jinhwan disana"

"Hmmm, aku ingin sekali ikut dengan kalian kesana. Sudah lama juga aku tidak ke Gangnam. Tapi, aku harus ikut Sajangnim ke Jeju untuk melihat proyek baru disana" Junhoe mengangguk, ia lupa kalau sekarang Bambam sudah menjadi sekretaris Mark Tuan.

"Apa, tidak apa-apa?"

"Hm, tidak apa-apa. Mungkin lain kali kita bisa pergi bersama. Ngomong-ngomong, berapa lama kau dan Sajangnim di Jeju?" Bambam terlihat sedang berpikir, mengingat kembali ucapan Mark beberapa hari yang lalu. Astaga, ingatannya agak buruk.

"Hmm, entah. Mungkin satu minggu?"

"Lama sekali. Tak apa, mungkin minggu depan kita bisa berlibur bersama" Bambam tersenyum dan mengangguk.

Baru beberapa hari ia berteman dengan Junhoe dan Jinhwan, kedua nya sangat akrab dan seru jika diajak bicara. Apa lagi sifat Jinhwan yang perhatian padanya seperti seorang kakak. Itu membuat Bambam senang berteman dengan Jinhwan. Dan... Junhoe juga. Walau pun pria abnormal ini sedikit menyebalkan.

Ting!

Akhirnya Bambam dan Junhoe telah sampai di lantai 6. Mereka berjalan menuju ruangan Mark untuk memberikan 4 dus kecil yang berat itu. Bambam penasaran dengan isi dari dus ini, apa itu sebuah barang penting?

"Junhoe-ya, sampai sini saja kau membantuku. Kau boleh kembali bekerja. Terima kasih atas bantuannya" ucap Bambam saat mereka berhenti di depan pintu ruangan Mark.

"Kau yakin tidak mau aku bantu hingga ke dalam?" Bambam mengangguk, ia merasa sudah merepotkan Junhoe karena harus membantunya membawa dus kecil yang berat ini.

"Baiklah, hati-hati membawa dus ini. Takutnya, isi dari dus ini sangat penting untuk sajangnim" Junhoe menumpukan dus itu kembali pada dua dus yang berada di tangan Bambam. Setelahnya, ia mengusak rambut Bambam dengan gemas. Astaga, Bambam imut sekali~

"Ya! Kau merusak rambutku!"

"Hahaha, baiklah. Aku minta maaf. Semoga harimu menyenangkan, Bambam-ah" Junhoe berjalan menjauhi Bambam sambil melambaikan tangannya. Sedangkan Bambam hanya membalasnya dengan senyuman.

Saatnya ia memasuki ruangan Mark.

.
.
.
.
.

Tok tok tok

Kebiasaan Bambam jika ia memasuki ruangan Mark. Pasti ia akan mengetuk pintu terlebih dahulu. Takutnya, diruangan itu Mark sedang berbicara hal serius dengan Yugyeom. Setelah mengetuk pintu, Bambam pun masuk kedalam ruangan Mark.

REBORN | MARKBAM [✔]Where stories live. Discover now