Mungkinkah dia?

29 6 0
                                    

Jam pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, seluruh ruang kelas sudah nampak sepi hanya tersisa beberapa orang yang yang masih berada didalam kelas dengan urusannya masing - masing.

Alexa yang telah selesai dengan urusannya dikelas, langsung berjalan menuju kelas XI IPA 3 untuk menemui Revin sang kekasih.

"Ehh Alexa mau kemana? Nyari Revin? Dia udah ga ada dikelas" ucap salah seorang yang berjalan diselasaran kelas yang ternyata adalah temannya Revin yaitu Angga.

"Yang bener?"

"Coba aja cek" ucap Angga kemudian langsung berjalan meninggalkan Alexa.

Alexa yang tidak mempercayai akan ucapan temannya Revin itu, tetap berjalan menuju kelas XI IPA 3 untuk memastikan. Sesampainya ia dikelas, ia tidak mendapati sesosok orang yang ia cari,didalam hanya terdapat beberapa orang yang sedang sibuk membersihkan kelasnya. Alexa nampak agak kesal dan mulai berpikir atau mungkin Revin masih marah kepadanya, kemudian ia mengambil handphone-nya dari dalam saku dan mulai menuliskan beberapa nomer.

"Hallo? Kamu dimana sih?" Tanya Alexa kepada seseorang yang ia telepon.

"Aku udah diparkiran, jadi ga? Kalo gajadi aku mau langsung pulang" jawab Revin dengan nada datar.

"Jadi jadi, aku kesana ya!" Alexa langsung mematikan teleponnya dan berjalan menuju parkiran sekolah, "ihh kamu udah aku suruh tunggu dikelas malah langsung keparkiran" ucapnya dengan sedikit cemberut.

"Lagian lama, yaudah ayo naik".

Mereka pun langsung berjalan menjauhi sekolah dan menuju ke salah satu cafe didaerah jakarta. Cafe ini memang menjadi favorit bagi para remaja, selain suasananya yang nyaman harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal untuk mereka. Cafe ini tidak pernah sepi pengunjung, tapi entah mengapa hari ini sangat sepi hanya terlihat beberapa orang saja yang menghiasi meja - meja di cafe tersebut, mungkin karena cuaca hari ini yang agak mendung yang menandakan akan turun hujan membuat mereka malas untuk berkunjung. Jam menunjukan pukul 17.45 WIB, hari semakin gelap dan angin mulai menari - nari ditengah hujan yang mulai turun.

"Waiters" ucap Alexa, kemudian salah seorang yang berpakain hitam putih menghampiri meja Revin dan Alexa.

"Iya kak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu dengan ramah.

"Hmm saya pesan french fries and milkshake strawberry, kamu mau apa?" Tanya Alexa sambil memberi daftar menunya kepada Revin.

"Saya avocado juice aja mas"

"Ohh oke, sebentar ya kak" pelayan itu tersenyum kemudian berjalan meninggal meja Revin dan Alexa.

15 menit kemudian salah seorang pelayan datang menghampiri dengan membawa nampan berisikan makanan dan minuman yang mereka pesan.

"Makasih.." ucap Revin kepada pelayan tersebut.

Hujan terus turun dengan derasnya membahasi jalanan dan belum ada pertanda akan reda hal itu seakan menahan mereka untuk terus berada ditempat itu. Langit yang sudah semakin gelap membuat Alexa terpaksa untuk pulang lebih awal dengan meminta jemputan dari supirnya, Revin nampaknya tidak keberatan akan hal itu malah ia tampak senang karena tidak perlu cape untuk mengantarkannya pulang dan juga terlepas dari ocehan bawelnya yang sedari tadi berbicara tak henti - hentinya sejak pertama ia tiba di cafe itu.

"Aku pulang duluan ya? Supir aku udah jemput diluar" ucap Alexa.

"Ohh iya silahkan" jawab Revin yang seakan senang dengan kepergian pacarnya itu.

"Maaf ya"

"Ohh gapapa ko, yaudah sana cepetan kasian supir kamu udah nungguin" ucap Revin agar pacarnya itu cepat pergi meninggalkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She's Not Stranger (Dia Tidak Asing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang