CHAPTER 5

30.6K 663 114
                                    

Halloo semuaa!
Ya Ampun udah hampir 3 bulan aku gak update. Sebenernya aku udah bikin chap5&6 dari 2 bulan yang lalu tapi filenya hilangg dan aku males bikinnya lagi hehee. Maaf yaa updatenya lama.
Oiyaa Selamat menjalankan Ibadah puasa!
Jangan lupa Vote and Comment!
Maaf kalo banyak typo!

Happy reading!
"Amanda, apa kamu mau menjadi istriku dan menerima lamaranku ini?" suara itu, ya suara sexy Azka seperti biasa.

Mataku melotot sempurna mendengar penuturannya.

Ucapan itu sukses membuat aku terpaku ditempatku duduk ini. aku tidak tau apa yang harus aku katakan, aku menoleh kekiri dan kananku mencoba meminta bantuan pada kedua orang tuaku dengan berbicara lewat mata seolah aku mengatakan 'aku harus jawab apa??' tetapi yang aku lihat hanya senyum serta pandangan berharap bahwa aku akan menyetujui lamaran ini.

Aku juga coba menengok kebelakang meminta bantuan kepada kak Arina dan Bang Raka dan yang kudapati hanya mereka menganggukan kepala sambil tersenyum.

kulihat juga bang Refan dan Haikal, dan apa yang mereka lakukan? mereka sedang menutup mulutnya untuk menahan tawa yang akan keluar dari mulut idiotnya. Astaga! aku yang sedang panas dingin begini tetapi mereka sedang menertawakanku? dasar menyebalkan!

"Amanda? bagaimana?" tanya Ayah.

"uummm.... gimana yaa" kataku ragu.

"ayo cantik, dijawab itu Azkanya nungguin" Tante Nesa mencoba meyakinkanku.

oh God! bagaimana ini? apa aku harus menyetujuinya. bagaimana aku bisa menolak kalau acara lamarannya saja sudah melibatkan kedua keluarga kami.

Aku juga tidak ingin mempermalukan keluarga om Reno dan juga keluargaku sendiri. what should i do?

Kulirik sekilas kearah Azka, aku tidak tau apa arti pandangannya. tapi wajahnya masih sama saja. Datar.

Wajahku sudah frustasi dan cemas seperti ini dan dia hanya menunjukan wajah yang tapa ekspresinya itu? Apa dia tidak ingat apa yang sudah dia lakukan kepadaku kemarin malam? Kemarin aja ekspresif banget tapi sekarang? Hhhh....

Aku kembali menunduk untuk menutupi kegugupanku. Ku remas ujung kebaya yang kupakai. aku masih bingung untuk memutuskan.

Ya aku harus memutuskan sekarang juga.
aku tidak ingin mempermalukan dua orang yang sudah merawatku dari kecil dengan kasih sayang dan kepedulian yang mereka punya. Aku tidak ingin mengecewakan mereka selaku orang yang sangat aku sayangi serta kakekku.

"bagaimana sayang?" tanya ibuku dengan senyumannya

Ya Allah, semoga keputusanku tidak salah dan semoga ini menjadi yang terbaik untukku dan keluargaku. Dan ya Allah bantu aku jika nantj akan ada banyak masalah diantara kami kedepannya, Amin.....

Aku sudah memutuskan. bahwa aku menerima ini semua.

Sebagai jawabannya, aku hanya mengangguk perlahan untuk menandakan aku menerima lamaran ini.

"Alhamdullilah, makasih yaa sayang" tante Dina langsung berdiri dan memelukku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum seraya membalas pelukannya.

Kulihat Azka sekilas, masih sama saja. Datar. Kok gak ada tanggapannya sih? Sebenarnya dia niat apa enggak sih? Aghhh bikin kesal saja. Dasar om-om sinting!

"Ayo Mas Azka sama Manda, tuker cincin dulu" kata mbak Ajeng seraya berdiri dan menyerahkan cincin kepada Azka.

Azka hanya mengangguk dan mengambil satu cincin lalu ia memakaikan cincin itu dijariku. akupun melakukan hal yang sama kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That Sexy CEO Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang