part 8

1.6K 84 0
                                    

Bahkan daun yang jatuhpun tak pernah membenci angin...

Sebuah kalimat yang secara tidak langsung menggelitik perasaanku,masa remaja itu bagaikan bunga yang baru saja mekar dan menunjukkan keindahannya pada mata dunia. Saat-saat bagi para remaja seperti dulu yang pernah aku dan kawan-kawan ku alami adalah perasaan ingin mengetahui banyak hal.

Perasaan yang mengatakan bahwa kami sudah dewasa dan siap untuk terjun kedalam dunia dewasa itu tanpa mengerti apa arti dewasa itu sendiri,begitu pula yang terjadi padaku saat itu. Jujur saja ketika aku menceritakan ini pada kalian aku sempat menertawakan diriku sendiri karena merasa sangat kekanakan dan aahhh..mungkin jika kalian melihat sendiri apa yang terjadi padaku di bangku SMA mungkin saja kalian akan geleng-geleng kepala melihatku.

By the way,aku jadi teringat akan salah satu hari paling menyedikan yang terjadi padaku dulu,seingatku saat itu adalah hari Jumat saat jam istirahat kedua aku murung sedari pagi karena sedang ada hal yang aku ributkan dengan Bima.

Kemudian aku duduk melamun di depan kelas yang langsung menghadap  kebawah dimana terdapat parkiran sepeda motor,dengan kaki selonjor aku menyenderkan kepalaku pada pagar pembatas lalu ketika aku sedang asyik melamun mataku tertuju pada satu objek di bawah sana, tanpa bisa dicegah pandanganku terasa kabur oleh genangan air mata (saat itu jujur aja nih aku menjadi orang yang gampang sekali menangis jika menyangkut seorang Bima haha..betapa bodohnya)

"Gak usah diliat,lu bisa sawan ntar"
Tiba-tiba mataku ditutupi oleh sebuah tangan,suara itu milik sahabatku Maya waktu itu gak tau kenapa aku reflek langsung pelung Maya erat seakan-akan semua perasaan sakitku bakalan hilang kalau aku nangis dipelukan Aya waktu itu. Bima mungkin gak tau sampai saat ini bahwa aku pernah begitu tersiksa menyukai dia,pernah begitu menyesal menaruh harap sama dia karena Bima gak pernah anggap aku benar-benar spesial sebelum dia liat aku berdarah di hadapan dia. Aku cuma berharap sampai saat ini dia akan rasain perasaan sakit yang dulu aku rasa oleh setiap hal yang nyakitin perasaanku,kalau menurut kalian aku jahat lalu aku harus apa lagi ketika semua hal berharga yang aku punya dia ambil aku cuma bisa mengutuk dia didalam doa karena bahkan aku gak berani untuk jadi perempuan yang biasa kalian sebut pelakor aku cuma cewek biasa bahkan mungkin terlalu biasa.

"Lagian lu ngapain coba nangkring disini gaada kerjaan udah berhenti nangis deh dasar cengeng"

"Gue gak nangis kampret cuma kelilipan doang" elak ku.

"Iyee kelilipan gajah lu"

"Emangnya mata gue Segede apaan Ampe gajah bisa masuk ay elaahh.."

"Segede badannya Cika!"

"Awas lu cika denger tinggal nama doang lu tau rasa"

*Fyi Cika itu temen sekelas aku waktu itu yang kesemokannya bisa ngalahin semoknya gue.

Lalu aku menoleh kearah bawah lagi dan ketika itu pula pandangan ku dan pandangan mata Devi bertemu,bisa kulihat walaupun samar dia tengah menyeringai kearahku sekarang dan aku hanya dapat diam terpaku. Ya,orang yang membuat aku tidak dapat membendung air mataku sudah bisa kalian tebak bukan dia adalah Devi dan Bima,entah apa tujuan mereka untuk mengobrol manis dibawah sana tepat di bawah tempatku biasa duduk ini.

"Gue gak pernah nyangka Ay rasanya bakalan sesakit ini ngeliat mereka berdua makin hari makin lengket"

"Haaaa....ya mau gimana lagi Ran nasi udah jadi bubur kan sekarang lu harus jalani apa yang udah ditakdirkan aja Ran dan lu harus sabar"

Aku hanya mengangguk menanggapi ucapan Aya, mungkin aja kalau bukan karena keluarga dan temen-temen ku aku gak akan sanggup berdiri lagi waktu dulu aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan karena telah mempertemukan aku dengan sahabat-sahabatku dan juga karena memiliki keluarga yang sangat aku cintai terimakasih.

"Hayuu dah Ran ke kelas disini panas"

"Hayuukk!"

Kami kembali kedalam kelas dan duduk di bangku kami,aku mengeluarkan earphone dan mendengarkan lagu korea oleh boyband Exo-baby don't cry karena rasanya lagu itu sangat cocok untuk ku dan ketika aku sedang asyik mendengarkan musik tiba-tiba Abiyu mengetuk mejaku dan menyuruhku melepas earphone.

"Ada apaan Bi?"

"Lu suka Exo?"

"Iya gue suka banget,btw gue Exo-L hehe kenapa emang?"

"Kagak,gue pikir dikelas ini gak ada yang suka Korea ternyata ada juga yang suka toh"

"Loh emang lu juga suka korea?"

"Suka"

"Seriusan,jarang banget dah gue nemu cowok suka korea gini wkwk btw fandom lu apaan?"

"Gue multi fandom Ran wkwk semuanya gue suka"

"Wah keren dah keren jadi ada temen nih gue hihi"
Maya menyela perbincangan kami,dia memang ada di sebelahku sih tapi aku dan dia sama-sama asyik dengan dunia sendiri.

"Kalian lagi ngomongin apaan sih gue kagak ngerti"

"Wakaka udah deh lu gak akan ngerti juga Ay,kita lagi ngomongin apa" ujar kami berdua pada Aya yang langsung geleng-geleng kepala melihat kami.

"Zan,lu ngerti gak mereka lagi ngomongin apaan?"

"Gak tau gue,btw lu pada udah bayar uang kas belom? Kasian tuh si Ratih nagih terus"

Kami kompak nyengir kuda pada Fauzan,jika kalian bertanya kenapa Fauzan berkata begitu jawabannya karena pada saat kelas 10 dia mengajukan diri untuk menjadi ketua kelas. Jawaban kocaknya ketika kutanya kenapa dia mau menjadi ketua kelas adalah, "kasian Bu Een nawarin tapi gak ada yang angkat tangan,karena aku anak baik ya udah aku angkat tangan deh gak papa biar ada pengalaman ntar pas udah punya istri hihi"

Aku dan Abiyu membahas segala hal berbau korea,dan sejak saat itu pula kami berteman karena Abiyu duduk di belakangku dengan Fauzan otomatis aku,Aya,Abiyu dan Fauzan menjadi dekat. Aku bahkan tidak menyangka bahwa hingga saat inipun kami masih berteman akrab walaupun didalam pertemanan kami tidak selalu mulus pasti ada pertengkaran yang terjadi diantara kami.

Abiyu,Fauzan,Aya dan tiga orang teman yang akan muncul nantinya adalah orang-orang yang aku doakan selalu karena mereka semua orang-orang terdekat yang mengetahui baik dan buruknya aku.

Terkadang pula masih ada orang yang salah paham terhadapku,menganggap ku sebagai sumber masalah dan menyalahkanku atas semua yang terjadi tanpa mereka ingin mendengar suaraku. Aku hanya ingin mereka akhirnya mengerti bahwa aku pun berhak mekar seperti mereka,aku berhak memperlihatkan keindahan ku pada dunia ini walaupun dengan kelopak yang tidak utuh lagi.

TBC

Aku minta kritik dan sarannya yaaa... aku sayang kalian,aku juga sayang Kirana-ku
Assalamualaikum,jangan lupa tersenyum hari ini :)

Kirana Where stories live. Discover now