part 3

2.5K 191 8
                                    

Minggu pagi adalah hari yang cocok untuk bergelut dengan kasur dkk yang sulit di tinggalkan,itu yang aku rasakan saat  hari libur seperti saat ini rasanya tulangku remuk dan hanya ingin bermalas malasan diatas tempat tidur.

Tapi semua itu terganggu akibat suara dering telfon ku yang menandakan ada seseorang yang sedang berusaha berbicara denganku -_-

Segera aku geser tombol hijau pada layar handphone dan aku tempelkan pada telingaku

"Hallo" ucapku malas.

"Hallo beib kamu dimana?" Suara di seberang sana tampak ngos ngosan entah apa yang sedang dia lakukan saat ini.

"Lagi bobok,kenapa beib?" Aku menjawab seraya membenarkan posisi tidurku lagi.

"Aissshhh...bangun ayok kita jogging,aku bentar lagi nyampek di rumahmu nih masih lari"

Aku seketika bangun,mengerjapkan mataku sekali lagi.

"Aku males kak please deh,dedek gak kuat bang lagian aku gak kuat lari" aku merengek enggan untuk menyetujui ajakannya saat itu

"Ayookk ah bangun beib temenin aku jogging pleasee!" Rengek Bima.

"Hmmm...tapi beliin aku ice cream ya gimana?" Tawar Rana

"Oke oke aku traktir ice cream ntar deh"

Rana langsung bangun dari kasurnya dengan mata berbinar-binar dan langsung mengiyakan ajakan Bima barusan,dan bisa terdengar suara kekehan diseberang sana menandakan bahwa sang empu tengah tertawa saat ini.

"Haha dasar anak kecil,dikasih ice cream langsung mau"  gelak Bima diseberang membuat Rana mengerucutkan bibirnya satu senti.

"Iiihhh...ya biarin deh ya kan aku suka ice cream" ujar Rana dengan nada kesal.

"Hahaha oke oke,udah sana siap siap aku bentar lagi nyampek ini"

Rana mengiyakan ucapan Bima dan menutup sambungan telepon mereka dan segera melompat ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya dan bersiap karena Bima akan segera datang menjemputnya.

Skip taman*

"Ran, ayok lari lah masa cuma aku yang lari sih elah"

"Gamauuuu..ice cream ku lebih berharga weeekkkk"

Bima terlihat kesal dengan tingkahku tapi masa bodo yang penting aku sudah memenuhi permintaannya untuk ikut jogging tapi kan aku tidak berjanji bahwa aku menyetujui untuk lari juga.

"Hmmm...dasar keras kepala,kalo gitu gimana kalo kita cuma jalan-jalan?"

"Aku mauu!! Ayok kita jalan kemana?"

Seruku dengan antusias.

"Giliran diajak jalan aja mau coba kalo disuruh lari kan pasti males banget -_-" seru Bima

"Yeeee...kalo lari kan gak bisa menikmati keindahan alam,gak bisa menikmati udara pagi nah kalo jalan kan nggak kita jadi lebih santai buat menikmati suasana pagi" jelas Rana

"Alasan aja kalo udah debat dasar cewek"

"Yaudah gih pacaran sama cowok biar gak ribet"

"Emang kapan aku nembak kamu,kok bilang pacaran" ujar Bima

Deg...

Rana terdiam membeku mendengar pernyataan Bima barusan,memang benar adanya bahwa mereka tidaklah berpacaran hanya sebuah taruhan yang pernah terucap saat itu.

Bima tidak peka dengan perubahan ekspresi wanita disampingnya dan memilih untuk terus berjalan, sedangkan Rana masih mematung pasca mendengar ucapan Bima tadi.

Kirana Where stories live. Discover now