ENAM

10.1K 359 4
                                    

"GUE CINTA SAMA ELO, LAN!!!"

Ups! Aku barusan ngomong apa sih? Bodoh bodoh bodoh! Kenapa aku malah ngomong kayak gitu? Al, kamu bodoh banget sih!! Dengan takut-takut, aku mendongak menatap Alan. Dia menatapku dengan syok, mulutnya terbuka tapi nggak ada suara yang keluar. Aduhh, mau ditaruh dimana nih mukaku? Aku menggigit bibir, berusaha meredam perasaanku.

Untuk beberapa saat, kami hanya berdiri berhadapan tanpa bicara. Yaiyalah, emangnya aku harus bilang apa? Aduhh reaksinya Alan gimana ya? Aduhh, kenapa sih aku bodoh banget?! Oke, tenang Al. Kamu cuma tinggal bilang kalau kamu salah bicara karna emosi, terus kamu minta maaf dan pergi. Udah selesai, iya kan? Dengan tekad, kutegakkan kepalaku menatapnya. Dia juga masih menatapku, aduh kalau tatap-tatapan gini, aku malah jadi nggak bisa bicara.

Oke tenang, tenang Al. Setelah menarik nafas panjang, aku membuka mulutku " Em... " Plok! Plok! Plok! Suara apaan sih itu? Aku menoleh ke arah kantin, dan melihat Pak Agus - pelatih basket disekolahku - berdiri sambil menepoki kami.

"Kalian sedang apa disitu? Latihannya akan segera dimulai" Kata beliau sambil berjalan mendekat, Alan menoleh padaku lagi. Aku ikut menatapnya, tapi dia nggak bicara apa-apa. Dia malah berbalik dan berjalan menghampiri Pak Agus.

Mereka berbicara sebentar, kemudian langsung berbalik dan berjalan ke arah lapangan. Setelah mereka hilang dibelokan, baru aku bisa bernafas lega. "Tadi gue ngomong apa sih? Mati gue! Arghhh"

----<<<---->>>----

"Al..Al.. Elo ini juga aneh-aneh aja sih" Aku duduk sambil memberengut didepan Mita dan Fara yang sedang asik menulis-nulis. Sekarang aku dan Mita sedang membantu Fara untuk mengurus masalah lomba futsal dan basket, karna bentar lagi bakal diadain classmeeting gitu. Fara yang bertugas menentukan kelas mana tanding kelas mana gitu deh, asik sih sebenernya. Karna aku anak basket, aku bisa nentuin mana kelas yang mau aku lawan.

Aduhh jadi ksbb sama masa SMP, dulu pas classmeeting gini kan juga bareng Alan. Hush hush, jauh jauh sana pikiran tentang Alan! " Iya nih, Al. Mana ada coba, orang yang nyatain cinta gegara emosi?"  Suara Fara yang bernada geli campur sebal terdengar, membuatku semakin memberengut.

"Ya kan gue emosi, terus keceplosan." Jawabku membela diri, tapi ternyata Fara dan Mita masiiiihhh aja menyalahkan aku. Dengan pasrah, aku duduk mendengarkan omelan mereka yang bernada geli. Sambil membaca kertas-kertas hasil coretan Fara, yang berisi tulisan kelas-kelas. " Lho far? Kok ini Cewek lawan Cowok sih? Kan nggak fair." Aku memotong kata-kata mereka sambil menunjuk ke salah satu kertas. Disini ditulis, tim cewek kelas 10 - 1 lawan tim cowok kelas 11 IPA - 2.

"Itu ketua panitia-nya sendiri yang nyuruh, gue cuma ngejalanin tugas." Fara menjawab datar, ditariknya kertas ditanganku lagi. "Sebagai anak basket, elo nggak boleh liat kelas lawan lo duluan!" Fara bergumam dengan tegas, aku langsung protes.

"Kok elo gitu banget ama gue, Far? Terus untungnya gue bantuin elo apaan dong?" Jawabku memelas. Iyalah melas! Udah rela diomelin mereka, masa aku nggak dapet untung apa-apa?

"Tenang Al, kita nggak akan ngerugiin tim elo kok" Mita menepuk-nepuk tanganku pelan, tapi aku malah jadi nggak tenang. Orang wajah Mita gitu banget, mencurigakan. Kutatap Mita dengan tatapan curiga banget, Mita langsung tertawa geli. "Udah deh, elo nih. Sana, mending elo mberesin kamar elo dulu. Soalnya setelah ini selesai, kan kita bakal pindah ke kamar elo."

"Iya iya!" Aku menjawab sambil berdiri dan berjalan ke kamarku, emangnya kamarku berantakan apa? Aku membuka pintu kamarku dan langsung jadi pusing, ini kenapa kamarku jadi kayak kapal pecah ya? Duhh, perasaan minggu lalu udah aku beresin deh. Eh, atau minggu kemarennya lagi ya?

>>>>---<<<<

"21 - 19, pemenangnya Tim Cewek kelas 11 IPA - 3 !!!" Renata, yang jadi MC pertandingan berseru kegirangan. Mungkin karna kelas-nya yang menang, jadi dia girang banget. Aku mendrible bola basket didepan kelas, sekalian latihan biar tangan nggak kaku. Sampai sekarang, aku masih belum tau siapa lawan kelasku. Tapi kata Fara, habis ini Tim cewek kelas kami yang bakal tanding.

Sahabat, aku cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang