09. Tetaplah bersama ku. (END)

12K 881 211
                                    


Avoiding something,

Doesn't always mean that you hate it.

It could also mean that you want it,

but you just know it isn't right.-Unknow

***

Reon masih mencoba memahami kenapa sekarang Leon bisa datang bertamu ke rumahnya, terlebih lagi ia membawa seorang pria. Meski Reon pernah sangat tidak suka dan berharap manusia bernama Leon itu musnah dari muka bumi, tapi ia tak akan kurang ajar menelantarkan tamu di depan rumahnya.

Untuk beberapa saat, Reon masih bisa memberikan ekspresi biasa akan kehadiran Leon dan temannya. Lima belas menit kemudian, keningnya mulai berkerut. Arah pembicaraan Leon semakin membingungkan. Sesekali ia melihat Leon menatap temannya dengan keyakinan.

"Jadi, nggak masalahkan kak, kalau Jhonny pengen kenal sama kakak?"

Reon tidak tahu harus memberi jawaban apa. Ia hanya tidak percaya, bahwa pria bernama Jhonny itu sudah lama ingin berkenalan dengannya. Penjelasaan Leon terlalu detail, sampai ia tak tahu harus memulai dari mana untuk memproses informasi baru tersebut.

"Kalau kau tidak keberatan." Kali ini, pria bernama Jhonny itu menimpali.

Pada akhirnya, Reon menerima jabat tangan dari Jhonny dan juga sebuah pelukan dari Leon. Kedua orang itu menghabiskan sepanjang sore mereka di rumah Reon. Yang mengejutkan bagi Reon adalah sikap Leon. Ia tak menyangka, bahwa 'parasit' itu bisa bersikap seperti seorang adik yang sangat manis untuknya. Kesan yang Leon tunjukan, jauh berbeda dari yang biasanya. ia tetap 'cerewet' berbicara tentang banyak hal, tapi lebih banyak tentang pria yang dikenalkannya pada Reon.

"Kak, Jhonny suka lho sama kakak!"

Sudah lebih dari sepuluh kali Leon mengucapkan hal yang sama. Reon hanya tersenyum singkat, ia tak ingin membahas hal itu. Meskipun ia curiga dengan bahasa tubuh Jhonny setiap kali menatapnya. Sepertinya, sosok itu sudah mengenal Reon sejak lama.

***

"Forgiving someone is easy,

but being able to trust them again is

Totally a different story."-unknow


Rekki meradang. Ia menarik tangan Leon dengan kasar, wajahnya begitu tegang. Rekki mendorong tubuh Leon dengan kasar, tidak ada lagi sikap yang ramah dan penuh kasih sayang seperti yang selalu Leon dapatkan. Rekki lupa bahwa pria yang ada di depannya saat ini adalah orang yang pernah ia sebut sebagai belahan jiwa.

"Bukan kah sudah kukatakan, jangan pernah mengusik Reon!"

Leon tak pernah menyangka akan melihat amarah sebesar itu dari sahabat baiknya. Ia gemetar karena tak acuh pada setiap kalimat peringatan dari Rekki sebelumnya.

"A-aku hanya ingin membantu sepupuku." Ujar Leon tertekan. Ia tak berani menatap Rekki.

"Membantu sepupumu dan menghancurkan sahabatmu? Kau luar biasa, Yon!" ujar Rekki menyingung dengan ketus.

"Bukan seperti itu, Ki-"

"Jangan membela diri, aku tidak suka!" Rekki masih menatap Leon dengan tajam, "apa maksudmu membawa Jhonny ke rumah Reon kemarin? Kau masih ingin menusukku!" dada Rekki naik turun dengan cepat.

Liburan kemarin, saat Rekki mengantar Leon ke rumah pamannya, ia menemukan fakta bahwa keberadaan Leon selama ini hanya untuk mengusi hubungan mereka. Rekki tak pernah sadar bahwa setiap kali Leon bersamanya, itu hanyalah salah satu usaha agar ia berhasil mendekatkan Reon dengan sepupunya.

CINTA TAK BERTUAH [BL Story]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora