6

868 89 0
                                    

Author POV.

Joshua, Jeonghan dan Vernon sudah siap berangkat menuju rumah sakit. Sebelum mereka sempat masuk kedalam mobil, tiba-tiba ponsel Josh berbunyi.

"Ada apa Ra?" tanyanya.

"Joe, kamu dimana?" katanya panik, untungnya dia ingat untuk tetap memanggil Joshua dengan sebutan Joe.

"Dirumah, kenapa?"

"Sudah baca berita? Kenapa ada kita?" tanya Rara.

Kali ini Rara tidak ingat, bahwa seharusnya ia tidak perlu memberitahu Joshua. Kalau ia memberitahunya—berarti ia tau, kalo Joshua adalah seorang artis.

"Jadi, kau tau?" tanya Josh.

Rara langsung menepuk jidatnya. "Ah," dia hanya diam bingung harus mengelak apa.

"Bisa kita bertemu?" Joshua sebenarnya sama paniknya dengan Rara.

"Dimana?" jawabnya datar agar tidak terdengar bersemangat.

"Aku akan menjemputmu sekarang."

"Baik," jawab Rara. Ia langsung bergegas bersiap, meninggalkan makanannya yang baru sampai dan belum tersentuh.

10 menit kemudian, Joshua sampai didepan rumah Rara lalu membunyikan klakson. Masih siang, Joshua takut terlihat orang lain jadi ia memilih tetap didalam dan membunyikan klakson mobil. Walaupun tau kalau sangat amat tidak sopan menggunakan cara itu.

Rara berlari keluar dari dalam rumah, hanya menggunakan jeans santai dan kaus. Ia pikir hanya akan pergi berdua dengan Joshua, tapi saat ia membuka pintu depan, sudah ada orang lain didalamnya sedang duduk sambil memainkan ponsel. Mulutnya ternganga, takjub dengan apa yang ia lihat.

"Jeonghan?" kata pertama yang keluar.

Jeonghan membalikkan badannya ke Joshua, "haruskah aku pindah kebelakang?"

Joshua mengangkat bahunya, "terserah kau."

Rara tetap diam tak bisa berkata apa-apa, lalu mundur beberapa langkah agar Jeonghan bisa melangkah keluar—mulutnya tetap ternganga.

Jeonghan menjetikkan jarinya didepan muka Rara, "bisakah kau menutup mulutmu?" tanyanya sinis.

Rara mengangguk—tetap sambil menatap takjub Jeonghan. Dia jauh lebih cantik bila dilihat langsung ternyata. Rara langsung masuk ke dalam mobil dan duduk.

"Hai," kali ini suara yang berbeda lagi memanggil namanya. Rara menengok keasal suara. "Omo!" tangannya menutupi seluruh mukanya. Seisi mobil terkekeh dengan responnya.

"Apa? Hyung, apa aku sejelek itu? Kenapa responnya kepadaku malah begitu?"

Rara menundukkan wajahnya, "ah maaf, kalau tau kalian semua ada disini, aku tak akan berpakaian seperti ini."

Semuanya menatap badan Rara, ia langsung menutupinya dengan tangan—merasa terintimidasi.

"Vernon?" tanya Rara akhirnya.

"Ya, masih Vernon. Sebentar lagi namamu yang berubah menjadi Choi," jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Rara seperti terkena serangan jantung, ia menjedotkan kepalanya ke dashboard.

"Sudah cukup modusnya Vernon. Rara, kita akan kerumah sakit dulu, tak apa kan?" tanya Joshua. "Iya, aku ikut saja," jawab Rara pasrah.

Biasanya jantungnya berdetak 2x lebih cepat jika bertemu Joshua, sekarang bertambah dua orang bias nya, berarti sekarang sudah 6x lebih cepat.

Harusnya aku sudah pingsan, bahkan mati sekarang, batin Rara.

-----

Joshua POV.

I Married My Bias. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang