Chapter 2: What's Happening?

582 65 11
                                    

-Happy Reading-

.
.
.

'Aku ingin mengulang masa lalu di saat sebelum orang bernama Min Yoongi pergi meninggalkan dunia ini'

.
.
.

#Jimin P.O.V

Dimana aku? Kenapa semuanya terlihat gelap di mataku? Apakah saat ini aku sedang tertidur? Ah, tapi tak mungkin, aku pasti akan memimpikan kejadian buruk itu lagi jika memang saat ini aku tertidur. Lalu, apa yang sedang kulakukan saat ini?

Tiba-tiba di dalam kegelapan ini, aku mendengar sebuah suara. Walaupun tak terdengar dengan jelas, aku bisa mendengar seseorang tengah memanggil namaku.

"Jimin.. Yak! Park Jimin!! Bangun kau tukang malas! PARK JIMINN!!!"

Suara itu, kira-kira siapa pemilik suara itu? Suara itu memanggil namaku terus-menerus dan bertambah sangat keras setiap suara itu memanggil namaku. Aku rasa sebentar lagi gendang telingaku akan pecah jika aku tidak segera bangun dari dunia penuh kegelapan ini.

Perlahan kubuka kedua mataku yang terasa sangat berat entah kenapa dan dengan tidak beruntungnya cahaya yang sangat silau menusuk mataku yang membuatku memejamkan mataku lagi. Kukerjapkan mataku beberapa kali hingga aku bisa membiaskan mataku dengan cahanya silau itu tadi.

Hal pertama yang kulihat saat membuka mata adalah wajah seseorang yang berada tepat di depan wajahku. Dekat. Sangatt dekat. Kira-kira wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajahku.

"PARK JI-"

Orang itu menghentikan teriakan dengan suara cemprengnya itu ketika ia melihat mataku yang terbuka dan yang tengah menatap wajahnya dengan gurat keheranan. Ia terdiam, terpaku menatap kedua mataku. Kami saling menyelami manik kami masing-masing.

Tunggu! Aku merasa familiar ketika meneliti manik orang yang ada di hadapanku ini. Manik indah yang selalu berbinar padaku setiap saat. Manik yang sangat kurindukan. Orang yang pergi begitu saja akibat kelalaianku yang terlambat menyelamatkannya. Satu rahasia yang belum kuungkapkan padanya, rahasia yang membuatku sangat menyesal karna tak sempat menyampaikannya.

"Ehemm...!"

Aku tersadar dari lamunanku ketika ia berdeham dan segera menjauhkan wajahnya dariku. Ia tampak begitu gugup saat tak menerima respon apa pun dariku. Aku masih terlalu bingung dengan keadaan ini. Apakah orang yang ada di hadapanku ini hanyalah halusinasiku saja karna aku begitu merindukannya sehingga aku menciptakan gambarannya?

Kududukan tubuhku dari baringanku yang ternyata ada di sebuah sofa berwarna cokelat tua. Kuperhatikan orang itu, seseorang yang kurindukan - lebih tepatnya Yoongi - ini dari atas ke bawah yang ternyata membuatnya merasa tidak nyaman.

"Yak! Babo, kau itu kerasukan ya? Cepat, ada kasus yang harus kita selidiki!"

Aku masih terdiam seribu bahasa dan masih menatapnya dengan pandangan kosong. Aku memastikan jika ini bukanlah mimpi dengan menampar pipiku sendiri. Sakit dan perih itulah yang kurasakan. Berarti, ini memang bukanlah mimpi. Aku ada di dunia nyata.

"Yoo..yoongi-ah, hiks.. Benarkah itu kau?"

"Tentu aku ini Yoongi!! Kau kira aku ini siapa hah?! Jiminie babo!"

#Author P.O.V

Jimin menatap Yoongi intens dengan wajah yang telah dipenuhi oleh air mata. Perlahan, salah satu tangan Jimin terangkat dan mengelus pipi Yoongi dengan lembut, hal itu sukses membuat seorang Min Yoongi yang galak mematung di tempat. Saat ini Yoongi sedang dilanda oleh rasa sedih sekaligus gugup saat melihat sikap Jimin yang berubah drastis. Yoongi sendiri juga tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya merasa sedih, dia hanya seperti ikut merasakan kesedihan yang terpancarkan dari mata berair Jimin. Jika tentang Yoongi yang merasa gugup, pasti kalian tahu kan karna apa...?? 😂

Repeat The Past-과거를 반복 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang