cold boy

would you?

Kamu masih saja menatap sticky note ditanganmu tanpa mempedulikan Soonyoung yang melihatmu.

Kamu menutup jendela tanpa melihatnya. Spontan saja Soonyoung menghentikanmu.

"Tumben tidak bertanya lagi."

Seulas senyum terpancar dari wajahmu yang membuat Soonyoung tak berkedip sama sekali.

"Aku menunggu," ucapmu yang masih tersenyum.

"Maksudmu?"

Kamu mengangkat sticky note itu, bermaksud menjelaskan apa yang kamu katakan. Soonyoung menahan senyumnya, berupaya agar kamu tidak melihat itu.

•••

'Hei, siapa namamu? Kenapa kau menangis?'

'y/n, aku y/n. Orang tuaku pergi meninggalkanku ke London tanpa memberitahuku, hiks.'

Laki-laki berumur 5 tahun itu memeluk perempuan disebelahnya, yang mungkin seumuran.

'Aku juga, tapi ketika aku masih 5 bulan.'

Yeoja kecil tersebut mengusap airmatanya kasar dan mulai tertarik ketika namja disebelahnya menceritakan keluarganya.

'Kau membenci mereka?'

'Tentu saja! Aku bahkan belum melihat wajah mereka secara langsung. Itu sudah lama dan aku tidak ingat wajah mereka.'

'Kemana?'

'Ahjumma Song berkata jika mereka di Amerika. Aku tidak tahu dimana itu.'

Perempuan itu merasa senang mendengar suara yang keluar dari laki-laki tersebut.

'Aku harus pergi ke Seoul.'

Tanpa disadari, perempuan itu mencium pipi kanan sang laki-laki yang terbengong karena ulahnya.

'Terima kasih sudah menemaniku.'

'Itu tidak masalah. Dah~'

Perempuan kecil tersebut lupa untuk bertanya namanya.

'Siapa namamu?!'

Anak itu berteriak mengingat jarak mereka sudah cukup jauh.

'Kau tidak perlu tahu namaku karena suatu saat mungkin kita akan bertemu lagi!"

°°°

Soonyoung mengingat kejadian dimana pertama kali kalian bertemu, rumah halbeom dan halmeommu di Busan.

Kebetulan disana mereka berjualan bunga dan Soonyoung datang bersama Ahjumma Song juga Hyungseok. Ia menemukanmu menangis di bawah pohon yang tidak jauh dari toko.

Ia kembali tersenyum saat ia mulai melihat fotomu waktu kecil. Soonyoung sadar jika perempuan kecil yang dia temui di Busan adalah dirimu.