"Tidak, terima kasih."

Pertama kali kamu mendengar penolakannya terhadap tawaranmu. Dengan berani, kamu mengelap keringatnya dengan beberapa tisu yang ada di tasmu. Awalnya ia menolak dengan memiringkan kepala, akan tetapi kamu terus memaksa.

"Jika nanti kau pingsan, aku juga yang repot."

Dia memegang pergelangan tanganmu. Menyuruhmu berhenti dan kamu paham dengan maksudnya. Kamu kembali menyodorkan botol minuman itu di depannya.

"Terima kasih."

Soonyoung menoleh kearahmu dan tersenyum tipis. Oke, sekarang jantungmu tidak berdetak dengan normal. Kamu menunduk, berusaha agar tidak melihat senyumannya. Yang menurutmu, begituㅡmemabukkan.

"Kau ini aneh."

"Bagian mana yang menurutmu aneh?" kamu bertanya tanpa melihatnya, takut jika sesuatu membuat jantungmu tidak terkontrol.

"Padahal banyak sekali orang dikelas. Tapi kenapa kau selalu bersamaku."

"Entahlah, dulu aku hanya penasaran karena kau selalu sendiri dan kau sendiri yang mendekatiku."

Spontan Soonyoung menoleh mendengar jawabanmu. Karena bingung, kamu pun juga menatapnya.

"Apa?"

"Kau sendiri yang mendekatiku. Apa maksudnya?" kamu sedikit menahan tawamu.

Wajahnya lucu sekali sekarang.

"Kau selalu meminjam buku milikku. Bukankah itu yang namanya mendekatiku?" katamu mengodanya.

"Hei, hei! Kau gila, ya? Aku hanya meminjam. Perlu kutunjukkan arti dari kata mendekat?"

Soonyoung mendekat kearahmu. Untuk yang ketiga kalinya, jantungmu berdegup kencang. Ini gila memang, tapi kurasa kamu menyukainya.

Ia terus mendekatkan tubuhnya, sementara kamu berusaha memundurkan wajahmu. Soonyoung menangkapmu dengan kedua tangannya yang berada di pinggangmu. Jika ia tidak melakukan itu, kamu bisa saja terjatuh.

Tatapannya tidak lepas darimu, begitu juga sebaliknya. Kamu memalingkan wajahmu hingga akhirnya dia tersadar.

"Kau itu diam-diam mesum."

Soonyoung menyentil dahimu. Yang kamu lakukan hanya mengusapnya dan membuka mulutmu tanpa suara.

Kamu baru saja ingat, Soonyoung harus menyelesaikan hukumannya yang tinggal 20 putaran. Kamu beranggapan jika kamu itu penggangu.

"Bukankah kau harus berputar 20 kali lagi?"

"Maka dari itu jangan mengajakku bicara."

Ia melangkah meninggalkanmu untuk melanjutkan hukumannya. Bisa saja Soonyoung pulang sekarang karena tidak ada yang melihatnya kecuali dirimu. Namun, CCTV mengintainya.

"Kwon Soonyoung fighting!" kamu berteriak memberinya semangat.

•••

"Eomma~"

Kamu mencari eommamu di dapur yang sedang mencuci piring.

"Boleh aku bertanya?"

cold boyWhere stories live. Discover now