4.Who are you?

11 2 0
                                    

Keven,Lenka,Joshua,David dan Virenza sekarang sedang berada di tengah lapangan,meski begitu,tidak ada niat sedikitpun untuk mereka menjalani hukuman.

"Len,pass!" Keven sudah berada di bawah ring bersiap menangkap bola basket yang ditujukan kepadanya.

"Yes,20-0." ucap Keven setelah memasukan bola ke-10nya ke dalam ring. Mereka sedang bermain dua lawan dua. David tidak ikut bermain.

"Ah,payah lo Josh,masa kalah sama cewek." David yang tidak ikut bermain sedari tadi hanya mengomentari permainan mereka.

"Berisik banget kopiah pak haji." Joshua yang kesal hanya membalas David dengan celaan.

"Yee bisa aje kentut siluman." David membalas asal.

"Hahahaha anjir dapet pencerahan
dari mana lo tau tauan siluman bisa kentut?" Keven terbahak dengan ucapan David.

Mereka asik tertawa bersama di lapangan tanpa sadar sedari tadi sudah bel istirahat dan banyak mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan memuja. Kebanyakan adalah dari para perempuan. Bisik-bisik riuh terdengar di seluruh penjuru yang fokus ke arah lapangan yang berisi empat orang laki-laki dan satu orang perempuan dari kelas 10.

"Sedang apa kalian?" bu Linda kembali geram.

"Kan ibu yang nyuruh kita ke lapangan,kok ibu malah nanya lagi?" Keven angkat bicara.

"Maksud saya itu kalian berdiri di lapangan dihukum, bukannya malah main-main seperti ini!" Bu Linda menjewer mereka satu per satu.

"Aww aw iya iya bu maap,makanya lain kali kalo ngasih perintah yang jelas dong bu!" David berkata sambil meringis mengusap telinga bekas jeweran bu Linda.

Aiden kembali memperhatikan gerombolan Keven dari kejauhan sambil tersenyum sinis. Di sebelahnya Naya memperhatikan gerak gerik Aiden.

"Aiden?"

Merasa terpanggil,Aiden menatap tubuh mungil Naya di sampingnya tanpa menjawab dengan kata.

"Kamu kenal orang-orang yang di lapangan itu?" Naya memberanikan diri untuk bertanya. Aiden membalas dengan menggelengkan kepalanya pertanda 'tidak'.

Seseorang menghampiri Aiden dengan satu tangan yang dimasukan ke dalam saku celananya.

"Kenapa tuh bocah?"

Aiden hanya membalas dengan mengangkat bahunya. Cowok itu lalu sadar akan keberadaan seseorang di samping Aiden.

"Eits,siapa nih?" tanya cowok itu sambil memperhatikan Naya yang sedari tadi berdiri di samping Aiden.

"Halo,gua Raven." Raven mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Naya,namun segera di tepis oleh Aiden.

"Jangan iseng." Aiden menatap Raven datar.

"Oke,oke." Raven mengangkat kedua tangannya tanda menyerah lalu berbalik menghadap lapangan dan berteriak.

"Woi Kev,ngapain lo di tengah-tengah lapangan?" Raven berteriak dari koridor.

Keven hanya mengangkat bahu lalu berjalan meninggalkan bu Linda yang sedang mengoceh begitu saja diikuti oleh Lenka,Joshua,David,dan Virenza.

Aiden yang melihat Keven dan teman-temannya mengarah kearah dimana ia dan Raven berada langsung beranjak pergi dari tempatnya. Baru beberapa langkah ia berjalan,ia berbalik badan seperti lupa akan sesuatu.

"Ngapain bengong? Ayo jalan." Aiden menarik tangan Naya untuk mengajaknya pergi dari tempatnya.

Keven pun sadar atas kepergian Aiden yang tampak disengaja dan melihat apa yang dilakukan Aiden.

Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang