Chapter 3 Ckckck Not Expect!!

20.7K 1.2K 72
                                    

Grant meletakkan buket bunga matahari dan mawar merah di atas nisan 'Coylin Imerza Abey. Kecelakaan naas 3 tahun itu, telah meregut nyawa wanita yang sangat dia cintai. "Maaf karena aku baru bisa mengunjungi kamu sekarang, Sayang." Grant menatap nanar dan menyentuh nisan yang bertuliskan nama wanita yang sangat dia cintai.

"Aku sangat merindukan kamu, Sayang. Betapa inginnya aku melihat kamu, memeluk kamu, mendengar suara kamu. Sungguh sulit berusaha baik-baik aja setiap hari," lirih Grant yang terasa sesak sekali. "Aku mencoba menyibukkan diri, bergelut dengan banyak pekerjaaan, tetap aja aku nggak bisa menghilangkan bayangan kamu dari hati dan pikiran aku."

----

Daevia siang ini emosi sekali dengan ulah musuh bebuyutannya, Rachel Kayonna Abey. Tuh orang selalu bisa membuatnya sukses naik pitam.

"Arghh, coba aja Papi nggak menyeramkan kalau marah, udah gue jadiin tuh anak soto babat..," geram Daevia mengeluarkan segala emosi di hatinya. Botol air mineral yang dia pegang terpental dari tangannya.

'pluk'

"Lo lagi!"

Daevia serasa familiar dengan suara ini. Daevia membalikkan badannya, untuk ketiga kalinya dia serasa melihat pembunuh berdarah dingin ada di hadapannya sekarang dan tentunya dengan pandangan tajam menatapnya, sembari memegang botol air mineral miliknya. "Amazing! kok bisa botol mineral gue terlepas dari tangan gue," batin Daevia yang tidak menyangka. "Siang Mr. Grant," sapa Daevia, basa basi busuk.

"Kak Grant...." Rachel dengan girang menghambur memeluk Kakaknya. Dia lalu berbalik ke arah Daevia. "Lo ngapain dekat-dekat Kakak gue? Oh, lo pasti mau godain Kakak gue, ya?!" ketus Rachel menatap tajam Daevia.

"Wait! Mr. Grant ini Kakak lo?" tanya Daevia yang benar-benar tidak menyangka sama sekali, kalau Mr. Grant itu kakak Ulat Bulu. Berarti dia itu bukan cewek ceroboh, tapi karena dia punya dendam dengan Adek Mr. Grant, makanya Mr. Grant jadi sasaran pelampiasannya. Menyesal kemarin dia mengemis minta maaf pada Makhluk Kutub Utara ini.

"Kakak gue tampan banget 'kan? Pasti lo terpesona? Sana lo! Jangan keganjenan dengan Kakak gue." Rachel memeluk erat lengan Kak Grant.

"Eh, siapa yang keganjenan? Sotoy lo! Please deh tampanan juga Kakak gue kemana-mana kali," ucap Daevia tidak mau kalah.

"Gue nggak percaya sama omongan lo, secara tampang seperti Tomcat gini, mana punya Kakak tampan," sindir Rachel.

"Wah, wah., lo meremehkan ketampanan Kakak gue, ya! Asal lo tau aja Kakak gue itu, jauh lebih tampan dan sempurna dari Kakak lo ini," ketus Daevia dengan nada sinis seraya menatap tajam Makhluk meliuk.

"Banyak omong lo! Apa perlu kita buktiin Kakak siapa yang paling tampan?" tanya Rachel menantang omongan Daevia.

"Nggak perlu bukti kali! Kasat mata aja udah kelihatan, siapa yang paling tampan. Duh, waktu gue terbuang percuma untuk sesuatu yang nggak penting seperti ini, bye!" Daevia langsung beranjak pergi meninggalkan Mr. Grant dan Makhluk Meliuk. Dia puas sekali karena akhirnya dia bisa membalaskan perkataan Mr. Grant kemarin. Haha.

Grant sedari tadi mendengar Rachel dan cewek ceroboh itu berdebat, dia tidak menyangka ketemu dengan cewek ini lagi. "Itu teman kamu, Dek?"

"Lebih tepatnya musuh bebuyutan, Achel," sahut Rachel. "Wait! Kakak kok bisa tau kampus Achel?" tanya Rachel yang surprise sekali melihat Kak Grant ada di sini. Karena sejak kepergiaan Kak Coylin untuk selama-lamanya 3 tahun yang lalu, Kak Grant seperti hilang di telan bumi.

"Tadi Kakak ketemu Mommy di makam Coylin," sahut Grant. "Hmm, kamu belum makan 'kan, Dek? Kita cari makan, yuk," ucap Grant seraya menarik tangan Rachel berjalan menuju parkir mobilnya.

WOW! Mr. Handsome (Telah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang