Part 8

13.8K 731 20
                                    

-Hanna POV-

Aku tak menyangka bahwa Siwon berkeluarga dengan Kyuhyun. Sungguh. Aku dan Siwon memang berteman dekat bahkan sudah seperti kakak adik pada saat itu. Siwon merupakan kakak kelasku saat di NY walaupun kami beda fakultas dan sudah tidak bertemu cukup lama. Tidak terlalu banyak hal yang berubah dari seorang Choi Siwon yang aku kenal dulu. Dia masih bersikap hangat padaku dan tubuhnya masih lah sangat kekar.

"Dulu aku sangat menyukai istrimu ini Cho!" ucap Siwon saat makan siang sudah selesai. Siwon dan Kyuhyun masih duduk bersantai di meja makan sedangkan aku tengah sibuk membereskan piring-piring dan gelas.

"Kenapa kau tidak nikahi saja dia?" jawab Kyuhyun ketus. Aku dapat mendengar hal itu. Rasa tidak ingin adanya aku disisinya.

"Ouh Kyu, aku harus melakukan beberapa pekerjaan dan aku tidak bisa fokus padanya pada saat itu."

"Benarkah? Jika aku berikan dia padamu, apa kau akan mengambilnya?"

Itu seperti sebuah tawaran. Jual beli. Ini menyakitkan. Benarkah Kyuhyun ingin melepaskan ku?

"Kau bicara apa, Kyu? Dia istrimu!" terdengar nada tegas di setiap kata yang diucapkan Siwon.

"Lupakan saja!" jawab Kyuhyun sembari bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meuju pintu utama.

Hanya tinggal Siwon dan aku dirumah besar ini. Siwon menginap dirumah keluarga Cho dan aku kembali dekat padanya, aku juga dapat merasakan rasa nyaman. Seperti dilingdungi.

---------- ----------

-Author POV-

-1 minggu kemudian-

Hanna terlihat lesu hari ini. Badannya lemah, bibirnya pucat, dan dia sering merasakan mual akhir-akhir ini. Ahra sudah kembali dari berliburnya kemarin malam dan dia lebih sering memberikan Hanna beberapa jamu yang dia bilang baik untuk tubuh Hanna.

Hanna menatap kalender yang terletak diatas meja nakasnya. Ia sudah terlambat dua minggu. Ada rasa khawatir dihati Hanna. Ia takut. Ia takut jika mengetahui bahwa dirinya hamil.

Ia bukannya tidak ingin hamil. Semua wanita mengingin kan hal itu. Tapi ia hanya takut jika Kyuhyun tidak menerima anak yang lahir dari rahimnya. Hanya itu.

"Kau akan baik-baik saja Hanna. Ini hanya tidak demam biasa." Ucap Hanna pada dirinya sendiri sembari bangkit untuk melakukan beberapa pekerjaan rutinnya. Ya. Mengurus rumah dan sarapan.

Hanna berjalan kearah dapur. Ia menyiapkan beberapa bahan makanan yang tersedia di dalam kulkas dan memasaknya. Seperti biasa, menu sehat yang ia sajikan saat dipagi hari karena bagi Hanna membuat makanan sehat itu lebih mudah dan hemat waktu mengingat beberapa tanggung jawab yang harus ia lakukan dirumah besar keluarga Cho tersebut.

Saat Hanna ingin meletakkan piring terakhir yang beisikan fruit salad ia mendengar suara seseorang sedang berbicara. Ia pun mendekati sumber suara tersebut dan piring salad yang masih berada ditangannya.

Hanna melihat Ahra yang sedang berbiacara dengan seseorang ditelpon. "Noeul, aku sudah melakukan rencana kita. Aku sudah menambahkan obat perangsang pada Kyuhyun dan mereka sudah berhubungan sex dua kali! Apa itu cukup?" ucap Ahra pada temannya yang berada diseberang telpon tersebut.

PRANGKKK...!!

Hanna memecahkan piring yang berada ditangannya saat mendengar ucapan Ahra barusan.

Ia benar-benar kaget saat ini. Satu tetes air mata sudah mengalir dipipinya. Hanna tidak mengelak bahwa ia menyukai berhubungan badan dengan Kyuhyun yang terlebih lagi Kyuhyun adalah suaminya. Namun ia benar-benar merasa kecewa mengetahui bahwa itu bukan murni keinginan Kyuhyun untuk menyentuhnya. Itu pengaruh obat.

Open Your Eyes [END] Where stories live. Discover now