Part 2

16.5K 854 23
                                    

-Author POV-

Matahari telah menampakkan diri dari persembunyiannya. Di pagi itu udara di Seoul sangat lah dingin namun hal itu tidak mempengaruhi seorang gadis yang telaten membersihkan setiap sudut rumah. Siapa lagi kalau bukan Hanna. Sekarang ini dia sedang memakai long dress tidurnya dengan rambut yang digulung keatas.

"Kau rajin sekali." Terdengar suara lembut dari belakang tubuh Hanna. Hanna pun menengok kebelakang dan menghentikan aktivitas mengepel lantai. Ia menemukan seorang wanita yang sedang hamil namun ditengah kehamilannya wanita itu masih sangat cantik.

"Iya, eonni. Apa eonni perlu sesuatu? Biar aku ambilkan." Tawar Hanna.

"Tidak... aku tidak memerlukan apapun." Wanita yang sering di sapa Noeul itu menghentikan perkataanya sejenak sembari menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. "Aku dengar kau seorang dokter?" sambung Noeul sembari berjalan menuju sofa dan meletakkan pantatnya disana.

"Ya eonni aku memang seorang dokter. Tapi itu dulu, tidak untuk sekarang."

"Why? You famous in China and Japan as a beautiful doctor and nimble in working."

"Aku tau eonni. Tapi. Aku berhenti berkerja." Hanna menundukkan kepalanya, menggenggam erat tongkat pel yang ada ditangannya dan hatinya bergemuruh saat mengatakan itu. Dunia Dokter adalah dunia yang sangat ia cintai. Dari Junior School dia sudah bermimpi sebagai seorang dokter tapi setelah menikah.... ia harus melepasnya begitu saja.

"Ada yang menekanmu? Kau berhenti bekerja karena diperintah seseorangkan? Apa itu suami mu?"

"Ahhh... tidak eonni. Itu murni kemauanku sendiri." Jawab Hanna cepat.

"Kau berbohong! Aku seorang ahli pisikologi. Aku bisa membaca apa yang sedang terjadi padamu saat ini melalui gerak gerikmu." Noeul menatap Hanna dengan tajam namun dalam sekian menit kemudian tatapan itu kembali melembut. "Kau bisa cerita padaku." Sambung Noeul.

"Aku tidak bisa cerita eonni."

Hanna takut pada Kyuhyun. Itu lah yang membuat Hanna sering bungkam dan terlihat lebih pendiam sekarang ini. "Kau masih takut Hanna-yaa, kau bisa bercerita kapanpun kau mau."

"Iya, eonni. Terima kasih." Baru lah Hanna berani menatap wajah Noeul karena percakapan tentang hal mengerikan baginya itu telah berakhir. "Hanna selama disini bolehkah aku belajar memasak bersama mu?"

"Ahh.. tentu saja eonni, aku akan sangat senang bisa mengajarkan eonni." Jawab Hanna sembari melempar senyum pada Noeul istri dari salah satu sahabat Kyuhyun. "Eonni mandi lah, dan aku ingin menyelesaikan pekerjaan ku ini setelah itu baru kita memasak sarapan bersama. Apa eonni setuju?"

"Baiklah."

Dua wanita itu berpisah. Noeul menuju kamarnya dan Hanna menyelesaikan mempelnya disudut yang lain.

----- ----

Jam menunjukkan pukul 06.30 KST. Noeul dan Hanna masih berkutat pada panci dan kompor-kompornya didapur namun. Mereka membuat Veggie wraps, Roasted broccoli with sesame tofu and brown rice, dan Quinoa fried rice. Tentunya Hanna tidak lupa dengan susu hangat untuk Kyuhyun.

"Hanna panggilah mereka, aku akan menata makanannya di atas meja." Perintah Noeul pada Hanna.

"Tidak perlu eonni. Aku saja yang menatanya di atas meja lalu baru memanggil mereka." Sanggah Hanna. Ia tidak ingin membuat Noeul kelelahan pada kehamilan pertamanya ini.

"Aisshhh... turuti lah, menata makanan diatas meja tidak akan membuatku keguguran atau cacat pada bayiku."

"Baiklah eonni." Jawab Hanna lesu.

Open Your Eyes [END] Where stories live. Discover now