6. Gadis Berlumurkan Darah

1.7K 209 32
                                    

"Itu urusan ku." Jawabnya dengan nada tajam yang kentara, membuat gadis itu dan juga sahabat-sahabatnya membulatkan matanya dengan terkejut.

"Mwo? M-maksud mu?" Tanyanya sekali lagi dengan tidak percaya, membuat laki-laki yang duduk di belakangnya memutar kedua bola matanya malas.

"Lupakan. Kau harus bilang pada ku jika dia mengganggu mu lagi, Krys."

Gadis di hadapannya membulatkan kedua netranya tak percaya, begitu juga dengan sahabat-sahabatnya yang juga masih memandang laki-laki bernama Oh Sehun tersebut, "Kau sakit?" Tanya gadis di hadapannya, lalu ia beranjak dari kursinya dan menempelkan punggung tangannya di atas dahi Sehun.

"Ah tidak panas." Ucapnya seraya mengernyitkan dahinya dengan jelas, memandang laki-laki yang masih terduduk di tempat duduknya dengan pandangan menyelidik.

Sementara Sehun mengedikkan bahunya acuh, "Aku hanya tidak suka dengan tingkah laku gadis itu, jadi kau tidak usah repot-repot untuk berpikiran yang tidak-tidak. Mengerti?"

"Baiklah, terimakasih atas perhatian mu Tuan Oh, tapi kau tidak usah repot-repot untuk menghajarnya hanya sekedar untuk menjadi pahlawan ku."

Laki-laki itu tertawa renyah sebelum akhirnya ia melipat kedua tangannya di depan dadanya seraya memandang Krystal dengan pandangan menggoda, "Kau terlalu percaya diri juga rupanya. Tertular dari ku ya? Ah sudah ku duga aku akan membawa dampak yang sebegitu cepatnya untukmu, cantik."

Krystal memutar kedua bola matanya jengah, lalu berbalik badan dan kembali ke tempat duduknya semula, "Cih, kau terlalu percaya diri. Menyebalkan." Sementara laki-laki yang berada di belakangnya hanya menahan senyumannya dan menggelengkan kepalanya setelah melihat ekspresi jengah dan jawaban yang keluar dari bibir mungil milik Krystal.

-----

Laki-laki bersurai hitam di hadapannya tersenyum konyol, menunjukkan sederetan gigi rapihnya dengan jenaka. Sementara, gadis di hadapannya hanya memberengut seraya memandang laki-laki di hadapannya dengan kedua netranya yang sengaja ia sipitkan.

"Oh Sehun! Kembalikan! Aku bahkan belum meminta oppa ku untuk menjemput ku. Ya!" Teriakannya terdengar jelas menggema di dalam ruangan kelas, hanya ada dirinya dan juga Oh Sehun yang tersisa di dalam ruangan tersebut.

Sehun hanya mengedikkan bahunya, memasukkan ponsel milik gadis itu ke dalam sakunya dan menenteng ransel abu-abu gelap miliknya lalu berjalan keluar kelas, meninggalkan Krystal yang masih berdiri sembari berdesis tak suka. Gadis itu lalu mengambil ransel berwarna light jeans miliknya dan bergegas keluar dari ruangan kelas dengan larian-larian kecil, berniat untuk mengejar laki-laki tadi sebelum kaki jenjangnya menyandung sesuatu dan hampir terjatuh.

"Eh---kau kenapa? Ya! Bangun, ada apa dengan mu? Aish bagaimana ini. Ya Tuhan, dimana Sehun." Pekiknya dengan panik, pandangannya ia edarkan kesana kemari untuk mencari seseorang yang bisa membantunya untuk membawa siswi yang tersungkur di hadapannya dengan lumuran darah yang terbilang banyak di bagian dahinya ke rumah sakit terdekat.

Gadis itu menepuk pipi milik siswi tersebut dengan panik, berharap siswi yang tidak ia ketahui namanya membuka kedua netranya dan menjelaskan semua yang telah terjadi kepada nya, "Omo, bagaimana ini."

"Ya! Oh Sehun!" Pekiknya dengan nada panik yang kentara, gadis itu memandang laki-laki jangkung yang berlari mendekat kearahnya dengan mata tajamnya yang ia sipitkan karena berusaha untuk memandang benda apa yang tergeletak di lantai yang letaknya lumayan jauh dari tempatnya berdiri.

"Krys, bocah ini kenapa?"

Krystal menggelengkan kepalanya dengan cepat, memandang gadis asing yang ada di hadapannya seraya menarik-narik lengan baju seragam milik laki-laki yang berjongkok di sampingnya dengan gemas, "Simpan pertanyaan mu untuk nanti dan bantu aku membawanya ke rumah sakit sekarang juga."

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Jan 04, 2019 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

PSYCHOPATHDär berättelser lever. Upptäck nu