The Past 12

2.2K 155 4
                                    

"One day someone is going to hug you so tight. That all of your broken pieces will stick back together." - Anonymous-

-----------
Hari ini genap satu minggu sudah Gladys menjadi kekasih Adam. Dan biasanya setiap pagi pula Adam sudah berada di apartemen Gladys untuk menjemput kekasih hatinya itu. Mereka memang pacaran seperti pasangan pada umum nya, gandeng tangan, cium kening, pelukan, kencan, dan hal lain yang biasa di lakukan para pasangan kekasih. Gladys mencoba untuk menerima Adam tanpa terbeban dengan masa lalu nya dan Adam juga menerima Gladys sepenuhnya mencintai dan menerima Gladys apa adanya.

Tapi hari ini, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan Adam belum ada tanda-tanda berada di apartemen Gladys. Gadis itu berkali-kali mengecek ponselnya dan berkali-kali juga mencoba menghubungi Adam, namun tidak ada jawaban.

Akhirnya Gladys memutuskan untuk membawa mobilnya dan beranjak keluar apartement nya. Di jalan dia menyempatkan membeli buah kesukaan Adam. Apel.

Baru saja Gladys memarkirkan mobilnya di halaman rumah Adam, tepat sat itu Joanna keluar dari dalam rumah dengan wajah nya yang di tekuk. Matanya terpaku dan tersenyum saat melihat Gladys dan berlari menemuinya.

"Kak Gladys! Long time no see.. I miss you,kak. Kemana saja?" Ujar Joanna masih sambil memeluk Gladys.

"Miss you too,Jo. Mau sekolah,eh?"

"Ck...iya, tapi Kak Adam daritadi di bangunin gak mau bangun. Jadi mau berangkat naik busway aja"adu nya sambil memajukan bibirnya. Gladys tertawa dan merangkul gadis kecil itu.

"Kakak antar, deal?" Tawar Gladys yang disambut dengan pekikan bahagia Joanna.

Sepanjang jalan, Joanna tak hentinya berceloteh tentang kakak kesayangannya. Yang katanya sedang menyebalkan. Dan Gladys menjadi pendengar yang baik sambil sesekali tertawa jika cerita Joanna terlalu lebay. Sampai akhirnya mereka sampai di sekolah Joanna. Setelah mendapatkan kecupan di keningnya,Joana berlari masuk ke kelasnya dan Gladys kembali ke tempat tujuan utamanya, rumah Adam.

"Chita, sorry aku terlambat ya. Ada urusan yang harus aku kerjakan" ujar Gladys pada Chita melalui telepon.

"Urusan pacar ya?Hahaha..oke deh. Belum ada klien juga kok. Take care"

"Sial-, oke...thanks"

Gladys mematikan ponselnya dan kembali fokus ke jalan. Tak lama mobilnya sudah kembali terparkir di halaman rumah Adam. Dan kali ini Kania yang sedang berada di halaman dengan buket bunga di tangannya. Gladys bergegas menghampiri Kania dan menyapanya.

"Hai,cantik ... Tumben pagi-pagi udah disini?"sapa Kania ramah sembari memeluk Gladys dan mencium pipinya.

"Iya tante, mau ketemu Adam, kebetulan tadi antar Joanna dulu"

"Ooh...jadi Gladys yang tadi antar Joanna? Tante pikir beneran naik busway dia. Makasih ya,Gladys." Ujar Kania.

"Gak apa, tante"

"Oh iya, Adam masih tidur sepertinya. Ke kamarnya aja,nak" Kania setengah mendorong Gladys masuk ke dalam dan tersenyum.

"Ah, makasih tante. Gladys masuk dulu"

Gladys menyusuri rumah minimalis namun terlihat hangat itu. Sepanjang tangga menuju ke lantai dua terpajang foto-foto keluarga mereka. Sampai di depan sebuah pintu berwarna abu-abu dengan tulisan "do not disturb" itu, Gladys mengetuk beberapa kali. Namun pintu itu tak juga bergeming. Perlahan dia memutar kenop pintu yang ternyata tidak terkunci.

Begitu pintu terbuka, Gladys langsung dihadapkan dengan pemandangan indah di depannya, Adam yang bergelung nyaman di kasurnya dengan bertelanjang dada. Mungkin sudah menjadi kebiasaan Adam untuk tidur tanpa kaus. Dan hal itu sempat membuat Gladys menelan saliva nya susah payah dan membuat pipinya merona parah.

The Past and LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang