The Past 5

2.6K 175 3
                                    

*Adam POV*

Aku menemui mommy dan papa yang sedang asik menonton televisi. Joanna masih di kamarnya,belajar. Aku merebahkan diri di pangkuan mommy.

" Darimana kamu semalam,kak?" tanya papa begitu melihatku.

" Dari tempat Gladys,Pa" jawabku santai.

"Ngapain kamu disana? Gak macem-macem kan,kak?" Tanya mommy khawatir. Aku tertawa mendengar ucapan Mommy.

" Gak,mom. Aku cuma nemenin dia tidur aja kok. Gak ngapa-ngapain. Soalnya dia keliatan ketakutan gitu. Sebenernya ada apa sih,mom?apa banyak hal yang aku gak tau selama aku di luar negeri?"tanyaku.

"Ya..banyak,kak. Khususnya soal Gladys"

***
Flashback.

Gladys baru pulang dari sekolahnya saat melihat mobil kedua orang tuanya berada di garasi. Dia heran karena tidak biasanya mama dan papa nya ada di rumah siang hari. Gladys bergegas masuk ke dalam dan mencari kedua orang tuanya.

"Tapi,pa..kita gak mungkin begitu saja mengembalikan Gladys sama mereka. Mereka sudah membuang Gladys saat dia bayi,lalu sekarang mau mengambilnya lagi setelah tau Gladys tumbuh menjadi anak yang sehat dan cantik?untuk apa,pa?memanfaatkan Gladys?tidak bisa!!"

"Papa tau itu,ma. Tapi gimana pun Gladys tetap harus tahu soal orang tuanya"

Gladys merasa tersambar petir di siang bolong saat mendengar semua itu. Tubuhnya merosot dan menangis sesenggukan. Rupanya hal itu membuat kedua orang tua nya menyadari kehadiran putri mereka dan menghampiri Gladys,memeluknya.

"Ja..jadi aku bukan anak mama dan papa? Terus aku ini anak siapa,ma? Apa orang tuaku tidak menginginkan aku?kenapa!!!" Seru Gladys histeris. Mama dan papanya berusaha menenangkan Gladys.

"Gladys,sayang..mama dan papa minta maaf tidak mengatakan ini sama kamu,belum nak.. Tapi karena kamu harus mendengarnya dengan cara seperti ini,kami minta maaf sayang"ujar mama sambil memeluk Gladya erat.

"Kenapa harus Gladys,ma..kenapa?!"

"Sayang..sstt..mama dan papa gak akan ninggalin kamu sayang. Kami akan tetap jadi orang tua kamu. Mereka memang yang melahirkan kamu tapi mama dan papa yang membesarkan kamu. Jadi kamu tetap anak kami" jelas papa. Gladys hanya menangis sesenggukan mendengar penjelasan papa nya.

"Gladys mau ke kamar,ma. Gladya capek"

Gladys merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Matanya menelusuri isi kamarnya. Tempat favoritnya selama 18 tahun ini. Tiba-tiba rasa sakit menyerang kepalanya dan membuatnya tertidur.

Gladya memutuskan untuk keluar dari rumah ini. Bukan karena tak lagi sayang pada kedua orang tuanya. Dia hanya merasa tak sepantasnya berada di rumah ini. Dengan pakaian seadanya yang dia bawa di ranselnya serta tabungan, dia menyelinap pergi.

Namun rupanya keputusan yang di ambilnya salah. Saat hendak menunggu bus di terminal, dia di hadang segerombolan preman. Waktu itu sudah tengah malam. Jalanan sepi dan tak ada orang yang bisa menolongnya. Dia di perkosa secara bergilir oleh 5 pemuda yang menghadangnya. Setelah puas dengan tubuhnya, Gladys di tinggalkan di sebuah gubuk di dekat pasar.

Keesokan harinya, seorang tukang ojek menemukannya tergeletak di gubuk tua itu. Melihat kondisinya yang sangat berantakan dan banyak luka memar, tukang ojek itu berinisiatif membawanya ke rumah sakit terdekat dan menghubungi kedua orang tua nya dengan berbekal kontak yang ada di ponsel Gladys.

Papa dan mama Gladys begitu terguncang melihat keadaan putri kesayangannya. Mama nya tak henti-hentinya menangis. Kania dan Aratta juga sama sedihnya dengan mereka. Mereka berdua juga sudah menganggap Gladys seperti putri mereka.

The Past and LastWhere stories live. Discover now