The Past 4

2.8K 185 6
                                    

* Adam POV*

Siang ini aku akan menemui Billy di cafe nya. Rencana nya kami akan membahas masalah pernikahan artis yang sedang kami garap bersama team kami. Aku menunggu Billy yang masih dalam perjalanan menuju cafe. Secangkir milo ice menemani ku di sebuah sudut di cafe Billy. Tak lama seseorang menghampiriku dan menepuk pundakku.

" Hai, sudah lama?" tanyanya.

" Gladys,hai. Baru saja. Ada apa?"

" Ada apa? Bukankah hari ini kita akan membahas soal pernikahan Chelsea? Billy mengabari aku tadi pagi dan aku suruh menunggunya di sini"

" Ah,,begitu. AKu pikir hari ini hanya aku dan Billy saja. Apa ada masalah dengan gaunnya?"

" Tidak.. memang kenapa? Sepertinya tidak nyaman dengan ada aku disini kah?"

" No,,no,,sorry,bukan begitu. Hanya bertanya saja"

" Ah,baiklah. Mbak,saya pesan ice milo ya,thanks" ujar Gladys pada pelayan cafe.

Kami cukup lama diam sebelum akhirnya aku memutuskan untuk kembali membuka obrolan.

" Kau sepertinya cukup baik selama aku tak melihatmu" ujarku. Gladys memandangku sayu dan sedikit terkejut sebelum akhirnya menjawab.

" eung..ya seperti ini lah" jawabnya sembari memberikan senyumnya yang terlihat terpaksa.

" Benarkah?" tanyaku penuh selidik.

" Haiii, sorry telat. Tadi abis anterin baju punya Helena dulu soalnya" sapa Chita sembari menyalamiku dan Gladys.

" It's okay. Mana Billy?" tanyaku.

" Ada di belakang. Lagi parkir. Oya, besok mbak Chelsea mau ketemu kita di butik, soalnya kan udh tinggal H-5 nih. Sekalian mau liat design dekorasi nya juga katanya" ujar Chita.

" Sip..design dekorasi udah fix sih, untuk florist juga udah oke." jelasku.

" Untuk gaun juga udah oke, tinggal ngepasin sama Chelsea nya aja. Kalo udah pas, ya berarti udah beres" kata Gladys menambahkan.

Tak lama Billy bergabung bersama kami dan mulai lah pembahasan kami sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Chita dan Billy memutuskan untuk pulang duluan karena harus mengambil sesuatu di butik.

" Kamu naik apa tadi?" tanyaku.

" Aku naik trans. Soalnya mobil aku lagi agak rewel, belom sempet di masukin bengkel"

" Kalo gitu aku antar. Udah malem dan gak ada penolakan" tegasku saat melihat Gladys hendak menyuarakan protes.

" Hemm..baiklah. Maaf merepotkan"

Aku mengantarkan Gladys pulang ke apartemen nya. Sepanjang perjalanan hanya musik yang menemani kami. Tidak ada yang berusaha memulai obrolan atau apapun.

" Terimakasih sudah mengantar. Bye"pamit Gladys begitu sampai di depan gedung apartement nya.

" Oke. Hati-hati. See ya"

**********************************

Akhirnya pesta pernikahan artis Chelsea yang ditunggu pun berlangsung. Suasanya khidmat, bahagia serta penuh haru mewarnai pesta ini. Si mempelai wanita begitu anggun dengan gaun pengantin rancangan Gladys, begitu pila mempelai pria nya tampak gagah dengan tuksedo warna senada. Kami dari wedding organizer terlihat begitu sibuk mengatur jalannya acara pernikahan dari awal sampai akhir. Adam begitu cekatan mengomando anak buah nya, sehingga acara bisa berjalan dengan lancar dan baik. Gladys juga ikut sibuk mengatur pakaian mempelai wanita yang membutuhkan 3x kali pergantian pakaian. Tema pernikahan ini bernuansa White-gold, sehingga tampak terlihat anggun dan mewah. Kami dari WO menggunakan dresscode berwarna merah marun untuk memudahkan mencari kru kami.

The Past and LastWhere stories live. Discover now