6th - Dubsmash

109 8 1
                                    

Taehyung x Jira

Pria itu memakai kacamata yang cukup besar. Namun enggan menimbulkan kesan culun atau yang lainnya. Justru sebaliknya, ia terlihat berkarisma ketika memakainya. Satu lup terus digenggamnya sedari tadi. Sesekali mendekatkan kaca pembesar itu pada matanya agar bisa melihat lebih jelas.

"Tae, kenapa kau mengajakku kemari?" Gadis yang duduk tepat di sebelahnya bertanya pelan. Ia sedari tadi memperhatikan Taehyung yang terus memainkan kaca pembesar itu. Sebenarnya ingin sekali ia pura-pura tak mengenali pria itu. Taehyung terlampau aneh untuknya.

"Bukankah kau ingin mencari inspirasi untuk novelmu?" Taehyung berujar tanpa melirik gadis itu. Jira terlihat kebingungan, Taehyung sangat aneh.

"Di tempat balap mobil? Ayolah, aku menulis novel romance, Tae." Jira berdecak sebal. Sampai kapan Taehyung terus begini? Ia rela meluangkan waktu belajarnya--membolos- demi mengantar Jira kemari. Entah ada setan darimana, gadis SMA itu juga ikut setuju dengan rencana Taehyung tanpa tahu sebelumnya jika ia akan dibawa ke tempat seperti ini.

Taehyung tak segera menjawab, terus berkutat dengan kaca pembesarnya. Lup yang digenggamnya sedari tadi memperkuat hipotesis jika ia orang yang aneh. Orang lain akan membawa teropong binokuler untuk memperjelas penglihatan mereka, namun kenapa Taehyung justru membawa lup?

"Ayolah, Tae, kau mengajakku bolos hanya untuk bermain lup?" Gadis itu terlihat kesal ketika mengintrupsi. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. Dengan bibir yang sengaja maju beberapa senti, akhirnya Taehyung sejenak melirik gadis itu.

"Lihatlah ke bawah. Ada tanteku disana." See? Taehyung sangat aneh. Memang mengapa jika ada tantenya disana? Gadis itu hanya kembali berdecak sebal, namun tetap menuruti perkataan Taehyung. Ia melihat seorang wanita yang lebih tua darinya beberapa tahun sedang berduaan dengan pria berambut merah menyala.

Tunggu, rambut merah menyala? Seketika gadis itu pun ikut memicingkan matanya. Bahkan merebut kaca pembesar milik Taehyung dan segera mendekatkan lup itu pada mata besarnya.

"Tae, pria yang sedang bersama tantemu itu editor novelku!" Ujar Jira memasang wajah tak percaya.

"Apa yang dia lakukan disini?! Bagaimana nasib novelku?!" Oh, mungkin bukan hanya Taehyung yang bersikap aneh. Gadis bersurai hitam legam ini pun memiliki sifat yang sama.

Memang apa salahnya jika seorang editor berada di sekitar arena balap?

"Jirong, bagaimana jika kita melakukan dubsmash? Bukankah hal ini bisa menjadi inspirasi untuk novelmu?" Tawar Taehyung. Jirong, panggilan yang hanya dibuat khusus oleh Taehyung untuk Jira. Terdengar sedikit aneh, memang. Namun Jira menyukainya. Namanya seakan-akan sama dengan nama asli G-Dragon, Jiyong.

"Kau gila? Kita bisa melakukan dubsmash di sekolah, tak perlu susah payah datang kemari. Lagipula ponselku tak punya aplikasi semacam itu." Ujar Jira dengan wajah bingung.

"Ponsel itu menyebabkan radiasi. Kau tak bisa lihat tanteku dan editormu itu? Kita lakukan dubsmash secara live, Jirong!" Taehyung kembali menyembur gadis di sebelahnya. Dan dengan paksa merebut kembali lup kesayangannya dari tangan mungil milik Park Jira.

Sejenak Jira berpikir, matanya melihat ke atas. Keningnya berkerut, dan mulutnya menimbang-nimbang. "Baiklah." Akhir dari percakapan mereka.

BANGTAN SERIESWhere stories live. Discover now