Sepucuk surat

6K 465 49
                                    


Seorang Ayah berjalan santai menuju ruang makan saat melihat kamar anaknya begitu rapi dan bersih.

Diatas bantal sang anak, terdapat sepucuk surat beralamat untuk sang ayah.

Dengan rasa khawatir, sang Ayah membuka amplop tersebut.

Ayah,

Aku khawatir jika kuberitahukan ini padamu, kau dan ibu akan marah. Maka, aku dan pacar baruku melarikan diri ke hutan.

Teresa telah membuka hatiku untuk mencintainya. Dia begitu baik dan sangat cantik. Tapi aku tahu jika kuperkenalkan dia kepada kalian, kalian tidak akan menyukainya karna badannya yang dipenuhi tatto berserta jaket motor ketatnya itu. Diapun lebih, lebih... tua dariku.

Tapi, bukan hanya itu yang membuatku untuk memilihnya. Teresa telah hamil. Dia berkata, bahwa kami akan hidup bahagia di hutan. Dan kami telah memimpikan untuk memiliki banyak anak.

Teresa memiliki sebuah rumah gandengan di hutan. Diapun telah mengumpulkan banyak makanan agar kita dapat hidup sejahtera disana.

Untuk sementara waktu, kami akan berdoa agar sains kelak menemukan obat untuk AIDS. Teresa itu sepadan untuk diselamatkan.

Kami juga mengumpulkan banyak uang untuk membeli kokaine yang cukup untuk kami dan tetanggaku yang baru di hutan sana.

Ayah, aku sudah berumur 15 sekarang, aku dapat mengurus diriku sendiri dan mengambil keputusan yang tepat. Mudah-mudahan, aku dan Teresa akan kembali untuk menengok Ayah dan Ibu untuk mempertemukan kalian dengan cucu-cucu kalian yang banyak.

Salam, anak tersayang Ben

N.B Ayah, semua yang diatas itu berupa kebohongan besar. Aku lagi di rumah Toby. Aku hanya ingin mengingatkan hal-hal yang lebih buruk daripada nilai rapotku di meja makan. Kabarkan aku jika sudah aman untuk pulang kembali. :v


Jokes - Bhs.Indo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang