A New Life Begin

2.5K 161 2
                                    



Aku telah mati, itulah hal terakhir yang kuingat namun Aku dapat membuka mataku, aku melihat sekeliling dan aku melihat ada dua orang wanita yang satu memakai pakaian putih dan yang satunya berbaring menangis kesakitan, saat dia melihatku ekpesi wanita itu tersenyum puas, aku tidak tau apa yang sedang terjadi namun aku merasa aneh dari awal, aku digendong oleh wanita berpakaian putih tersebut, awalnya aku kaget dan terheran heran karena aku yang sebesar ini dapat digendong dengan mudahnya, saat aku melihat kedua tanganku, entah kenapa tanganku berubah menjadi kecil, apa yang terjadi?

namun tak lama kemudian aku menyadari jika aku menjadi seorang bayi, aku tersadar bahwa aku terlahir kembali, tapi apa mungkin? ini bukan mimpi bukan? Ini bukan salah satu khayalanku bukan? apa aku dalam kondisi mati suri? ini penampakan dunia lain? apa yang terjadi? dan Apa wanita yang mengendongku ini perawat? Dan yang berbaring itu ibuku? Ditengah pemikiran itu, orang yang aku pikir perawat berekpresi kaget dan cemas, sepertinya dia kebingungan dengan ekpresiku, yah.. aku tidak dapat menyela kalau aku gampang ditebak dari ekpresiku beberapa saat kemudian dia mengatakan sesuatu pada wanita yang akan aku sebut ibu, aku tidak tau apa yang mereka katakan, sepertinya bahasa mereka berbeda dengan bahasaku, yang bisa kulakukan hanya bisa tersenyum dan tertawa karena aku bersyukur dapat terlahir kembali namun saat tersenyum wajah mereka menjadi biru, sangat kaget dan cemas, dan aku menyadari kalau biasanya bayi akan menagis kalau baru lahir, bahkan ada yang mengatakan semakin keras tangisannya semakin sehat pula bayinya, tapi aku tidak bisa menangis ketika meliihat ekpresi mereka begitu kaget, aku tersenyum dan tertawa.

Umurku Sudah beranjak 3 Tahun Aku sudah mengetaui namaku sendiri, namaku Kazuya dan Nama ibuku Amane, aku tidak tau nama keluargaku namun ibuku hanya menjawab, kazuya sudah cukup dan beliau-pun tersenyum, ibuku sangatlah cantik diumur 20-an, matanya lemah lembut dengan rambut merah yang terurai kebawah itu membuat dia menjadi Bunga Desa dan sangat dikagumi seluruh desa akan kebaikannya, bagaikan bunga di ujung tebing, warna rambutku juga merah dan aku memiliki wajah yang  cukup tampan daripada aku yang dulu.

aku berjanji akan membahagiakan Orang tuaku didunia ini, tapi ada 1 hal yang membuatku penasaran, yaitu keberadaan ayahku, saat pertama kali aku lahir sampai sekarang, aku belum pernah bertemu dengan beliau dan saat aku bertanya pada ibuku beliau hanya terdiam bahkan ada saat dimana dia menjatuhkan benda yang dipegangnya, seperti dia kaget dengan apa yang aku tanyakan, aku tidak peduli siapa ayahku, mau dia penjahat, buronan atau yang lainnya, yang terpenting sekarang adalah membahagiakan dan membanggakan ibuku disini, apapun caranya itu karena aku sudah bersumpah didalam hati ini.

Suatu hari tingkah Ibuku menjadi sangat aneh, seperti orang Bimbang dan sedih, aku terus memanggilnya tapi dia tidak mendengarkanku seakan hanya berfokus pada pemikirannya itu,  dia terus berjalan memutar-mutar bahkan aku sampai melihat  bayangan lingkaran di lantai kakinya, aku tidak tau apa yang membuatnya bimbang namun yang aku tau pasti adalah surat ini, aku tidak tau apa yang ada didalam surat tersebut tapi semenjak ibuku menerima surat ini dia berubah menjadi aneh, pernah juga ibuku  menggumam akan sesuatu, seperti "ya.. pasti baik-baik saja.. tapi..." dan juga"bagaimana dengan kazuya?.... saat aku mendengarnya aku langsung berfikir apanya yang bagaimana denganku?...."

sampai disuatu hari aku diajak ibuku menaiki kereta kuda, dalam perjalanan, beliau menjelaskan bahwa dia akan pergi ke suatu tempat yang cukup berbahaya, tentu saja aku bersi keras agar aku diajak namun itu percuma saat aku melihat ekpresi sedih yang terlihat dari ibuku aku tidak tega jika aku bersikeras memaksanya mengajakku, akhirnya akupun mengalah, dia berpesan agar tunggu sampai ibu kembali dan menjumpaiku langsung namun sementara itu aku dititipkan di sebuah panti asuhan, jaraknya cukup jauh dengan desa tempat kami tinggal, akhirnya kami tiba, kami turun dari kereta kuda tersebut dan berada didepan  gereja, tiba-tiba dia menangis dan memeluku dan meminta maaf serta dia juga mengatakan bahwa ini terakhir kalinya kita bertemu, Deg suara hatiku, Apa maksudnya terakhir kali? aku,,,,aku sebenarnya tidak ingin tinggal jauh dari ibuku, namun setelah melihat dirinya aku menyadari bahwa aku tidak tau apa-apa tentang ibuku ini, apa aku punya saudara?, siapa ayahku?, apa aku mempunyai sepupu?, apakah aku memiliki kakek nenek?, tidak ingin aku memikirkan terlalu jauh aku mengelus kepala ibuku dan mengatakan "Tidak apa-apa bu, aku akan menjadi anak baik dan menuruti perkataanmu, tapi berjanjilah bahwa suatu hari ketika ibu kembali, ibu akan menjelaskan semuanya padaku" setelah aku mengucapkan hal tersebut ibuku kembali menangis dan memeluku dengan erat, cukup lama aku dipeluk, kini bajuku basah karena air matanya, mungkin sudah 5 menit berlalu sampai ibuku melepaskanku, dia mengusap air mata dan tersenyum dan mengatakan

" Kazuya itu benar-benar dewasa sekali ya, beda dengan Ibumu ini"

"Bodoh kau ini ibuku namun kamu ini seperti anak kecil saja, suka ceroboh yang membuat anakmu ini selalu khawatir, tapi bagaimanapun aku selalu dan akan selalu menyayangimu ibu"  (sambil tersenyum menahan tangisan)

"Hiks hiks, ibumu bangga sekali padamu, 3 tahun sudah berlalu dengan cepat, kamu tumbuh dengan cepat, kamu selalu membuat ibumu heran akan pertumbuhanmu, waktu pertama kamu lahir kamu hanya tersenyum dan tertawa membuat ibu sangat kaget karena aku pikir kamu anak prematur, waktu usia 6 bulan kamu mulai bisa berjalan dan suka berkeliran disekitar rumah dan diumurmu 1 tahun kamu sudah fasih berbicara dan pandai membaca, diumur 2 tahun kamu mulai menujukan kedewasaanmu walaupun kamu masih 2 tahun, kamu seperti anak-anak tapi sangat dewasa didalam, ibu selalu bangga padamu"

kemudian diketukanlah pintu panti asuhan tersebut atau aku menyebutnya Gereja, setelah diketuk beliau pergi meninggalkanku, tangisan yang aku bendung ini akhirnya bocor, aku menangis melihat bayangan ibuku yang perlahan menghilang terhempas dari dalam kabut, aku bersumpah akan menemukan dia, aku tidak tau apa yang membuat ibuku seperti ini namun aku berjanji aku akan bertemu kembali dan membahagiakan ibuku, aku bersumpah di langit penuh bintang ini.

Tales Of ErdaniaWhere stories live. Discover now