Side Story - Sasaeng

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Jaga mulutmu. Aku cuma mempelajari jadwal mereka untuk mendukungnya," Jikyung membela dirinya.

"Mendukungnya? Yang kau lakukan hanya berkeliaran disekitar Oppa-mu itu? Mengumbar segala privasi mereka dan kau mengatakan untuk mendukungnya?!"

"Aku hanya ingin lebih dekat dengan mereka, sehingga mereka mengingatku."

"Tidak akan mengubah apapun jika mereka mengingatmu."

"Setidaknya cintaku pada mereka tersampaikan. Mereka akan mengingatku diantara ribuan fans lainnya."

"Seharusnya kau berkaca. Tindakanmu ini adalah obsesi gila yang mengatasnamakan cinta."

"T-Tidak–Bukan se–"

"Kau sakit jiwa."

***

Ada sejuta hal gila yang dapat dilakukan sasaeng fans hanya untuk diingat oleh member EXO. Tak perlu dijelaskan lebih lanjut karena hanya dengan mengetik kata 'sasaeng' pada mesin pencari akan muncul ratusan, ribuan, bahkan jutaan artikel yang membahasnya.

"Oppa, kau mau kemana?" Ahn Jikyung berjalan mengekor dibelakang Chanyeol yang baru saja keluar dari dorm. "Apa kau mengingatku? Siapa namaku?"

Chanyeol merasa terkejut saat mendengar suara dibelakangnya. Ia sudah mengumpat dalam hati sebelum berbalik. "Kau lagi. Pergilah. Kumohon untuk tidak mengikutiku."

Jikyung tersenyum puas, karena Chanyeol mengingatnya. "Aku hanya bertanya kau mau kemana, mengapa kau menyuruhku untuk pergi?"

"Aku sedang ada urusan dan kumohon untuk berhenti mengikutiku."

"Kau ingin bertemu wanita itu lagi? Kau tahu bahwa itu akan menyakitiku."

Tak ada jawaban dari Chanyeol.

"Mengapa kau mengubah nomor telponmu? Kau tahu bahwa aku mendapatnya dengan susah payah."

Chanyeol mendesah kasar. Bagaimana tidak, jika setiap harinya dia akan menerima puluhan telpon dan ratusan pesan yang sangat mengganggunya.

"Aku sudah mengingatmu. Jadi sekarang kau tak usah berusaha agar aku mengingatmu lagi," kata Chanyeol berusaha menahan emosinya.

"Siapa namaku?"

". . ."

"Kau bahkan tak ingat namaku."

"Memang siapa namamu? Aku akan mengingatnya mulai saat ini."

"Ahn Jikyung," Jikyung menyebutkan namanya. "Jika kau melupakannya lagi, aku akan memaksamu untuk mengingatnya. Bagaimanapun caranya."

Chanyeol merasakan bulu kuduknya meremang. Tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Baiklah Ahn Jikyung. Sekarang, bisakah kau pergi dari sini dan berhenti mengikutiku?"

"Tidak. Sebelum kau mengatakan akan kemana, dengan siapa, mau berbuat apa."

"Kau kelewatan. Ini sudah melanggar privasiku," Chanyeol memberi peringatan. Ia mengeluarkan ponselnya dan berniat mendial nomor polisi terdekat. "Jika kau terus seperti ini aku akan melaporkanmu."

"Jika kau berani melakukan itu, aku akan berteriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kau melakukan pelecehan seksual padaku. Kau ingin hal itu terjadi?"

***

Chanyeol mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sesekali dia mengumpat kasar ketika melihat siapa yang berusaha membuntutinya melalui kaca spion. Seorang -atau lebih- sasaeng dalam taksi.

"We are one, EXO saranghaja!"Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ