Part 2

153K 7.1K 112
                                    

Malam ini seperti biasa Renata harus bekerja di club. Sebenarnya Mrs. Elsa sudah melarangnya tapi Renata terlalu keras kepala. Dia tidak ingin Renata kenapa-napa, karena Renata sudah seperti anaknya sendiri, seperti anak-anak panti yang lainnya.

"Tenanglah Mrs., Renata bisa menjaga diri, buktinya selama sebulan ini tidak terjadi apa-apa, Lagipula gajinya lumayan, mungkin sebelum tempat ini digusur, kita bisa menyewa rumah dengan uang hasil kerja Rena." ucap Renata meyakinkan.

"Tapi kamu perempuan sayang,apalagi masih muda." terdengar nada khawatir dari Mrs. Elsa.

"Sudahlah Mrs. Elsa yang terpenting sekarang kita punya sedikit uang untuk menyewa rumah sementara, setelah itu aku akan berhenti kerja disana jika itu membuatmu selalu khawatir."  bujuk Renata.
"Baiklah sayang, tapi hati-hatilah selalu." ucap Mrs. Elsa sambil memeluknya.

*******

Renata melihat alroji yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

"Huhhh, baru jam 11 malam." desahnya kemudian.
Dia harus melewati 5 jam lagi untuk menolak laki-laki hidung belang yang berusaha menggodanya dan itu membuatnya tersiksa.

Kali ini Renata harus mengatarkan minuman ke meja paling ujung. Setelah sampai dan meletakkan minuman Renata berniat pergi.

" Tunggu.. Apakah begini caramu melayaniku? " Renata berbalik mendengar perkataan pria tersebut.

"Maaf tuan, saya hanya bertugas mengantarkan minuman tidak lebih, jika anda ingin pelayanan yang lebih silahkan anda cari pelayan yang lain, saya permisi dulu." ucap Renata kemudian meninggalkan pria tersebut.

Baru kali ini ada seorang wanita yang tidak berminat denganku,biasanya wanita akan berlomba untuk menemaniku, sungguh menarik.

Laki-laki itu penasaran, dia baru saja ditolak oleh seorang pelayan, sungguh suatu penghinaan. Kemudian dia memanggil pemilik club,dia ingin tahu siapa wanita tadi.

"Kau pasti akan jadi milikku. " gumamnya lirih.

Jam kerjanya sudah habis, tadi pemilik club menyuruhnya ke ruangan kerjanya.

" tok.. tok... "

" Masuklah, " terdengar jawaban dari balik pintu.

" Ini gadis yang anda cari Tuan, saya tinggal dulu. " ucap pemilik club terlihat patuh pada laki-laki tersebut.
Di dalam ruangan ini tinggal Renata dan laki-laki yang tadi ditemuinya.

Siapa laki-laki ini, kenapa pemilik club begitu segan terhadapnya. Batin Renata mulai gelisah.

" Siapa namamu nona? " tanyanya kemudian.
" Renata Kelsey, Tuan. " jawabnya singkat.
" Nama yang indah, seindah orangnya. " seringainya.
" Berapa yang harus ku bayar agar kau mau menemaniku nona Renata Kelsey,?" tanyanya lagi.

Deg
Jantung Renata terasa panas mendengar perkataan laki-laki di hadapannya ini.

" Kenapa kamu diam sayang. " laki-laki tersebut berjalan ke arahnya.
" Aku tahu kamu sedang butuh uang yang banyak kan? " bisiknya tepat samping Renata, membuat perasaannya semakin tidak enak.
" Maaf tuan tapi sepertinya itu bukan urusan anda. " ucap Renata tegas walaupun saat ini dia sangat gugup.

" Itu menjadi urusanku sekarang sayang. " katanya sambil mengelus pipi Renata.

" Apa mau anda Tuan? " tanya Renata gugup.

" Aku mau dirimu sayang. "
" Aku bisa membantumu mencarikan tempat untuk panti asuhanmu yang baru jika kamu mau bersamaku dan menjadi kekasihku. "

"Bagaimana dia  bisa tahu kalau aku sedang butuh tempat yang baru untuk panti asuhan." batin Renata penasaran.

"Kamu tidak perlu kaget kenapa aku bisa tahu semuanya eh."  laki-laki itu semakin membuat Renata gelisah.
" Bagaimana sayang apa kamu menerima tawaranku? " tanyanya kemudian, tapi Renata masih terdiam.
Dia masih bingung.

" Baiklah sayang, hubungi aku kalau kamu menerima tawaranku." sambil menyodorkan sebuah kartu nama pada Renata.
Renata hanya bisa menerima kartu nama tersebut tanpa bisa bicara satu kata pun.
Kemudian laki-laki tersebut pergi meninggalkannya.

******

" Renata." panggil Mrs. Elsa.
" Iya, Mrs. " jawab Renata yang sudah bersiap akan ke club.

" Tadi siang ketika kamu tidur, pemilik panti datang dan menyuruh kita segera mengosongkan panti 3 hari lagi." ucap Mrs. Elsa.

" Apa Mrs, bukankah masih ada waktu 3 minggu lagi kita bisa tinggal disini kenapa bisa dimajukan 3 hari?" Renata kaget sekali mendengar penuturan Mrs. Elsa.

" Katanya ini sudah keputusan mereka, mereka masih berbaik hati memberikan kita waktu sampai 3 hari untuk segera pergi dari sini sayang. " Renata semakin tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

" Tapi ini mendadak sekali Mrs., bahkan Renata belum dapat rumah dengan harga yang pas dengan tabungan Rena." Renata terduduk sambil menggelengkan kepalanya.

" Aku, hanya kasihan dengan anak-anak, mereka tidak tahu apa-apa, mereka sudah tidak punya orangtua, sekarang mereka harus kehilangan panti ini tempat tinggal mereka. " Mrs. Elsa mulai terisak.

Renata bingung harus bagaimana lagi, dia tidak tega melihat Mrs. Elsa seperti ini, lalu anak-anak. Argghh... Semua membuat kepala Renata berdenyut.
Memikirkan anak-anak tidur di jalanan, Argghh Renata bersumpah itu tak akan pernah terjadi.

Di perjalanan menuju club Renata terus memandangi sebuah kartu nama, disana tertulis sebuah nama lengkap dengan nomer telponnya.

" Devian Archelaus " gumamnya lirih.

Selama bekerja Renata terus berfikir apakah dia harus menghubungi pria yang bernama Devian Archelaus, lalu menerima tawarannya. Tidak ada waktu lagi untuk berfikir tinggal satu hari lagi waktunya untuk segera pergi dari panti.

" Tidak ini demi anak-anak juga Mrs. Elsa, aku tidak boleh egois, mereka butuh tempat tinggal, aku akan melakukan apapun demi mereka. " tekad Renata sudah bulat.
Segera Renata mengambil ponselnya, kemudian menekan nomer yang tertera pada kartu nama tersebut.
Tak berapa lama telponnya tersambung.

" Hallo. " suara berat laki-laki di seberang sana, itu mengartikan Renata sudah tidak bisa mundur lagi dengan keputusannya.

DON'T Love Me Because My BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang