ayah,pahlawanku!

Mulai dari awal
                                    

"Hai.."entah kenapa,kalimat itu meluncur ringan di bibirku.padahal sebelumnya aku tidak pernah berkata 'hai'pada cowok selain ayah.

Ia hanya tersenyum tipis.matanya memperhatikanku dari bawah sampai atas.ia kemudian berekspresi aneh.lalu memalingkan pandanganya.

Oh god!aku lupa.

Saat ini aku hanya memakai celana sangat pendek dan tangtop saja.sangat memalukan!belum lagi rambutku yang kusadari sudah seperti bulu singa.

Aku segera ngacir dari tempat itu.alangkah malu nya aku dan pasti cowok itu langsung illfeel.tapi tunggu,dia siapa?kenapa berada di rumahku?setahuku ayah sudah memerintahkan satpam untuk menjaga dan melarang siapapun yang masuk ke rumah ini.kecuali ayah,aku,bibi,nayla dan guru privat ku.

Perlu kalian tau,rumah ini sangat terjaga.belum pernah ada tamu yang berkunjung sepanjang sejarah hidupku.aku tidak tau kenapa tidak pernah ada orang yang datang sekedar silahturahmi atau apa kek selain nayla.teman ayah pun tidak pernah ada yang berkunjung.ayah tidak punya teman sepertinya.sama sepertiku,temanku hanya nayla.dia sepupuku.

----

"Yah?"aku duduk di pangkuan ayah.ia tampak terkejut.

"Apa?"ayah menampakan senyuman manisnya.aku selalu bahagia ketika melihat ayah bermuka cerah.

"Cowok yang tadi di ruang tamu siapa?tadi kan aku mau mandi di kamar ayah terus aku ngeliat dia.tapi pas aku udah selesai mandi cowok itu udah gak ada"

Ayah tak bergeming.saat kulihat mata ayah.ia malah memalingkan matanya pada sangkar burung yang tergantung di atas kami.burung itu mengeluarkan cicitan yang sangat merdu.tak heran mengapa ayah selalu betah berdiam diri disini.

"Siapa yah?"aku memegang kedua pipi ayah.lalu ia menatapku hangat.

"Dia orang yang akan jagain kamu"ayah menurunkanku di pangkuan nya.lalu ia melongos dari hadapanku.aku tak mengerti ucapan ayah tadi.orang yang akan menjagaku?

Ok,aku tau selama ini ayahlah yang selalu hadir di sisiku menjagaku setiap saat.dia yang merawatku dengan penuh kasih sayang sedari aku bayi merah.hingga sekarang diumurku yang ke17 tahun.

Jadi,ayahlah yang selalu menjagaku.tapi kenapa ayah bilang cowok itu yang akan menjagaku?memang ayah akan pergi kemana sampai ia memberikan tugasnya kepada orang asing?apakah ayah bosan menjagaku karna aku yang..yah aku sadar aku yang terlalu manja.tapi...masa iya begitu?

"Non,makan nya udah siap"suara bibi yang menepuk pundaku membuatku terkesiap.bi neni tersenyum menampakan giginya yang rada kehitaman.aku membalas senyumannya.

"Makasih ya bi"

Aku pun beranjak masuk.

-----

"Apa??"

Pekiku,ketika mendengar pernyataan yang keluar dari bibir merah nayla.ia menghembuskan nafas pasrah dengan wajah yang kecewa.

"Maafin aku ya ly"

Ia menundukkan kepalanya.lalu tetesan bulir bening berjatuhan mengenai dress yang ia pakai.tak lama,ia memeluku sangat erat.hingga aku sulit bernafas.sebenarnya pernyataan nya tadi seharusnya membahagian bagi nya.namun mengapa ia menangis?

Kami sama-sama hening.aku rada shok mendengar pernyataan yang baru saja ia lontarkan.aku tak mengerti dengan jalan pikirannya saat ini.yang aku tau nayla bukan tipe gadis yang gampang untuk memutuskan sesuatu ia pasti akan menimbang-nimbang nya berkali-kali.apalagi untuk hal yang berkaitan dengan masa depan nya.

Aku dan nayla sudah dekat sejak kecil.kami tumbuh bersama.saat kecil kami sering menghabiskan waktu bersama di luar rumah.kami jalan-jalan ke kebun bunga,bersepeda,berlari-larian di pantai,dan masih banyak lagi.namun ketika aku beranjak remaja.ayah,membentengi pergaulanku.setelah lulus SD ayah memerintahkan ku agar homeschooling saja.aku sempat menolaknya mentah-mentah.karna kemungkinan besar aku tidak bisa bergaul dengan banyak orang.namun lama-kelamaan aku bisa menerima nya.aku merasa lebih nyaman belajar di rumah.saat itu pula aku jarang sekali melangkah keluar rumah.karna aku yang sudah merasa nyaman dirumah,menghabiskan waktu untuk belajar dan membantu si bibi walaupun jarang.

Ok,kembali ke perbincangan aku dan nayla.

"Kamu harus pikir hal itu lagi nay!"

Aku melepaskan pelukannya.ia masih menangis.kini make up nya yang tebal pun berantakan.

"Aku udah pikir mateng ly.ini semua kemauan papah"Ucapnya sesengukkan.ia menghapus air matanya dan ingusnya dengan tisu yang tersedia di meja.

"Yaudah kalau memang kamu udah pikirin hal itu mateng-mateng.aku gak bakalan ngelarang.tapi...aku pengen kamu gak pergi jauh dari aku.kalau suami kamu ngajak pindah keluar kota atau keluar negri kamu tolak ya?!"aku mengenggam kedua tanganya.ia mengangguk lalu tersenyum manis.entah kenapa aku merasa tidak rela dan merasa keberatan nayla menikah.dia masih muda,umurnya baru menginjak usia 17 tahun.aku hanya takut pernikahannya tak berlangsung lama.aku tidak ingin sahabatku yang cantik ini mendapat gelar jamur(janda dibawah umur).aku tidak ingin hal itu terjadi.

Oh tidak!aku tidak boleh berprasangka buruk.siapa tau,nayla akan bahagia bila ia menikah sekarang.dan pernikahannya akan berlangsung selamanya.

"Aku pulang dulu ya ly?udah hampir jam 10 malem"

Nayla melepaskan gengamanku.lalu ia bangkit,aku pun bangkit.

"Biar supir aku yg anter kamu pulang ya?"tawaranku padanya mengingat hari sudah larut malam dan dia seorang cewek.

"Gak usah"nayla menggeleng"calon suami aku bentar lagi jemput ke sini kok.aku udah ngasih tau dia tadi"

Kami berdua pun berjalan bersama menuju pintu utama.aku tidak henti-hentinya mengenggam tangan nya erat.entah kenapa aku merasa akan kehilanganya dan tidak pernah lagi mengenggam tanganya.

Sampai di pelataran rumah.kulihat mobil calon suami nayla sudah tiba di depan gerbang.jendela mobil tersebut terbuka,menampakkan wajah tampan didalamnya.oh,jadi itu calon suami nayla.tampan juga.semoga cowok itu bersikap baik pada nayla.dan semoga ia bisa membuat nayla bahagia setiap harinya.

"Aku pulang ya?"nayla tersenyum tipis lalu ia berjalan keluar gerbang.calon suami nayla keluar dan membukakan pintu mobil untuk nayla.sebelum masuk,nayla melambaikan tangan dan tersenyum.aku pun juga membalas lambaian tanganya.

Tak lama,mobil tersebut melaju meninggalkan rumahku.

"Ly?"aku tersentak.ketika mendengar suara di belakangku.oh ayah!

Aku beranjak duduk di kursi kayu yang terletak di depan rumahku.lalu menaikkan kedua kakiku.dan memeluk lututku.

"Kamu kenapa sih?"ayah ikut duduk.ia membelai rambutku.aku menoleh ke arahnya.ia menampakan ekspresi keheranan.

"Nayla yah!nayla nikah"ucapku merengek.ayah tertawa.ada yang lucu?

"Ya biarin ily...emang kamu gak terima dia nikah?apa jangan-jangan kamu suka lagi sama nayla?"ucap ayah yang berhasil membuat ku rada kesal.aku membuang pandanganku ke langit malam.sudah kupastikan bibirku sudah maju kedepan.

"Gak lama kamu juga akan seperti nayla ly!"ucap ayah,tak lama ia bangkit dan masuk ke rumah.

Apa maksudnya?aku akan seperti nayla?ya itu pasti,karna aku kelak akan menikah juga.tapi,,,di depanya ada kalimat'gak lama'?

------

Makasih buat kalian yg udah baca:*:*:*

Tunggu part selanjutnya yaaaa....

My Husband HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang