Sepi

4.6K 204 11
                                    

          Saat di rumah aku pun masuk ke dalam kamarku dan bertingkah sewajarnya. Kenapa?? Karena aku adalah orang yang susah untuk bercerita pada orang lain.
Saat malam hari, suasana mulai sepi. Disitulah aku baru menangis, aku menangis dengan semua kejadian di sekolah,aku menangis tentang masalah hidupku. Labil??
Terserah sih mau dibilang apa, aku menangis bukan karena masalah perasaanku pada Ayub, tapi aku menangis untuk semua kejadian di sekolah.

          Baper??? Terserah, mau bilang baper atau bagaimana, karena kalian tidak mengerti perasaanku. Perasaan yang mana sangat sepi dan susah untuk dijelaskan. Perasaan ini susah dijelaskan karena kalian tidak mengalami hal yang kualami. Aku ini gadis yang susah bersosialisasi, aku susah memiliki teman. Aku sedih saat aku dibilang yang tidak-tidak, hal ini yang membuat aku menjadi kesepian. Aku ini orangnya penakut, aku menurut saja akan perkataan dan gertakan orang lain. Apa maksudnya?  Saat ada orang yang menyuruhku untuk ini itu, memarahiku, memanfaatkan aku, bahkan menghinaku aku hanya akan diam dan melakukan segala perintahnya. Ini untuk apa? Karena aku butuh teman.
Tapi nyatanya sekarang apa?
Saat aku sudah melakukan hal yang mereka suruh,aku baik, tapi tak ada satu pun dari mereka yang menerima aku sebagai Teman.
Tidak ikhlas??
Bukan aku bahkan ikhlas, tapi aku hanya ingin mereka menganggapku, apa itu harganya terlalu mahal?

        Aku bodoh, jelek, hina dan apakah aku tidak pantas untuk menaruh hati pada seseorang?
Aku hanya manusia biasa, wajar jika aku merasakannya. Tapi kenapa aku harus dihina.
Lalu kenapa kalian mengatakan bahwa aku ini gila? Bicara sendiri? Sekali lagi aku tekankan bahwa "Aku tidak GILA!!"
Aku tidak bicara sendirian, memang kalian tidak bisa melihat mereka, lalu apa urusan kalian? Bahkan kalian pun tak ingin menganggapku. Lalu saat aku menemukan kebahagiaanku sendiri, duniaku sendiri, kalian justru mengolok-ngolokku. Apa salahku? Apakah aku pernah menyakiti kalian? Atau tingkahku ini buruk?
Katakan saja d idepanku jangan di belakang!! Aku benci harus mendengarnya, kalian berprilaku manis di depanku, tapi di belakang?
Iya memang aku orang kuper, pendiam tidak enak diajak untuk bermain,hang out,dll tapi setidaknya bisakah kalian menganggapku ini manusia?

          Aku ini ada, tapi seperti tidak ada.  Aku ini manusia, aku ini memiliki hati dan perasaan.
Apakah kalian tidak memikirkan bagaimana perasaanku? Sakitkah? Oh tidak ini tidak sakit, ini menyesakkan dan rasanya hancur.
Bahkan aku sempat bingung, sebenarnya kalian itu apa? Bahkan mereka yang tidak nyata memperlakukanku selayaknya manusia, mereka sangat baik,mereka mengerti dan mau menerimaku sebagai Teman.
Sedangkan kalian?? I think Life would have been better if we can understand each other.

          Apakah kalian seperti itu!! Lalu sekarang mana yang baik untukku? Mereka yang nyata tapi menganggapku tak nyata atau mereka yang tidak nyata tapi menerimaku?   Aku menangis histeris. (Tapi tidak teriak karena takut ketauan, aku menutup mulutku dengan bantal supaya suara tangisku ini tidak terdengar)


         Aku berdoa dan menceritakannya pada Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Aku berdoa dan menceritakannya pada Tuhan.  Biarpun aku ini bisa melihat hantu, kepercayaanku,hidupku hanya berarah pada Tuhan.
Karena Tuhanlah yang mengerti aku, Tuhanlah sahabat dan orang tua terbaikku. Dialah sutradara yang selama ini menyusun hidupku.

         "Tuhan dalam hening ku berdoa, maafkan aku Tuhan jika aku sering mengeluh. Siapalah aku ini hanya bisa mengeluh dan terkadang melanggar perintahmu. Tapi aku tau Tuhan Kau di sampingku. Kau lihat setiap tetes air yang terjatuh dari mata ini , Kau tau berat beban yang kupikul saat ini. Kau tau Tuhan, karena kaulah sutradaranya dan akulah pemeran utama dalam hidupku. Aku tau Tuhan rencanaMu akan indah pada waktunya, tapi sampai kapan Tuhan? Sungguh egoisnya aku ini dan aku pun tak pernah puas. Kau telah kirimkan Sahabat yang begitu baik untukku, kau berikan sesuatu yang spesial padaku bahkan orang lain pun belum tentu mendapatkannya, tapi kenapa aku masih mengeluh? Aku sadar itu Tuhan, tapi inilah perasaanku Tuhan, hanya padaMu aku bisa mencurahkan segalanya dan berharap Kau akan iba lalu membantuku. Aku terlalu lelah Tuhan, ingin rasanya aku menyadarkan tubuhku ini, tapi pada siapa aku dapat bersandar. Sahabat? Tentu saja kau telah kirimkan mereka padaku, bukan aku tidak percaya pada mereka untuk menceritakan hal yang kurasakan saat ini, tapi aku tau Tuhan mereka memiliki masalah tersendiri. Tak mungkin aku menambahkan beban mereka. Hanya padamu aku dapat menceritakannya, karena Kau yang mengerti, Kau yang peduli persoalan yang kuhadapi. Aku tidak menunggu pelangi sehabis hujan, sebab pelangi itu selalu ada disaat badai menerpa. Kau berikan apa yang kubutuhkan, padahal aku terkadang lupa dan meninggalkan ibadahku, tapi Kau tetap di sampingku terima kasih Tuhan untuk segalanya"

         Setelah berdoa aku pun berusaha menenangkan diriku, meski air mata ini masih terjatuh.
Aku diam dalam sepi ini, tapi tiba-tiba saja suatu suara menggangguku, ya benar apalagi kalau bukan suara hantu yang setiap hari aku dengar, terkadang suara tangisan,teriakan,tawa. Halahhh itu membuatku pusing untuk mendengarnya. Saat aku sedang terdiam Melisa menghampiriku, lalu tertawa. Aku menatapnya dengan malas. "Ada apa?" ia hanya terdiam.
         "Yo wes lah sekarepmu dewek, aku tidur dulu."

          Saat aku tidur Melisa berada di sampingku, aku merasa tubuhku kedinginan, aku merasakan sepi dan kesedihan yang dialami Melisa, entah kenapa jika aku melihat mereka, aku merasakan apa yang mereka rasakan. Sesak,sepi dan pahitnya kehidupan mereka bisa kurasakan, dan terkadang hal itu membuatku lemas. Pernah saat upacara aku melihat di kelas atas (lantai 2) di dekat kamar mandi kosong ada sesosok yang sedang berdiri, pandangannya ke arah kami yang sedang upacara. Terkadang ia memanggilku, hal ini membuatku risih. Karena aku berasa seperti sangat jahat pada mereka saat aku berusaha menghindari mereka.
Oh iya aku lupa menceritakan sosok Kakak di belakang kelasku, dia itu baik dan pandai matematika, ia sering mengajariku matematika. Ia juga sering bercerita padaku, dan hal itu membuat tubuhku sering lemas. Aku bisa merasakan hal yang bisa mereka rasakan.
Ada satu lagi, jangan anggap melihat mereka itu menyenangkan dan sosok mereka itu baik semua, itu tidak benar. Aku pernah lihat sosok yang menakutkan dan menyeramkan, melihat mereka yang bercucuran darah dan kesakitan akibat kecelakan,melihat mereka yang masih tergantung dengan tali yang membunuh mereka. Hal itu membuatku takut dan sakit.
Kenapa aku sakit? Aku seperti merasakan penderitaan mereka, rasa sakit mereka berteriak, rasa benci mereka,dll. Terkadang aku juga sering kali takut dengan sosok aneh, seperti bertubuh besar ,sosok yang hancur tubuhnya,sosok setengah wujud manusia dan setengah wujudnya apa aku pun tak paham.
Diantara mereka pun ada yang baik,jahat,jahil, penuh kebencian,banyaklah.
Dan satu hal yang kubenci itu gelap. Aku benci ruang yang gelap, apalagi ruang yang kotor. Aku jadi semakin bisa melihat hal yang menurutku itu sangat menyeramkan.

Aku Ini IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang