(21) Vingt Et Un.

Start from the beginning
                                    

" Masih seperti kemarin." Suara ibunya terdengar putus asa.

Apalagi keduanya tahu kemungkinan Kai untuk siuman itu sangat tipis.

Kai mengalami benturan keras di tempurung belakang kepalanya, kalaupun sadar, resiko kehilangan ingatan pasti akan menyerangnya.

Hanya tim dokter yang menanganinya belum bisa memastikan soal kehilangan ingatan.

Semua bisa dipastikan saat Kai sadar dari komanya, karena tidak semua yang mendapatkan benturan keras seperti ini akan mengalami penurunan daya ingat.

Dan ajaibnya semua keluarga Kai menutupinya dar Krystal, atas saran dokter kandungan yang menangani Krystal.

Karena jika Krystal mengetahuinya, dokter itu bilang Krystal bisa saja stres dan ini berdampak buruk pada janinnya yang masih lemah.

Maka dari itu keluarga Kai sepakat agar sebisa mungkin menutupi hal ini dari Krystal demi melindungi cucu mereka.

.

.

.

" Kapan kau akan pulang ke Seoul?" Dokter Kang memutar pulpen ditangannya tanpa melepaskan fokusnya pada telfon yang tengah diterimannya.

" Aku akan pulang saat Jongin oppa sadar dan kehilangan ingatannya agar aku bisa merebutnya lagi dari Krystal." Jawab penerima telfon disebrang sana, dikahiri cekikikannya yang membuat dokter Kang ikut tersenyum geli, tapi ia buru buru meralat.

" Jangan pernah memiliki rencana yang buruk Soojung. Selesaikan urusanmu dan ayo kita pergi ke sungai Han."

" haha... aku sudah bilang berapa kali, aku itu tidak tertarik padamu dokter Kang Minhyuk, aku hanya menyukai Jongin oppa."

" Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Soojung."

" Just in your dreams!!!"

" Aku serius, Buktinya sekarang kau sering menghubungiku, berarti kau membutuhkanku bukan?" dokter Kang menyimpan pulpen yang tadi ia mainkan ketempatnya.

Beralih pada laporan kesehatan yang baru saja di antarakan seorang perawat ke ruangannya.

" Jemput aku kalau kau serius menyukaiku!"

"Eh? Aku sibuk, rumah menampung banyak pasien akhir-akhir ini jadi aku tak bisa bepergian, dan kau sekarang ada di Okinawa Soojung."

" Baiklah, dasar dokter payah, tak ada usaha sama sekali."

" Bukan begitu Soojung, pasienku banyak akhir akhir ini. Sudah ya aku akan kembali bertugas, jangan lupa sarapanmu."

" Yap, Jangan lupa kabari terus perkembangan Jongin oppa padaku."

" Ya, ya, ya baiklah, sampai nanti."

.
.
.

Kyungsoo tengah membolak balik halaman arsip yang tengah ia pegang.

MaîtresseWhere stories live. Discover now