PART 17

1.1K 79 4
                                    

-NAYLA POV-

Hanya bisa merenung gelisah sendiri didalam kamar...

Hanya itu yang bisa aku lakukan.

Hari ini adalah hari yang panjang dan melelahkan untukku, karna setelah pertemuan pertamaku dengan kakeknya kak Yusuf di restoran tadi sore... pulangnya beliau benar-benar mengantarku sampai dirumah, dan itu merupakan saat-saat paling canggung dalam hidupku.

"Jadi disini rumahmu??! "

"I-iya, Opa."

"Boleh aku ikut masuk kerumahmu??! Orang tuamu pasti ada dirumahkan sekarang?! Ada sesuatu yang ingin Opa bicarakan dengan orang tuamu!! "

Tidak ada yang bisa kulakukan selain mengangguk, lagipula mustahil aku menolak permintaan Opa dan menyuruh beliau pulang kan.
Aku sudah memutuskan pilihanku, dan sekarang aku harus melewati semua hal yang terjadi akibat keputusanku itu... mau aku siap ataupun belum siap, aku harus tetap siap walaupun aku harus berhadapan dengan Abi dan Umi yang sudah menungguku dipintu masuk rumah.

Dan begitulah semua berjalan dengan begitu cepat. Aku mengenalkan kakeknya Junior kepada Abi dan Umi, lalu Abi memintaku untuk masuk kekamarku sementara beliau bicara pada Opa. Dan disinilah aku sekarang...

Didalam kamar. Menunggu dengan gelisah sambil menerka-nerka apa yang dibicarakan oleh Abi, Umi dan Opa.

*Krriiieeetttt!!
"Nay... "

Suara pintu terbuka bersamaan dengan Umi yang masuk kekamarku membuat aku yang duduk gelisah diatas tempat tidur segera menoleh kearah pintu.

"Umi!! " lirihku.

Umi berjalan mendekatiku dan duduk disampingku.

"Umi udah denger sebentar tadi obrolam Abi kamu sama kakek yang nganterin kamu pulang itu. " ucap Umi yang membuat jantungku terasa langsung berhenti berdetak.

Ya Allah, ternyata yang kucemaskan akhirnya terjadi.

"Dan abi kamu juga sudah cerita sama Umi kalau tadi... ada seorang dokter yang menghampirinya dan mengutarakan niatnya untuk memperistri kamu. Dia itu dokter yang selama ini ngebiayain biaya pengobatan Yusuf kan!! " lanjut Umi yang membuat jantungku kembali terasa berhenti berdetak untuk yang kedua kalinya.

Jadi Junior sudah bicara pada Abi??!
Oh ini lebih buruk dari yang kupikirkan.
Bukankah ini berjalan terlalu cepat!!

"Maafin Nayla, Umi. Umi sama Abi pasti kecewa sama, Nay!! " aku cuma bisa menunduk menyesal, tak berani menatap Umi yang duduk disampingku.

"Yah, Umi dan Abi kecewa sama kamu. Umi dan Abj kecewa kenapa kamu nyimpen semuanya sendiri... kenapa kamu nggak pernah cerita apapun pada kami.
Waktu kamu nyampaiin ada dokter yang mau ngebiayain pengobatan Yusuf secara cuma-cuma kan Abi sudah peringatin kamu dan minta kamu untuk menceritakan semua masalah yang kamu hadapi kepada kami, tapi kamu sama sekali nggak cerita apapun pada kami... apa karna kamu pikir kamu bisa menyelesaikan semua masalah kamu sendiri??! "

Hatiku terasa tertohok. Ini pertama kalinya Umi marah padaku, dan aku merasa bersalah sudah membuat Umi marah hingga aku semakin menundukkan kepalaku. Ingin menangis saja rasanya.

"Nay salah, Umi. "

Bisa kudengar Umi menghela nafas panjang, dan suasana hening sejenak... sampai...

"Yasudah, Umi ngerti situasi kamu. Umi kesini karna Umi mau bertanya satu hal sama kamu.... "

Aku mengangkat wajahku, memberanikan diri melihat Umiku.

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now