PART 10

886 74 2
                                    

-NAYLA POV-

Ya Allah, jika ini salah satu rencanamu untuk menguji iman hamba... maka hamba ikhlas ya Allah. Dan jika Engkau mengirim hamba kepada pemuda itu untuk menuntunnya kembali ke jalan-Mu, maka hamba akan melakukan yang terbaik yang bisa hamba perbuat. Engkaulah yang maha pengasih dan maha mengetahui segalanya.

Aku menghela nafas panjang lalu mengusap wajahku dengan kedua tanganku setelah habis berdoa tadi.
Yah, aku baru selesai melaksanakan kewajiban sholat subuh ku tadi, setelah sebelumnya aku melaksanakan sholat tahajud serta sholat istiqharah berturut-turut untuk semakin memantapkan hatiku kalau yang kulakukan ini sudah benar. Insyaallah.

Kulepaskan mukenaku lalu kulipat rapi dan kembali kusimpan di rak khusus yang ada dikamarku. Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 04. 20. Waktunya untuk bersiap-siap.
Aku akan mulai dengam membereskan rumah serta membantu ibu di dapur.

Pukul 07.00 tepat aku sudah sampai di rumah sakit setelah tadi aku bersalaman dan meminta doa dari Abi dan Umi untuk semakin membuatku yakin kalau yang akan kulakukan ini benar.

Kalau kalian bertanya apa aku menceritakan masalahku ini pada abi dan umi atau nggak, maka jawabannya adalah... Yah!! Aku menceritakan semuanya. Termasuk dibagian kecelakaan yang menimpa Dr... ehemm.. J (ternyata aku belum bisa sebut namanya) lengkap dengan perlakuan tidak sopannya saat itu padaku. Dan bisa ditebak seberti apa reaksi Abi saat aku selesai menceritakan semuanya.

"Abi sudah menduga, dia pasti punya niat yang gak baik sama kamu. Dari awal Abi sudah bilang kan, gak mungkin dia mau nolong kamu bahkan sampai mau mengeluarkan uang sebanyak itu kalau gak ada maunya. Sekarang terbukti kan kalau omongan abi itu benar!! "

Aku tersenyum kecut setiap kali mendengar omelan abi itu. Tapi untungnya, pada akhirnya Abi-lah yang membantuku mengambil keputusan ini. Keputusan yang insyaallah akan berakhir baik bagi kami semua... maksudku bagi aku dan Dr. J.

Aku membaca basmalah dan memantapkan hatiku saat aku sudah sampai di depan ruangan Dr. J. Awalnya kupikir seperti hari-hari sebelumnya Dr. J tengah ada jadwal operasi pagi ini, sehingga aku harus menunggu untuk bertemu dengannya. Tapi ternyata pikiranku itu salah, karna saat pintu ruangan itu kubuka... Dr. J sudah duduk manis di kursinya sambil menyandarkan badannya ke sandaran kursi dengan kedua tangannya dilipat kedepan dan matanya tertutup lelap.

Apa dia sedang tertidur?!

"Kau sudah punya jawaban untukku?! Kuharap kau tidak memberikan jawaban yang salah!! " aku tersentak saat suara itu memenuhi pendengaranku bersamaan dengan matanya yang terbuka secara perlahan lalu menatapku tajam.

Ternyata dia tidak sedang tertidur. Lalu kenapa dia menutup mata seperti tadi?! Bikin kaget saja!!
Aku bahkan masih berdiri di tengah pintu, dan dia langsung menanyakan jawabanku. Gak sabaran banget sih!!

Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan untuk menormalkan detak jantungku yang sempat menggila tadi karna terkejut (atau mungkin karna penampilannya saat ini terlihat manis dengan rambut acak-acakan serta tatapan penuh harap yang ditujukannya padaku)... astaghfirullah haladzim... aku mikir apaan sih?!

"Sebelum aku memberikan jawabanku, boleh aku bertanya beberapa hal padamu??! " ucapku setelah menutup pintu dan berjalan mendekat padanya hingga jarak kami hanya dibatasi meja kerjanya . Aku hanya tidak ingin ada orang lain yang mendengar obrolan kami ini dan jadi salah paham.

Ia mengangkat sebelah alisnya dan menatapku penuh selidik. Aku jadi risih dibuatnya.
"Hanya untuk membuatku semakin yakin pada jawaban yang akan kuberikan padamu!!" Imbuhku sebagai pancingan agar dia masuk kedalam rencana yang kubuat bersama Abi semalam.

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now