PART 14

895 74 4
                                    

-Nayla POV-

"SATU MILYAR??! " reflect aku menutup mulutku dengan kedua tanganku saat kata bernilai fantastic itu meluncur mulus dari bibirku dan membuat orang-orang yang lewat langsung menoleh kearah kami dengan sorot penasaran.

Aduh Nayla... kenapa kamu mendadak toak gini sih?!!

"Yaa, kurang lebih segitu. Kamukan tau sendiri biaya kamar rumah sakit ini seharinya bisa sampai sepuluh juta, trus belum biaya pengobatan dan operasi dadakan yang bisa mencapai ratusan juta.
Dan itu belum termasuk biaya terapi serta berobat jalan nanti yang pasti tidak murah loh, Nay!! " penjelasan Gina makin membuatku gelisah.

Aku memang sedang dikoridor rumah sakit bersama dengan Gina sekarang. Tadi kami tak sengaja berpapasan dan kebetulan aku ingin menanyakan sesuatu padanya... maka jadilah kami ngobrol disini.

Kalian penasaran apa yang aku tanyakan?!
Aku bertanya tentang berapa biaya pengobatan kak Yusuf selama ini. Bukannya apa apa, aku cuma tidak ingin merasa berhutang budi pada Dr. Junior makanya aku berpikir untuk mengembalikan uang yang sudah ia keluarkan untuk biaya pengobatan kak Yusuf. Tapi kalau biayanya sampai satu milyar... mana sanggup aku melunasinya!!

"Udah, kamu tetep sama Dr.J aja. Untuk saat ini cuma dia yang bisa bantu kamu. Kalo buat Dr. J... uang segitu gak bakal masalah, Nay. Diakan dokter bedah yang sekali operasi bayarannya sampai ratusan juta!! "
Ucapan Gina membuatku tertunduk lesu sekaligus tersenyum kecut. Memang benar sih uang segitu tak seberapa bagi Dr. Junior, tapi kenapa ya... aku ngerasa seperti menjual diriku pada Dr. Junior.

Kusentuh dadaku yang masih saja berdetak kencang setiap mengingat maupun menyebut namanya. Sebenarnya ada apa dengan diriku ini?!

"Udah dulu ya, Nay... aku harus ngelanjutin kerjaanku ." Suara Gina menyentakku dari lamunanku. Sambil berusaha tersenyum aku kembali menatap Gina.

"Oh, iya... makasih ya, Gin!! Assalamualaikum Gina... "

"Waalaikumsalam Nayla. "

Gina kembali melanjutkan pekerjaannya sementara aku masih mematung disini dengan berbagai perasaan berkecamuk dalam diriku.

Kak Yusuf sudah sadar dari komanya, dan keluargaku juga keluarganya sudah mulai membicarakan tentang kelanjutan rencana pernikahan kami.
Lalu bagaimana dengan Dr. Junior??! Bagaimana dengan prlarasaanku?! Haruskah aku tetap pada rencana awal untuk menikah dengan kak Yusuf... atau malah mengikuti permainan Dr. Junior sementara aku tak tau bagaimana akhir kami nanti.

**

Kulihat kembali penampilanku sebelum aku masuk ke area rumah sakit. Aku memakai baju seperti biasa mulai dari rok panjang berwarna hitam, kaos lengan panjang berwarna putih, dan kerudung berwarna putih juga. Tak lupa sebuah tas selempang coklat sebagai pelengkap penampilanku. Huuuffhh... apa bajuku ini terlalu sederhana ya?! Haruskah aku memakai gaun atau pakaian semacamnya yang lebih mewah untuk bertemu dengan beliau.

Aku sudah memutuskan untuk menuruti permintaan Dr. Junior untuk pergi menemui kakeknya. Walau aku tidak tau apa alasannya ingin memperkenalkanku pada kakeknya, tapi karna aku sudah berjanji untuk ikut ia menemui kakeknya, jadi yaa... disinilah aku.

Dengan gugup aku melangkah memasuki area rumah sakit untuk menuju ke ruangan Dr. Junior, tapi baru juga beberapa langkah... sebuah mobil tiba-tiba melangkah mendekatiku dan berhenti tepat didepanku. Aku kenal mobil itu, itu mobil milik Dr. Junior. Dan benar saja... saat pintu mobil itu terbuka, aku melihat Dr. Junior ada di kursi penumpang mobil itu.

"Masuklah!! " ucapnya sambil tersenyum manis, dan tanpa banyak bicara lagi aku langsung menurutinya untuk masuk kedalam mobil itu.

Dr. Junior melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tumben. Biasanya juga ngebut tanpa peduli aku yang jantungan disini.
Sepanjang perjalanan kami cuma diam... ia fokus menatap kejalanan, sedang aku cuma menunduk sambil masih memikirkan tentang kegundahan hatiku. Tumben lagi ini, biasanya Dr. Junior banyak bicara loh... ngobrolin ini itu atau apalah, pokoknya ada aja yang dia bicarain kalau kami sedang bersama. Tapi ini dia cuma diam saja entah apa yang sedang ia pikirkan.

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now