PART 15

876 74 4
                                    

-JUNIOR POV-

Dia akan datang...

Dia tidak akan datang...

Dia datang...

Dia tidak datang...

Dia........

"Mana? Katanya kamu mau ngenalin calon kamu ke Opa!! Sekarang mana gadisnya?! " Opa celingukan mencari seseorang sejak aku masuk kerestoran ini. Ah, bikin makin stress aja... aku udah stress nih mikirin kira-kira Nayla akan masuk kerestoran ini atau malah pergi meninggalkanku, dan pertanyaan-pertanyaan Opa malah makin membuatku stress.

Yah, aku sudah berada di dalam restoran sekarang... duduk saling berhadapan dengan Opa yang terus saja menanyakan tentang gadis yang kujanjikan akan kukenalkan pada Opa.
Opa menatapku curiga. Dia pikir aku bohong kali ya!!

"Yaa, mungkin sebentar lagi dia akan datang Opa!! " jawabku sok tenang. Padahal hatiku tengah gelisah berat.

Semoga saja Nayla masuk kesini!!

Semoga dia memilihku dari pada si Yusuf Yusuf itu!!

Ah, aku jadi menyesal kenapa tadi aku tidak langsung menariknya masuk kedalam sini Aja sih dan malah membiarkannya memilih.
Seharusnya aku tetap memaksanya tadi walaupun dia tidak mau... Aaarrgggg... cinta memang membuat orang jadi serba salah, kalau sudah gini... jadi aku sendiri yang kepikiran kan.

Apa aku keluar lagi saja ya, dan seret Nayla untuk masuk kerestoran ini. Kali aja dia masih ada diluar dan belum pergi.

"Kenapa kalian gak datang barengan aja sih?! Opa udah gak sabar pengen liat gadis seperti apa yang bisa nakhlukin playboy kayak kamu. " komentar satu-satunya keluarga yang kupunya ini serta satu-satunya orang yang kusayangi dan tulus menyayangiku ini seakan bagai pisau yang menggores egoku. Aku memang playboy, tapi sungguh tak mengenakkan dipanggil playboy oleh keluarga sendiri. Mungkin itu juga alasanku tidak ingin memaksa Nayla dan ingin Nayla memilihku karna itu memang keinginannya. Aku tidak mau Nayla terpaksa bersamaku... aku ingin dia memilihku karena ia tulus mencintaiku.

Apa pemikiranku itu salah??!

"Aku bukan playboy lagi kali Opa. Aku udah tobat!! "

"Masa?! " Opa makin menatapku curiga hingga membuatku jengah sendiri.

"Yaudah kalo Opa gak percaya. Yang penting Junior itu udah tobat, udah gak mau mainin cewek lagi dan mau serius sama satu cewek aja!! " aku bersidekap dan memalingkan wajahku. Ngambek ceritanya. Dan Opa langsung tertawa puas melihat reaksiku. Huh.
Opa ku memang seperti ini... walaupun usianya sudah tak muda lagi alias sudah tua, tapi jiwa ngejahilin dan suka godain orangnya masih membara. Hei, kalian pikir bakat ngegodain cewek ku kudapat dari siapa?! Ya dari Opa lah.

"Eh, jun.. jun... ada cewek tuh. Cantik deh!! " tuh, baru juga diomongin... Opa sudah mulai bertingkah aja.

"Udah gak zaman pake acara ngetes ngetes segala. Opa kenapa gak percayaan banget sih sama junior?!! " aku kembali menatap Opa malas, tak ada Mister sama sekali untukku melihat gadis yang ditunjuk Opa.

Tidak cukupkah kepalaku pusing karna memikirkan Nayla?! Kenapa Opa malah membuatku makin pusing.

"Eeh, ceweknya ngeliatin kesini. Ngeliatin kamu kayaknya!! "

Bodok ah!!!

"Eh eh... dia jalan kesini... dia kesini, jun!! "

"Bodo amat!! "

Sebenernya cewek macem apa sih yang dimaksud Opa?! Kenapa Opa jadi heboh gini. Pengen liat sih ceweknya kayak gimana, tapi gengsi ah. Ntar kena jebakan betmen lagi.
Dan....

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now