8 - The Wiltwizzy

16.8K 1.6K 171
                                    

VIII - THE WILTWIZZY

Seana menatap pantulan dirinya di depan cermin, mengenakan gaun berwarna peach dengan rambut pirang panjangnya yang digelung sempurna, menyisakan sulur-sulur pendek yang semakin mempercantik dirinya. Bibirnya dipoles lipstik berwarna fucia kontras dengan kulitnya yang putih dan sepadan dengan gaun yang ia kenakan. Ia memandang dirinya di cermin dengan kebingungan yang mutlak, keningnya berkerut dalam sementara jemarinya mencengkeram bawahan gaunnya yang sangat elegan. Seana menoleh ke belakang menatap Joana tengah merapikan alat rias ke kotaknya.

"Jo," panggil Seana pelan.

Joana menyentak tubuhnya untuk menghadap Seana, berkacak pinggang dengan raut wajah kesal. "Jika kau masih menolak untuk kudandani habis-habisan, maka proteslah ke Carlyle mengapa ia dilahirkan sebagai seorang Wiltwizzy."

Seana membuka mulutnya untuk menjawab kata-kata Joana, namun sedetik kemudian ia memilih menutup mulutnya kembali rapat-rapat saat otaknya yang lambat mencerna seluruh perkataan Joana. "Tunggu, apa kau tadi menyebutkan Wiltwizzy? Maksudmu klan Wiltwizzy dari Bangsa Falks?"

Wajah Joana terperangah kaget, mulutnya membuka refleksi atas keterkejutannya. "Kau tidak tahu asal usul Carlyle?" tanyanya pelan dan saat Seana menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dan menatap Joana meminta penjelasan, tubuh Joana mendadak lemas dan ia jatuh terduduk di sofa kamar Seana dan tertawa hambar.

Seana duduk di kursi rias dan menatap Joana dengan was-was. "Apa yang kau ketahui tentang Carlyle?"

Joana menarik napasnya panjang-panjang dan mengembuskannya dengan kesal. "Aku tidak habis pikir kau ke manakan kepekaanmu dan ingatanmu? Apa kau tidak tahu bahwa nama keluarga Carlyle adalah Wiltwizzy?"

"Aku tahu, tapi banyak keluarga Wiltwizzy—"

"Tidak, Seana. Di dunia ini, di dunia Immosence ini, hanya ada satu nama keluarga Wiltwizzy dan itu adalah klan Wiltwizzy dari Bangsa Falks. Tidak ada yang lain. Kau mengerti?"

Seana sejenak tercenung dan merasa kalut, kepercayaan dirinya yang sedari tadi dipupuk dalam benaknya mendadak lenyap seketika. Ia tidak mungkin menemui keluarga yang sangat besar dan berkuasa di sepenjuru Immosence. Ia tidak mungkin memiliki muka untuk bertemu mereka dengan segenap kekurangannya. Seana menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mengerang frustasi, kemudian ia mengangkat wajahnya untuk menatap Joana kembali. "Apa yang harus aku lakukan, Jo? Aku tidak mungkin bertemu dengan keluarga kerajaan." Suaranya sarat akan frustasi.

Sebelah sudut bibir Joana terangkat dan dia mendengus kesal pada Seana. "Siapa yang bilang bahwa kau tidak mungkin bertemu dengan keluarga kerajaan? Tidak. Kau-akan-bertemu-dengan-Wiltwizzy. Keluarga kerajaan Bangsa Falks" Joana menghela napasnya panjang meredakan kekesalannya pada Seana karena bersikap merendah. "Itulah sebabnya aku mendandanimu habis-habisan seperti ini, aku menghabiskan seluruh tabunganku untuk membelikanmu gaun untuk satu tujuan yaitu untuk menghadapi keluarga Wiltwizzy," jelas Seana.

"Tapi... apa yang harus aku perbuat? Demi Tuhan, keluarga Wiltwizzy! Semua orang tahu mereka!" Seana memekik frustasi.

Joana mengembuskan napas panjang dan menatap Seana serius. "Pertama, yang kau perlu lakukan adalah bersifat seanggun mungkin. Itu pasti," tatapan Joana menerawang ke perapian di kamar, memandangi kobaran api kecil yang menghangatkan ruangan mereka. "Namun, yang kau perlu waspadai adalah dua wanita dari Wiltwizzy. Dokter yang merawatmu adalah Aubree Wiltwizzy, anak pertama dari mendiang Arthur Wiltwizzy bersama ratu Suzanne Valchov Wiltwizzy, buatku tidak masalah dengan Aubree Wiltwizzy bersama mate-nya, Evan Parker, mereka berdua adalah sosok rendah hati yang menerima lingkaran luar dengan tangan terbuka. Lalu Raja Alec Wiltwizzy bersama mate-nya, Summer Brown Wiltwizzy, menurut referensi yang kubaca sifat keduanya cenderung fifty-fifty, maksudku di lain sisi Raja Alec Wiltwizzy menerima lingkaran luar dengan tangan terbuka tapi di lain sisi juga Ratu Summer selalu bersikap waspada terhadap lingkaran luar," Joana mengedikkan bahunya. "Entahlah, bagiku Ratu Summer sangatlah menakutkan dibalik sikapnya yang ramah dan anggun. Dibalik senyum dan keramahannya, aku melihat matanya selalu waspada dan seakan kau diselidiki matang-matang dalam kepalanya."

THE HALF BLOODWhere stories live. Discover now